5.

1 0 0
                                    

  Pagi menyapa. Kulihat jam pada hpku menunjukan pukul 05.00 wib. Aku bersandar pada ranjangku untuk mengumpulkan nyawa sebentar sebelum mandi untuk ke sekolah.

   Setelah mandi dan berseragam untuk ke sekolah aku turun kebawah untuk membantu ibuku menyiapkan sarapan dan kulihat dewa sudah duduk manis di meja makan sambil tersenyum mengejek kepadaku, yah semalam setelah mengucapkan kalimat itu dia terus menodongku dengan berbagai pertanyaan,
"Pagi bu" ucapku sambil duduk di kursi , "Pagi juga sayang, tumben bangunnya agak telat." aku tersenyum masam "Iyanih, kemarin agak susah tidur." dan yah dewa menahan tawa setiap melihatku, setelah itu kamipun sarapan dan berangkat kesekolah

   Sampai disekolah, aku turun dari motor dewa dan sudah di sambut olej suara cempreng rani "Viraaaaa, lama bener neng."  akupun mendengus karena suara dia yang begituu menggelegar itu "Biasa aja dong, kayak gak ketemu 5 abad aja." diapun langsung terkekeh, "Gimana, udah dichat haf-." sebelum rani melanjutkan omonganya suara montor memenuhi pendengaran kami dan yah dia hafidz alfarizi,kenapa gue degdegan sih.Batinku.

"Selamat pagi vira" ucapnya sambil tersenyum maniss,  aku berdoa dalam hati agar pipiku tidak merah saat ini
"Pagi juga" akupun menjawab dengan senyum singkat.
"Ekhemmmmm, udah ayo kekelas nanti aja pacarannya." ucap dewa yang setengah mengejek kepadaku
Akupun berjalan dulu dan menghentakkan kakiku "Kenapa sih lo kayak gitu." dan dibelakangnya dewa menggaruk kepalanya sambil mengumam "Wah marah beneran nih kayaknya."

   Sesampainya dikelas akupun langsung menuju bangkuku, dan disusul oleh reni "Sabar dong, dewa kan orangnya emang gitu." dan kujawab dengan gumaman saja.
Tak lama kemudian dewa datang sambil membawa susu strawberry "Viraaaaa, jangan marah dong, nih abang beliin susu kesukaan kamu." Aku melirik dewa dan tidak berniat untuk menjawabnya, "Yah, jangan malah malah gitu dong." dan yah, aku paling tidak tahan jika dia mengucapkan kata itu, akupun langsung mengambil susu tersebut dari dewa "Sini, pergi sana kamu." kulihat dewapun tersenyuk dan berlalu dariku. "Vir." Hafidz memanggilku, aku mengernyitkan dahiku "Ya?." kulihat dia menyodorkan tupperwarenya padaku "Dari mama untuk calon mantu katanya." ucapnya sambil tersenyum, gila kenapa gue kayak habis lari maraton ya,batinku. Kuambil tupperware tersebut "Makasih ya, salam buat mama kamu." jawabku sambil tersenyum kecil. Kulihat dewa dan rani saling melirik satu sama lain dan akhirnya mereka tersenyum, yah lebih tepatnya senyum mengejek.

----------------
Maaf jarang update, semoga kalian suka ya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 12, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GASTRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang