|•••|
“Aku takut terlalu jatuh bila mengenalmu”
-uryanpad_
|•••|
🍒🍒🍒
Padang 2016...
Ini yang kurang Aku sukai jika bepergian ke sekolah menaiki kendaraan mobil pickup-- yang bagian belakangnya disulap menjadi mobil tenda yang dihadiri kursi panjang sebanyak tiga baris yang dijejerkan-- khusus mengantarkan siswa SMP baru setelah itu siswa SMA. Sedikit kepagian rombongan dari kampungku datang ke sekolah, setiap hari kami akan bersisihan dengan penjaga dan CS sekolah yang sedang membersihkan lingkungan sekolah.
Disinilah kami berada, duduk di depan kursi perpustakaan yang terbuat dari kayu.
Setelah berpisah dari rombonganku, kami berjalan ke tempat biasa menunggu kelas terbuka.Namaku Viona Putri, biasa di panggil nana. Anak pertama dari sepasang pasutri yang bersatu karena perjodohan.
Membaca novel salah satu hobiku, seperti saat ini mebaca novel romansa yang berbaur komedi sambil menunggu kelas terbuka. Keasikanya membaca sehingga tak sadar gadis di sebelahnya berdecak malas."Ada apan sih disitu na, sampe gue di cuekin mulu kalo bareng ama pacar elo itu", dengusan Putri teman sebelahnya sambil menyindir Aku dengan mengatakan kata pacar untuk buku kesayanganya. Jika Aku terlalu asik dengan pacarku maka Putri akan kesal karena merasa terabaikan.
Gumaman tanggapan Viona tanpa sedikitpun melepas pandangan dari 'pacar'nya itu.
"Loe tau ga na, anak kelas satu ada yang gitu - gituan masa na", satu kali lagi kata sebagai umpanan dilontarkan Putri.
Nahkan dia mulai.
"Gitu gitunya itu apa Put?", tanyaku kepada Putri.
Siapa tau aja ada yang salah tangkep takutnya ada masalah akibat salah ngomong lagi."Ya gitu. Temenin gue dong Na, darurat nih udah gabisa ditahan tahan", kalau sudah begini Aku tau ada makna tersembunyi dalam kata darurat versi Putri.
Tanpa menjawab perkataan Putri Aku berdiri memasukan novel yang kubaca tadi ke dalam tas.
Pekikan girang dan gandengan tangan langsung dilakukan Putri, jika sudah begini Aku tak akan bisa menolak ajakanya. Kita berjalan menuju kelas terlebih dahulu baru sesudah itu menuntaskan daruratnya Putri."Kiri apa kanan nih Na ? ", tanya Putri ketika didepan pintu kelas mungkin dia melihatku yang masih berkutat dengan tas kecil coklat kesayanganku ini.
"Kanan aja gapapa kan Put ?, gue tadi pagi ga sempet dan lo tau sendiri kalo jam segini gue ga bisa gituan", ini kelemahanku. Kalau masih jam sembilan ke bawah aku akan sakit perut jika memakan makanan manis.
Ngomong - ngomong di sebelah kanan sekolahku ada warung kecil yang menjual nasi goreng, lotek, lontong sayur, mie rebus.
Dan di sebelah kiri sekolahku ada kantin sekolah yang menjual soto ayam, pecel, mie rebus, gorengan berupa bakwan dan nasi putih."Iya gue tau kan masih ada menu lain Na, berarti kita kanan ya",
Ekhm
Aku dan Putri langsung mencari ke arah sumber suara tadi. Dia lagi !
"Kan pulang sekolah nanti ada waktu bentaran ga, ada yang mau kenal sama elo kan", dia Ciko. Kami pernah saling berbagi ruangan selama enam tahun lebih waktu Aku dan dia mengenyam pendidikan di Sekolah Dasar.
Dia itu sangat menyebalkan jika ada maunya saja dia akan memanggilku 'nakan' dan bertingkah tidak seperti biasanya tapi jika tidak ada maunya dia pasti akan menertawakan bentuk bibirku yang tebal dan tubuhku yang kecil.
Iya, Aku mempunyai tubuh kecil dan bentuk bibirku yang sedikit tebal tapi berwarna pink soft kok, jadi masih lucukan !.
"Lain kali aja deh Ko, gue ntar ga bisa", Aku menolak dengan halus berharap dia mengerti Aku tidak mau di ceng - cengin seperti itu.
Dulu waktu masih bersekolah di Sekolah Dasar dia juga pernah mengenalkanku dengan adik tingkat dan kakak kelas, bukan berkenalan secara langsung sih.
Melainkan waktu Aku lewat didepanya atau dimana saja yang bisa ditangkap dengan matanya, maka dia akan menunjuk kearahku lalu berkata dengan keras 'nah itu dia si Viona !! itu loh yang badanya kecil bibirnya tebal', ugh Aku sangat malu waktu itu.
Bahkan Aku pernah menangis karna fisikku di caci. Apa salahnya sih memilik badan kecil dan bentuk bibir yang sedikit tebal.
Dia saja yang lebay padahal bibirku gak tebal - tebal amat. Karna keasikan melamun, Aku dikejutkan dengan suara Ciko."Apa !", tanyaku ketus. Biar saja dia tau Aku tak suka jika sudah seperti ini.
Aku melihat Ciko gusar dengan jawaban dariku tadi, Aku mendengus saat Putri menyikut tanganku."Gimana kalo lain waktu aja Ko, atau ga besok deh pas maulid-tan. Kan besok pulangnya cepet", usul Putri.
"Apaan sih kalo lo mau ya udah sana, ga usah ngajak - ngajak gue", kadang Aku juga kesel sama diriku sendiri. Aku ga bisa ngomong kasar dan walaupun Aku bisa itu ga bakal ngaruh, why ?. Karena suara ku itu lembut cempreng gitu.
"Jangan gitu mulu Na, elo kena karma aja!", tukas Ciko kepadaku.
Kan ! Apa Aku bilang tadi terbuktikan, dia itu pantang mundur sebelum niatnya tercapai.
Menakutiku itu salah satu cara Ciko agar Aku mau menurutinya, karena dia tau Aku orangnya ga enakan.Dan ya ! Aku juga ga mau di cap jelek karena hal seperti ini.
Ugh dasar uwan gila !
__________
Dear my luv,
Kata kan atau nakan itu bahasa padang yang berupa panggilan dari cowok yang lebih besar kepada cewek yang sesama suku atau satu suku di dalam minangkabau.
Sedangkan kata uwan di ucapkan cewek kepada cowok yang juga sesama atau satu suku di minangkabau.Iya ini ceritanya bersumber di Padang, Sumatera Barat.
So ada ga yang orang minang atau ada darah keturunan minang disini.Makasih udah mau repot - repot mampir ke lapak absurku.
Aku harap kalian ga bakal bosan nunggu next partnya yah;'))
Andd jangan lupa,
>> 'klik bintang ketik komentar kirim ke teman teman'Jiwamu, pekprilwaluh
Salam dingin dari yang
Tersayang
❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Farewell Day
Short StoryHighest rank ; # 8 in pamit [20appril20] # 151 in kamu [8mei20] # 30 in berpisah [8mei20] # 24 in viona [8mei20] # 17 in menyerah [8mei20] __________ "Aku tau kamu lebih segalanya dari pada aku bian, tapi ga harus gini juga. percuma kita bareng kalo...