Sajak pecundang

31 1 0
                                    


"Hahaha...
meperjuangkan mu!
Dengan cara apa?
Aku saja tidak tahu caranya untuk memperjuangkan diriku sendiri!"

"Cintaku rasa takut yang selalu bersembunyi dibalik sifat malu"

"Bodoh sie memang,
namun aku sendiri tidak mengerti dengan sikapku ini
entah rasa trauma yang menyerangku sehingga rasa takut begitu akut.
Tapi trauma itu muncul dari mana? "

"Semenjak aku mencintaimu
Kata-kata tak lagi bersuara, tersembunyi didalam jiwa yang mabuk asmara
Ntah, bagaimana aku harus berkata sementara penolakan terus menerus membayangiku. Aku merasakan kelemahan tak berdaya
Terkalahkan oleh ketidak beranianku
Dan aku memilih diam,
Untuk sekian kalinya."
***

"Dasar pecundang!
Apa yang mesti kau takuti?
Wanita itu tak butuh kata-kata. Wanita itu hanya butuh pengertian. Lagian toh kata-kata hanya pelantara, unsur kesesuaianlah yang menimbulkan ketertarikan. Bukan kata-kata!"

"Dan terus terang  selama ini aku telah mengerti, Kau ini hanya lelaki penghayal. Menyembunyikan rasa cinta didalam hatimu agar kau tetep memiliki cinta dalam penghayalan,
agar kau bisa terus berharap tanpa mendapatkan penolakan.
Cinta macam apa yang kau sembunyikan?
Apa boleh aku katakan bawaha cintamu hanyalah cinta pecundang!"

Sajak pecundangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang