Part 1 : History Of EJAS

2 2 0
                                    

East Java Art School, sekolah seni yang terletak di ibukota Jawa Timur, Surabaya. Sekolah ini sempat diragukan oleh masyarakat sekitar karena menganggap sekolah ini hanya menampung siswa-siswi seni saja. Itu tidak benar.

Awal mula sekolah ini adalah tempat para pejuang bangsa Indonesia belajar tentang kebangsaan dan kewarganegaraan, seperti untuk menjadi Prajurit dan Bintara. Dulu sebelum menjadi nama EJAS maupun SOPA, sekolah ini bernama "Indische Leger Military School" pada tahun penjajahan Belanda. Setelah Indonesia merdeka, ILMS berubah nama menjadi Sekolah Militer Surabaya yang ditujukan kepada para calon-calon TNI & Polri dari kalangan pelajar SMP dan SMA. Selang beberapa tahun, munculnya jurusan baru yang ada di sekolah militer, yakni Pendidikan Akademik. Pada tahun 2005, Sekolah Militer Surabaya memiliki 2 jurusan, yakni Sekolah Militer dan Pendidikan Akademik.

5 tahun setelah berdirinya jurusan Pendidikan Akademik, lahirlah jurusan baru, yaitu Entertaiment School yang menggayomi para seniman muda yang sempat diragukan keberadaannya. Pada tahun ini pula, Sekolah Militer Surabaya berubah nama menjadi "Surabaya Of Perfoming Art" karena Entertaiment School telah berhasil mendebutkan RMX atau Regality Mobilization X-traordinary yang berhasil menembus pasar Internasional dan menyumbang dana terbesar di SOPA.

Tahun 2012, SOPA berubah nama menjadi EJAs atau East Java Art School yang diusulkan oleh Mr. Andika, calon produser "murid saya sendiri" mendatang. Perubahan nama EJAS bukan hanya semata-mata perubahan nama, dikarenakan salah seorang guru di SOPA melakukan tindak kejahatan korupsi, untuk menutupi nama baik, maka dirubahlah namanya menjadi EJAS sampai sekarang.

Hingga sekarang ada 3 jurusan di East Java Art School, yakni Sekolah Militer di urutan nomor 1, Pendidikan Akademik urutan nomor 2 dan terakhir adalah Entertaiment School yang harus bersaing dengan 2 jurusan lainnya. Walapun bernama East Java Art School, namun kenyataannya para murid Entertaiment School mendapat kecaman dan social bullying dari murid-murid Sekolah Militer dan Pendidikan Akademik. Maka, dari itu, para produser & manajer Entertaiment School berusaha mendebutkan artis-artisnya supaya para trainee lainnya tidak mendapat diskriminasi dari jurusan lain.

Dan mau tidak mau, Mr. Andika harus berusaha 2 kali lipat untuk menyakinkan Kepala Sekolah EJAS bahwa Entertaiment bisa menaikkan pamor EJAS sebagai sekolah berwibawa di mata masyarakat.

@dewi_app

Especially Team 2 : EJASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang