3 - Di Kantin

56 13 3
                                    

Hanna dan Ayya lagi duduk santai dikelas dan akan pergi ke kantin sebentar lagi, sedangkan Abhi dan Rendi sudah berjalan menuju kantin daritadi. Biasa, Rendi kalau udah sampai di kantin pasti langsung ke warungnya Mbak Ju beli mie ayam kesukaannya, sedangkan Abhi berjalan mencari tempat duduk kosong. Saat Abhi melihat ada kursi kosong, ia teriak ke arah Rendi.

"Rennn!! Gue duduk situ."Teriak Abhi sambil menunjuk tempat ia akan duduk, tapi teriakan Abhi juga membuat Rendi yang lagi bicara sama Mbak Ju pun kaget.

"Astagaa ni bocah!"Batin Rendi dengan wajah kesal.
"Iyaaaa."Balasan teriak Rendi kepada Abhi.

Saat Rendi sedang menunggu mie ayamnya sedang dimasak, tiba-tiba Rendi melihat Hanna dan Ayya datang menuju kantin. Mereka berdua sedang mencari tempat duduk yang kosong. Kemudian Rendi langsung meneriaki Hanna dari kejauhan (nggak jauh banget sih hehe).

"Hanna, Ayya! Duduk di tempat Abhi aja. Tuh di pojok sana."Teriak Rendi sambil menunjuk dimana Abhi duduk.

(Hanna hanya tersenyum karena masih malu dengan ramainya kantin ini)
"Iyaaaaa."Ayya yang menjawab karena Hanna hanya tersenyum saja.
"Yuk kesana aja, Na."Ucap Ayya kepada Hanna.

"Iya, Yak."Jawab Hanna.

Lalu mereka berdua berjalan ke arah Abhi yang sedang duduk sendirian sambil minum jus kesukaannya.

"Aku malu, Yak."Ucap Hanna sambil menundukkan kepala.

"Gapapa kok. Orangnya baik, cuman ya wajahnya aja jutek bgt."Jawab Ayya dengan suara pelan.

"Oke, yak."Jawab Hanna.

"Halo bhi, boleh duduk sini nggak gue sama Hanna?"Tanya Ayya ke Abhi yang sedang melamun.

Tetapi Abhi tidak menjawab sama sekali, apalagi menoleh ke arah Ayya.

"Ni anak budeg apa ya."Batin Ayya yang sedikit kesal.
"Abhiii!!!!"Teriak Ayya di telinga Abhi membuat Abhi kaget dari lamunannya.

"Astagaa. Apa sih yak?"Jawabnya Abhi dengan kesal karena sudah meneriaki dia.

"Makanya jangan ngelamun mulu."Ucap Ayya.

"Iye iye. Kenapaaa?"Tanya Abhi.

"Gue boleh duduk sini nggak sama Hanna nii?"Tanya Ayya kepada Abhi.

"Duduk aja. Siapa yang ngelarang."Jawab Abhi

"Yaudah."Ucap Ayya.
"Duduk sini, na."Ucap Ayya kepada Hanna yang dari tadi masih menundukkan kepala karena malu.

"E-e i-iya, yak."Kemudian Hanna duduk didepan Abhi dan Ayya duduk disebelah Hanna.

"Oiya kamu mau makan apa na?"Tanya Ayya kepada Hanna.

"Emm... Terserah kamu deh."Jawab Hanna.

"Batagor suka?"Tanya Ayya.

"Suka yak."Jawab Hanna.

"Yaudah batagor ya ntar aku pesenin kamu duduk sini aja."Ucap Ayya yang langsung bergegas menuju warung yg menjual batagor.

"I-iya."Jawab Hanna dengan senyum manisnya.
"Aduhh... Gimana nih? Masa aku duduk berdua sama Abhi doang. Gue takut sama wajah juteknya Abhi."Batin Hanna dengan wajah kebingungan.

*Abhi Pov*
"Yaampun senyumnya Hanna haha. Kenapa ya Ayya nggak ajak Hanna? Atau jangan-jangan sengaja biar gue bisa ngobrol sama Hanna. Haha apa sih ngarep banget gue. (Setelah 5 menit berlalu) Hmmm... Ni orang bisu ato gimana sih? Daritadi diem mulu. Apa gue yang memulai obrolan ya? Biar tambah deket ahahaha. Paan si bhi, fokus musik dulu jangan cewe besok mau ada lomba Abhi!"Batin Abhi yang sedang kebingungan dan melirik Hanna yang menunduk daritadi.

"Eehkmm..."Gumam Abhi yang sudah merasa canggung sambil melirik Hanna.

Tetapi Hanna diam saja dan tidak mendengarkan Abhi karena suara Abhi yang sangat kecil.

"Hanna."Ucap Abhi yang sedikit membentak supaya Hanna melihat ke arah Abhi.

"Oh maaf bhi. Ada apa?"Tanya Hanna yang langsung melihat Abhi.

"Napa daritadi nunduk mulu kepalanya?"Tanya Abhi yang sedikit kepo dengan Hanna.

"Em nggak papa bhi."Jawab Hanna dengan wajah malu.

"Oiya gue mau nanya, loo n---"Ucap Abhi yang tadinya mau tanya kenapa pindah sini malah dipotong dengan kedatangannya Rendi si tengil.

"Baaaaa! Berdua aja nii wkwk."Ejek Rendi kepada Abhi dan Hanna.

"Paan si ren."Ucap Abhi dengan wajah yang kesal.

"Nih mie ayamnyaaa."Ucap Rendi yang tidak merasa bersalah karena sudah memotong pembicaraan Abhi dengan Hanna.

"Anjir ni anak ganggu aja. Orang tadi udah bagus Hanna ngeliatin gue malah si tengil ini dateng. Sialan!."Batin Abhi dengan wajah cemberut.

"Ayya mana na?"Tanya Rendi kepada Hanna.

"Lagi beli batagor ren disana."Jawab Hanna dengan menunjuk warung yang ada dipojok sana.

"Ohh... Kita makan duluan ya na."Ucap Rendi.

"Iya."Jawab Hanna dengan singkat.

*Hanna Pov*
"Lama banget sih Ayya. Mana bentar lagi bel masuk bunyi nih. Perutku lapar banget, yang didalem sana udah pada berjoget ria (hahaa)."Batin Hanna sambil melihat kearah kerumunan warung yang jualan batagor itu.

Selang beberapa menit, akhirnya yang ditunggu-tunggu Hanna pun datang yaitu batagor. Sudah daritadi ia menunggu tetapi tak kunjung tiba.

"Kok lama yak?"Tanya Hanna kepada Ayya.

"Iya maaf ya, tadi antrinya banyak banget."Jawab Ayya yang sedikit kelelahan karena menunggu batagor yang sangat lama (pura-puranya lama hihi)

"Iya nggak papa. Yuk makan bentar lagi bel masuk."Ucap Hanna sambil makan yang dipercepat karena Hanna takut kalo bel masuk bunyi, batagor yang ia makan belum habis.

"Pelan-pelan ntar keselek."Ucap Abhi yang sedikit perhatian kepada Hanna.

"Ehhkmm..."Gumam Rendi yang sedang mendengarkan perkataan Abhi tadi sambil senyum-senyum.
"Cie perhatian."Ucap Rendi yang sedikit mengejek kepada Abhi.

"Apasih orang cuman ngomong gitu doang."Ucap Abhi dengan wajah b aja.

"Yaampun aku kira dia orangnya galak ya ternyata perhatian juga. Aduhh makan dulu han ntar keburu masuk."Batin Hanna sambil mengunyah makanannya.

Maaf nggantung ya, lanjutannya di part baru kok. Segini dulu ya kawan online ku hihi. Otakku belum cair masih bingung mau apa lagi ini haha. Jangan lupa vote dan komen ya biar anin tambah semangat huhu.
Thank you 🎈🎈🎈

Heavy Forget YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang