Pertandingan basket sedang berjalan dengan serunya di lapangan tengah SMA , sorak Sorai para penonton bahkan sampai terdengar hingga kelas Jisoo yang sedang sangat hening karena siswa didalamnya tidak ada yang bisa mengalihkan fokusnya dari dua lembar soal yang tiba tiba diberikan secara mendadak kepada mereka.Bahkan bagi seorang Jisoo yang sangat sangat pintar soal ini seperti diluar dugaan, mana ada soal yang isinya bahkan tidak bisa ditemukan dibuku sama sekali. Beberapa teman Jisoo yang nekat membuka buku secara diam diam pun memilih menyerah tak ada gunanya melakukan hal itu karena pada dasarnya memang gurunya tidak mengambil soal disana.
Mereka saling tatap berusaha mendapatkan setidaknya satu jawaban pasti yang bisa mendongkrak nilai mereka namun nihil tak ada yang sanggup memberikannya bahkan Jisoo sekalipun yang tampak pusing sambil beberapa kali menepuk dahinya berusaha agar otaknya mau bekerja.
Namun sayang, sorak Sorai penonton di lapangan malah membuyarkan pikirannya seketika. Rasanya dia ingin lari kesana segera dan duduk dibangku peserta karena dia sudah biasa melakukan hal itu saat Sehun sedang bertanding . Dia yakin kali ini kelas Sehun yang sedang bermain, tak ada sorak Sorai seheboh ini untuk anak selain Sehun.
Jisoo mencolek punggung Nayeon yang tengah tertidur, gadis dengan wajah mirip kelinci itu tampak terkejut dan menatap Jisoo dengan keadaan setengah tidak sadar , dia beberapa kali mengucek matanya berusaha agar matanya dapat melihat dengan jelas lagi karena matanya mendadak buram tadi karena cahaya menusuk matanya secara tiba tiba.
Jisoo menggeser lembar jawabnya dan membuat Nayeon mengerutkan dahinya
"Kenapa?"
Nayeon bahkan tak berani menyentuh lembar jawab milik Jisoo, karena Jisoo tidak segan segan akan marah pada seseorang yang secara lancang melakukan itu karena bagi Jisoo itu sudah melanggar privasinya tapi Jisoo juga tidak segan memberi tahu jawabannya asal mereka memintanya dengan baik baik.
"Tolong isikan sesukamu"
Mulut Nayeon membuka , dia mengambil bolpoinnya kemudian mengetukkan benda itu dikeningnya sendiri. Sakit.
Tapi apa ini tidak mimpi melihat seorang Kim Jisoo si ketua kelas yang perfek dalam hal apapun mempercayakan lembar jawaban yang sangat penting ini kepada murid yang tidak jelas sepertinya ini.
Jisoo paham akan kebingungan yang dirasakan Nayeon dia ingin menjelaskannya namun dia sedang menunggu waktu yang tepat. Saat sorak Sorai itu kembali terdengar Jisoo langsung menepuk pundak Nayeon dan membuat Nayeon akhirnya mengerti.
"Sehun sedang bertanding ya"
Jisoo mengangguk memberikan dua jempolnya kepada Nayeon. Akhirnya Nayeon mengerti mungkin Jisoo tidak ingin melewatkan menonton atau sekedar memberikan semangat kepada pria pujaan hatinya itu.
"Aku isi sesuai keinginan ku ya?"
"Terserah lakukan sesukamu"
Nayeon membentuk jarinya menjadi lambang oke. Kemudian dengan secepat kilat menarikan bolpoinnya diatas lembar jawaban Jisoo, dia bahkan tidak melihat soal sama sekali karena baginya percaya pada hatinya sendiri itu adalah jawaban yang paling benar didunia ini. Dan asal kalian tau alasan kenapa Nayeon tidur tadi, itu karena dia telah menyelesaikan semua soalnya 5 menit setelah soal dibagikan.
Jisoo tersenyum senang, baginya tidak masalah mengulang lagi ujian ini toh jika dipaksakan dengan memikirkannya matang matang tetap saja hasilnya tidak akan maksimal lebih baik mempersiapkan ujian ulang dengan baik dan matang. Tidak ada 10 menit Nayeon menyerahkan kembali lembar jawaban kepada Jisoo, mata Jisoo sangat berbinar melihat lembar jawabannya sudah terisi penuh. Jisoo bangun dari tempat duduknya kemudian menepuk pundak Nayeon dan segera menyerahkan lembar jawaban kepada guru yang tengah mengawasi kelasnya hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall In Your Love
FanfictionGadis yang dicintainya mulai berpaling darinya kepada rivalnya sendiri? Shit. Sehun harus bergegas mengambil miliknya kembali.