Sepucuk surat cinta berwarna merah muda tergeletak diatas meja Jisoo untuk kesekian kalinya dipagi hari, Jisoo yang menemukannya pun langsung tersenyum dan segera memasukannya kedalam saku jas yang sedang ia kenakan. Tanpa membukanya pun dia tahu siapa pengirim surat itu, bukan hanya sekedar menebak. Tapi memang orang itu tak pernah bosan menberikannya kata kata cinta atau sekedar penyemangat dipagi hari.Teknologi sudah maju, tapi orang itu tak ingin terlalu terlena karena menurut orang tuanya setiap goresan tinta yang kita torehkan pada sebuah kertas putih mengandung lebih banyak rasa dan makna dibandingkan sekedar asal pencet diatas benda kotak itu.
Tak ada yang berani menyentuh surat itu bahkan orang terjahil sekalipun, menurut mereka jika mereka menyentuh surat itu sama saja mereka menyakiti diri mereka sendiri. Bagaimana bisa hati mereka tak luluh dengan semua perlakuan manusia manis dari kelas sebelah yang terkenal galak itu tapi mendadak menjadi seseorang yang sangat hangat bak pangeran charming dari dunia Disney ketika berhadapan dengan Jisoo.
Sudah dua tahun.
Semua rasa mereka disatukan. Tanpa sebuah pengikat yang jelas. Tapi tak ada satupun dari mereka yang menagihnya, hanya karena kata nyaman yang sudah bersarang di masing masing hati mereka.
Jisoo segera meluruskan tengkuknya setelah sepuluh menit berlalu terlalu fokus dengan ponselnya yang penuh dengan notifikasi dari akun akun fans yang mendukungnya untuk berpacaran dengan pria itu. Sungguh senang saat tahu banyak orang yang mendukungnya, mengharapkan agar dia dan pria itu segera mengumumkan pernyataan cinta secara resmi tapi memang tak ada niat sedikitpun dalam hatinya untuk itu. Takut jika nanti berbuat salah dan melukai satu sama lain.
Kelas masih sangat sepi, tugasnya sebagai seorang ketua kelas membuatnya harus berjaga dipagi hari memantau pukul berapa teman terakhirnya sampai kedalam kelas jika tak ada laporan hari itu berarti dia membunuh dirinya sendiri dengan cercaan dari ibu Jung yang galaknya super duper menakutkan.
Katanya, menjadi ketua kelas adalah sebuah anugerah yang berubah menjadi musibah. Dan Jisoo sudah merasakannya, bagaimana bisa harus bertanggung jawab disetiap kesalahan yang bahkan dirinya tak menyentuh sedikitpun didalamnya. Namun bagaimana lagi, ketentuan disekolahnya sangat aneh, kalau begitu sangat mudah bukan jika ingin menghancurkan orang yang kalian tidak suka? Jadikan saja dia ketua kelas dan buatlah kesalahan sebanyak mungkin dan Bum!
Ketua kelasmu yang akan mempertanggung jawabkannya.
Mata Jisoo menyipit diikuti senyuman yang mengembang di bibirnya saat satu persatu temannya datang dan menyapanya, mereka sangat segan dengan seorang Kim Jisoo yang ibarat adalah tameng dari kelas mereka. Jisoo selalu membantu yang lainnya terbebas dari masalah meskipun dirinya sendiri yang menjadi korban.
30 menit berlalu, Jisoo segera menghitung teman temannya dan bernapas lega saat teman temannya ternyata sudah lengkap. Hebat. Hari ini semua sangat sangat disiplin secara tidak langsung ini menyelamatkan hidupnya juga. Tangan Jisoo bergerak cepat dibuku daftar absen miliknya dan segera mencentang dikolom 'disiplin' untuk hari ini.
Baru saja menutup bukunya tiba tiba ada seorang temannya yang berteriak kegirangan yang membuat satu kelas juga ikut riuh ketika tahu siapa yang datang dikelas mereka. Padahal ini sudah menjadi kebiasaan setiap pagi sejak 1 tahun yang lalu tapi teman temannya terlalu berlebihan.
"Jisoo! Ayo kita laporan"
Pria berparas tinggi, tampan, dengan kulitnya yang seputih salju, mata setajam serigala, dan bibir yang kakinya melebihi sebuah papan berdiri dengan karisma yang luar biasa diambang pintu kelasnya.
Jisoo mengangguk dan segera membawa buku absennya untuk ikut dengannya menemui pria itu. Sedikit senyuman dari pria itu membuat Jisoo juga ikut senang, ini menandakan jika kelas pria itu baik baik saja tidak membuat masalah sedikitpun pada hari ini karena biasanya jika dikelasnya ada masalah pasti pria itu akan terus menunjukan wajah marah bahkan hingga pulang sekolah bahkan kepada Jisoo pujaan hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall In Your Love
FanfictionGadis yang dicintainya mulai berpaling darinya kepada rivalnya sendiri? Shit. Sehun harus bergegas mengambil miliknya kembali.