Halaman 5

2 0 0
                                    

PRAMASASTRA

Pada nyatanya; pramasastramu bukan untukku
Jika menilik realitanya; ratapanmu bukan bayangkan aku
Apabila meneliti konkritnya; senyummu bukan sebab aku
Kalau aku perhatikan; aku bukanlah bagian dari jiwamu

Pada nyatanya
Cinta hanya sekadar cinta
Yang hadir kemudian meninggalkan langkah duka
Memberikan trauma

Jika menilik realitanya
Aku hanyalah pengagum yang gila
Yang kau takkan tau seberapa besar rasa cinta
Pun seberapa besar gejolak sukma

Apabila meneliti konkritnya
Jelas tercetak jelas si rasa
Yang terukir diatas retina
Yang berbintang kala kita bersua

Kalau aku perhatikan
Ini hanya mengenai gejolak yang sendirian aku rasakan
Sendirian aku dalam merasakan
Gejolak yang tumbuh kala kita dipertemukan

Pramasastramu bukan untukku
Melainkan tentang gadis kecintaanmu
Yang wajahnya terlukis dalam deru
Jelasnya gadis itu bukanlah aku; jika menilik realita itu

Senyummu bukan untukku
Terbentang ia tertarik menuju mata indahmu
Merona pipimu  tersenyum malu
Ukiran itu terpahat bukan untukku; jika melihat senyum manismu

Aku bukanlah bagian dari jiwamu
Yang tak berarti dalam keseharianmu
Ibarat senja bagi embun tabu
Tak bermakna aku.

Banjarmasin, 14 Maret 2018
ND

Lembayung Senja di Ufuk (Antologi Mantra)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang