[✓] Love Rain || NOMIN

❤LR.001🌧

• ❤️ Love Rain 🌧️ •

NOMIN

•

•

Tok-Tok-Tok (Jaemin mengetuk apartemen Mark)

Setelah cukup lama menunggu, Mark akhirnya membukakan pintu.

"Selamat hari jadi yang ke satu tahun Markkeu-ya" seru Jaemin senang.

"Kau tidak menyuruhku masuk eoh?" gerutu Jaemin seraya melenggang masuk ke apartemen Mark.

Jaemin membawa kue berhiaskan butter cream berbentuk bunga-bunga cantik, serta bertuliskan nama mereka berdua, terdapat juga lilin berbentuk angka satu yang menunjukkan arti usia hubungan mereka.

Jaemin menyalakan lilin tersebut.

"Sebelum meniup lilin, mari mengucapkan permohonan bersama Markkeu-ya!!" kata Jaemin tersenyum riang ke arah Mark.

"Jika aku mengatakan keinginanku, apa kau akan mengabulkannya?" tanya Mark dengan wajah datar.

"Tentu, jika aku mampu aku akan mengabulkannya" seru Jaemin dengan senyum manisnya.

"Ayo kita akhiri hubungan ini!".

*DEG*

Perkataan Mark membuat Jaemin amat sangat terkejut, hatinya tiba-tiba terasa sangat sakit seperti tertusuk oleh ribuan anak panah.

"Aku sudah tidak memiliki perasaan terhadapmu, sudah lama aku ingin mengakhirinya" ujar Mark tanpa rasa bersalah sedikitpun.

Pengakuan Mark membuat dada Jaemin terasa sesak, tiba-tiba saja air mata Jaemin jatuh tanpa permisi membasahi pipi mulusnya.

"Markkeu-ya, waeyo, apa aku melakukan kesalahan?? Mianhae Markkeu-ya" suara Jaemin bergetar menahan tangisannya.

"Berhenti menangis!, Aku benar-benar ingin mengakhiri hubungan ini" ujar Mark sedikit membentak Jaemin.

"Dengar Na!!!, Sebenarnya aku tidak pernah mencintaimu, aku hanya memanfaatkanmu saja selama ini" tambah Mark kemudian.

Jaemin begitu terpukul mendengar perkataan Mark, dia tidak sanggup lagi jika harus mendengar hal lainnya. Jaemin berlari keluar dari apartemen Mark, dia berusaha menahan air matanya agar tidak jatuh, namun sia-sia karena air matanya terus mengalir deras membasahi pipi mulusnya meskipun tanpa undangan.

Jaemin berjalan menyusuri jalanan kota Seoul yang sudah mulai gelap. Tiba-tiba hujan turun dengan begitu derasnya.

"Bahkan hujan pun seakan mengerti dengan keadaanku saat ini" gumamnya pelan sembari menyusuri jalanan kota yang perlahan mulai sepi karena hujan yang tiba-tiba turun dengan deras membuat orang-orang seketika berhamburan mencari tempat berteduh.