Taehyung: 25 tahun
Jungkook: 18 tahunSelamat membaca
Hari ini merupakan hari pertama seluruh mahasiswa yang seangkatan dengan Jungkook kembali kuliah setelah melewati liburan semester 2 selama sebulan.
"Halo...?" ucap Jungkook dengan agak bingung setelah tidak ada suara dari si penelepon semenjak menjawab panggilan dari nomor tanpa nama di layar ponselnya.
Salah sambung atau apa sih? Matahari bahkan belum terbit!
Kalau saja Taehyung-hyung sedang menginap pasti aku tidak akan terbangun sepagi ini. Uh tapi semenjak aku kepergok habis meniduri seorang perempuan, selain tidak mau menggendongku lagi, Taehyung-hyung juga tidak pernah lagi menginap untuk menemaniku yang sering kesepian di kamarku sendiri. Taehyung-hyung bilang padaku bahwa aku sudah dewasa dan bla bla bla bla bla bla bla! Aku beruntung karena Taehyung-hyung tidak bilang pada siapapun tentang sikapku ini. Tapi aku tahu orang tuaku akan segera mengetahui itu semua suatu hari nanti dan aku harus memikirkan apa yang harus aku lakukan jika kejadian tersebut terjadi pada diriku yang belum punya pekerjaan yang memadai. Tidak mungkin juga aku menumpang di rumah Taehyung-hyung selamanya. Tidak mungkin juga merepotkan orang lain. Aku benar-benar harus berpikir keras.
Tidak sadar sambungan telepon belum terputus sampai Jungkook sudah selesai melamun."Kookie?"
—
🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰
—Jungkook POV
Namaku Jeon Jungkook, sering dipanggil Kookie sama keluarga dan juga sama orang-orang terdekat. Tidak punya saudara kandung tapi punya seseorang yang seperti hyungku sendiri dan aku menyayanginya.
Bicara tentang dia harus dimulai dari namanya dulu.
Namanya Kim Taehyung, dan aku memanggilnya Taehyung-hyung.
Umurnya lebih tua tujuh tahun dariku.Kata ibu dan ayah juga eomma dan appa Taehyung-hyung, ada benang merah tipis yang menghubungkan aku dengan Taehyung-hyung setelah aku lahir ke dunia.
Aku secara pribadi tentu tidak percaya begitu saja apa yang dikatakan mereka. Karena kerap kali kebohongan diselipkan di setiap omongan yang keluar dari mulut.
"Kookie, Taehyung sudah datang"
kata ibuku yang berdiri di depan pintu kamarku dan aku menyahutinya dengan singkat sebelum ibu kembali ke ruang tengah untuk menonton acara Bangtan Boys alias BTS yang isinya tujuh orang lelaki jenius banyak bakat yang beberapa kali menghadiri acara-acara penting di berbagai perusahaan dan juga sudah menyabet banyak penghargaan nominasi atas karya yang mereka buat.Kalau dipikir-pikir lagi, kenapa dulu aku bisa menjadi ukenya Taehyung-hyung ya?
Padahal aku belum pernah jatuh cinta dengan seorang perempuan dan selalu menempel pada Taehyung-hyung.
Saat masih kecil, aku benar-benar sangat polos.Ugh.. akhir-akhir ini aku sering tidak menatap langsung mata iblis Taehyung-hyung. Aku seperti tidak sadar jika sedang menatap matanya.
Sebenarnya mata Taehyung-hyung bukan seperti mata iblis betulan, tapi sangat menjerat siapapun yang melihatnya.Tutt... Tutt... Tutt...
"Bagus sekali, anak muda."
Suara bass Taehyung-hyung membuat bahuku melonjak kecil.
"Melamun dan melamun terus setiap saat. Padahal masih pagi, kau membuatku cemas, Kookie" ucap Taehyung-hyung yang sekarang ini sedang berdiri di depan pintu kamarku."Kenapa Taehyung-hyung meneleponku?" tanyaku setelah melihat layar ponsel punya Taehyung-hyung yang tepat berada di depan wajahku.
Taehyung-hyung memasukkan ponselnya ke kantung celananya dengan wajah tanpa ekspresinya yang sering membuatku gelisah dalam hati.
"Memastikan kau sudah bangun atau masih molor."
Dengan cepat aku mengambil bantal terdekat dan kemudian melemparkannya pada Taehyung-hyung.
Aku mengeritkan gigi ketika lagi-lagi Taehyung-hyung berhasil menangkap bantal yang barusan aku lempar.
"Kau akan mempermalukan dirimu sendiri dengan sikapmu itu."
Jungkook POV off
—
🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰
—Jungkook membuang muka ke samping sebelum menatap Taehyung sambil mengernyit.
"Taehyung-hyung ganti nomor?"
Tidak ada jawaban dari pertanyaannya itu, melainkan helaan napas dari Taehyung lah yang dia dapat.
"Pantas kau bingung begitu menjawab telepon dariku. Kau membiarkan orang lain memeriksa ponselmu kan?"
Jungkook bangkit dari tempat tidur dan langsung mendapat lemparan selimut dari Taehyung.
"Setidaknya kau harus pakai sesuatu untuk menutupi privasimu" ucap Taehyung dengan tatapan sedingin es.
Jungkook cuma garuk kepala dan nyengir.
"Taehyung-hyung tunggu aku disini ya. Aku janji tidak akan berlama-lama di kamar mandi."
Mengerti arti dari tatapan Taehyung, Jungkook langsung masuk ke kamar mandi dan kemudian melakukan pembersihan diri dengan ligat.
Tidak sampai 10 menit Jungkook sudah keluar dari kamar mandi.
Sedangkan Taehyung yang sedang membaca buku diary lama Jungkook hanya melirik sekilas pada si pemilik buku.Melihat apa yang sedang dilakukan Taehyung, membuat Jungkook buru-buru berjalan mendekati Taehyung yang masih tidak bergerak dari kegiatan membaca diary lama miliknya.
Baru ujung jari telunjuk Jungkook berhasil menyentuh sampul buku diary, Taehyung sudah lebih gesit menjauhkan buku diary tersebut dari jangkauan tangan Jungkook.
"Ugh! Hyung! Kembalikan padaku!"
Bersambung
—5 April 2020—
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Kookie Has Grown
Fanfiction(My Little Kookie 2) Jungkook bukan lagi anak laki-laki yang lugu yang imut. Dia telah tumbuh menjadi seorang pemuda playboy kelas paus yang suka menggoda perempuan dan selalu berharap bisa digendong lagi oleh hyung yang paling disayanginya, Kim Tae...