✨Pertemuan Singkat

67 9 0
                                    

"SEUNGKWAN BAKSO GUE IH!"

Untuk seukuran anak baru yang masih menjalani MPLS, Sinbi merupakan anak baru paling bar-bar.

Bagaimana tidak, Sinbi baru masuk saja sudah berani teriak di kantin di saat suasana sedang ramai, hingga dirinya menjadi pusat perhatian.

Namun, Sinbi tidak malu, sebab-

"GUE MINTA SATU DOANG ELAH!"

Sahabatnyapun ikut teriak-teriakan.

"Dih, berisik kalian, kaya nggak pernah nemu bakso." Kata Umji lalu menaruh masing-masing satu biji bakso kedalam mangkuk Sinbi dan Seungkwan.

"Cuman Umji doang yang ngertiin." Kata Seungkwan sambil menunjukkan raut wajah terharu.

Sinbi mah, lanjut makan aja sambil natap Seungkwan tajam. Masih kesal dia.

"Vernon, diem aja. Mencret ya lo?"

Vernon langsung menoleh begitu dituduh yang tidak-tidak oleh Seungkwan.

"Anjing, gue nggak mencret."

"Sejak kapan lo punya anjing, Non?" Tanya Sinbi.

Vernon mengusap wajahnya kasar, ini lagi Sinbi nambah-nambah.

"Maksud gue, gue nggak mencret." Kelas Vernon. Sinbi hanya ber-'oh'ria saja.

Mata Vernon tiba-tiba autofocus saat kakak kelas perempuan berjalan bergerombol melewati meja nya.

Matanya menatap dengan serius, salah satu perempuan yang sedang tertawa dengan wajah manisnya.

Sinbi yang memperhatikan Dino, hanya memutar bola matanya malas "Baru masuk elah, Non. Udah mau nyari mangsa aja lo."

"Vernon kan, buaya darat." Sahut Seungkwan.

"Emang, nggak ada kapoknya. Mantan udah berjejer kaya ikan asin lagi di jemur, masih aja nyari lagi."

"Temen lo tuh, Bi."

"Nggak, makasih."

Umji hanya tertawa, kalem dia. Tapi kadang-kadang ikut-ikut, walaupun jarang.

Vernon mendelik "Sirik ya kalian?"

Sinbi menggeleng "Sorry, gue cuman nggak mau mantan gue jumlahnya tersaingi sama lo."

Fyi, Sinbi sebenarnya sama seperti Vernon-punya mantan banyak-, semua orang pun tau, seantreo sekolah SMP nya saja tau. Bahkan Sinbi sering kena hujatan karena hobinya yang gonta-ganti pasangan. Tapi, Sinbi juga punya alasan tersendiri. Jadi ya, yaudah Sinbi hanya menutup telinga tentang hujatan tersebut.

"Gue wajar ya, gue cowo."

"Nggak perduli, asal jumlah mantan lo jangan nyaingin jumlah mantan gue."

"Dih, suka-suka gue dong."

"Jangan dong Non, nanti gue nggak bisa pamer."

"Ya bagus, gantian gue yang pamer."

"Udah ya, sama-sama hobi mainin perasaan, mending akur." Kata Umji yang mulai jengah.

Skakmat, mereka berdua langsung menutup mulutnya rapat-rapat.

"Balik lagi yu, lapangan mulai ramai kayaknya." Kata Umji.

"Panas, males banget." Sahut Seungkwan.

"Yaelah lo, udah kaya anak perawan aja takut panas. Gue aja yang perawan beneran, biasa aja." Ucap Sinbi.

"Tau nih. Lagian, waktu SMP kan lo ikut pramuka nyet, bareng sama Sinbi." Sambung Vernon.

"Itukan, udah lama. Setelah selesai pramuka, gue udah nggak panas-panasan lagi."

"Ih banyak alasan. Udah ayo!" Kata Umji lalu menyeret Seungkwan.

"Duluan deh, gue mau ke kamar mandi." Kata Sinbi yang langsung dijawab anggukan oleh sahabat-sahabatnya.

Sinbi berjalan santai sambil sesekali tersenyum bila ada orang yang menyapanya.

Jangan berharap disapa oleh Sinbi.

Karena nyatanya, Sinbi paling males nyapa orang kalau nggak terlalu dekat sama dia.

Setelah menyelesaikan panggilan alam, Sinbi langsung berjalan cepat menuju lapangan.

Karena pada dasarnya mata Sinbi emang jelalatan, lirik sana lirik sini, Sinbi terus melirik kakak kelas atau siapapun yang lewat di koridor.

Eh, pas lagi ngelirik Kakak kelas cowo yang lumayan manis, Sinbi keciduk.

Jadi aja tata-tatapan.

Terus, refleks aja Sinbi senyumin Kakak kelas nya itu.

Yang disenyumin malah oleng.

"Anak baru, cakep banget." Gumam nya Kakak kelas nya itu, yang tentunya tidak di dengar oleh Sinbi.



















































HAIIII


Cerita ini nggak akan panjang setiap chapter nya. Cerita disini tuh kaya langsung to the point, terus masalahnya kayaknya nggak terlalu rumit.

Iye kayaknya, nguehehehe.

Enjoyyyyy!!!!!!!💓💓

S T O R Y Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang