"Mungkin disaat ini aku hanya bisa menahan kerinduan ini, sampai tiba saatnya nanti aku bisa bertemu dan melepaskan kerinduan ini bersamamu."
***
Sebelum bel masuk berbunyi, Andrew kembali ke kelas Ken untuk mengambil tugas dia yang dikerjakan oleh Ken. Saat berjalan di koridor kelas 11, Andrew tidak sengaja tertabrak bahu oleh seorang siswi di sekolahnya.
Gadis itulah yang mengintip atau memata-matai perdebatan Ken dan Andrew. Terlihat sekilas wajah wanita itu pucat, matanya sayu dan menyeramkan. Tidak ada senyum dari bibirnya. Karena biasanya jika ada yang wanita mendekati Andrew pasti akan terpesona.
"Woi! Maksud lo apaan nabrak gue?!" marah Andrew pada orang tersebut. Tapi, orang itu tidak menjawab. Melainkan dia hanya tersenyum meremehkan dan pergi meninggalkan Andrew.
Andrew yang melihat itu sangat marah sekali, karena dia yang jelas-jelas populer di sekolah ini, baru saja di acuhkan dengan seseorang apalagi perempuan.
"Woi, gausah sok deh lo jadi orang. Mulut lo gagu sampe gue nanya ga dijawab?" teriak Andrew kepada orang yang melaluinya begitu saja.
Andrew kembali berjalan dengan wajah yang merah karena marah. Sesampainya dia di depan kelas Ken, Andrew langsung masuk begitu saja dan berjalan ke meja Ken.
"Mana sini tugas gue!" Minta Andrew pada Ken dengan kasar. Lalu Ken memberikan tugas yang sudah ia kerjakan pada Andrew.
"Awas aja sampe lo ngadu ke guru soal gue minta kerjain tugas sama lo, gue ga akan segan bikin mata lo bengkak!"
Andrew langsung pergi begitu saja dari kelas Ken tanpa mengucapkan terima kasih.
***
Bel pulang berbunyi, hal ini adalah yang ditunggu-tunggu oleh semua murid SMA Wisnu Dharma. Semua siswa maupun siswi memasukkan semua alat tulis mereka ke dalam tas, lalu berdoa.
Murid yang bertugas piket hari ini tidak diperbolehkan pulang, karena mereka harus membersihkan kelas terlebih dahulu. Tetapi berbeda dengan kelas Ken, setiap hari yang membersihkan kelas selalu Ken sendirian. Padahal jadwal piket sudah ditentukan.
Setelah Ken selesai membersihkan kelas, Ken langsung berjalan keluar. Dia harus secepatnya sampai di rumah. Jika tidak, bisa di pastikan Mamanya akan memarahinya.
Sesampainya di rumah, Ken memberikan salam.
"Assalamualaikum."
"Pura-pura lupa sama tugas rumah atau sengaja sampe pulang selama ini?" omel Kintan saat Ken memasuki rumah.
"Maaf Ma," jawab Ken sambil menunduk.
"Sekarang kamu ganti baju, setelah itu langsung cuci pakaian kotor dan piring kotor yang ada di belakang!" perintah Kintan dengan ketus.
"Baik Ma," jawab Ken.
Selesai Ken mencuci piring dan pakaian kotor, Ken kembali ke kamar. Dia merebahkan tubuhnya di atas kasur sambil melihat langit-langit kamarnya.
Ken mengambil bingkai foto yang ada di atas meja belajar nya, lalu seketika Ken menangis melihat foto orang yang paling dia cintai itu.
"Kapan kita bisa ketemu lagi, Ken kangen."
Aku merindukan seseorang yang berharga. Menurutku tak ada yang lebih indah selain kasih sayang darinya.
-Ken Ethan Smith .***
Kalau masih penasaran tunggu story selanjutnya!
Jangan lupa Vote and Coment readers❤️supaya kita semangat update untuk kalian❤️
YOU ARE READING
Devil Psycho
Mystery / ThrillerKen Ethan Smith. Lelaki culun, pendiam, cupu dan penakut. Sering dibully oleh temannya kini berubah menjadi pribadi yang sangat beringas. Tidak berperikemanusiaan karena akibat ulah orang-orang yang telah menyakitinya. Bertemu dengan seorang Gadis...