hurt

89 9 2
                                    

Happy reading!

"Maaf ya kook aku telat datangnya soalnya aku habis beliin obat younghoon dulu tadi." Eunha yang baru datang dikafe tempat kencan dengan sang kekasih.

Mendengar kekasihnya menyebut nama laki-laki lain rasanya jungkook ingin marah tapi dia tak bisa ,
karena apapun yang dilakukan oleh Eunha jungkook tak bisa memarahinya,
Dia terlalu takut membuat sang gadis menangis.

"Tak apa,yang penting kau sudah disini kan." sambil tersenyum jungkook berkata agar Eunha tak merasa bersalah.

jungkook tidak bisa melihat air mata jatuh dari mata Eunha, biarlah berlalu masalah ini agar Eunha nya tetap tersenyum walau harus dia yang tersakiti.
.
.
.
.
.

.
.

"Besok aku akan menjemput mu ,kita pergi untuk menghabiskan waktu seharian, jangan berdandan berlebihan aku tidak suka cukup makeup tipis dan pakaian yg simple!!!"

dahi Eunha mengernyit tanda bahwa dia bingung dengan ucapan Jungkook.

"Memangnya kita mau kemana?"

ucapan Eunha membuat Jungkook berdecak apa kekasihnya ini lupa? Bahwa besok adalah hari anniversary mereka, dimana ritual yang biasa  mereka lakukan di hari anniversary sebelum-sebelumnya dengan menghabiskan waktu bersama seharian di lotte world ,makan sosis bersama hingga malamnya melihat kembang api di Namsan Tower.

"Kau lupa? Besok hari anniversary kita bagaimana bisa kau melupakan hari terpenting kita?"

Dengan wajah murungnya Jungkook berkata,jujur dia bukan hanya sedih tapi juga kecewa karena Eunha tidak mengingatnya padahal sebelum - sebelumnya Eunha lah yang paling bersemangat ketika hari anniversary mereka.

" Astaga kook aku benar-benar lupa dengan itu."
Berkata dengan cemas bagaimana bisa dirinya melupakan hari anniversary mereka, melihat perubahan raut muka Jungkook  Eunha merasa bersalah karena kebodohanya melupakan hari terpenting mereka Jungkook tampak murung.

"Kook maaf aku lupa dengan hari kita sungguh aku benar-benar lupa kook,aku mohon jangan sedih aku berjanji tidak akan melupakannya lagi."

Melihat Eunha yang hampir menangis Jungkook lemah, memegang tangan Eunha dan dielusnya seakan akan mengatakan pada Eunha bahwa tidak apa-apa.

Hari yang begitu menyenangkan bagi jungkook karena dapat menghabiskan waktu bersama dengan sang kekasih.
semenjak kemunculan sahabat kecil Eunha Jungkook jarang menghabiskan waktu bersama,Eunha selalu memiliki acara dengan sahabat nya itu ,Jungkook memakluminya mungkin karena sudah lama tak bertemu kedua sahabat itu memerlukan waktu untuk bersama.

-000-

Lagi dan lagi Jungkook harus menelan kekecewaan untuk kesekian kalinya.

Mendapati kabar dari sang kekasih Eunha bahwa dia tidak bisa pergi dengannya, Eunha diberi kabar oleh Ibu Younghoon bahwa Younghoon dilarikan kerumah sakit membuat Eunha dengan sangat terpaksa membatalkan acara anniversary bersama jungkook.

Berlalu dari depan gerbang rumah Eunha dengan membawa rasa sakit dihatinya.

.

.
.
.
.
.
.

"Lo kok udah balik kook? Katanya mau kencan seharian sama pacar lo?"

"Eh, itu em ... Eunha mendadak ada acara keluarga dan gak bisa ditunda sama sekali."  Ujar Jungkook dengan sedikit gugup karena berbohong pada kakaknya.

Untung saja kakaknya percaya dengan perkataannya, berlalu menuju kamar dan mengurung diri seharian adalah salah satu pelampiasannya selam ini jika ia ditinggal Eunha untuk menemui sahabatnya. Huft ... sungguh ia tak kuat menahan semua rasa sakit dihatinya ini namun apadaya cintanya lebih besar ketimbang rasa sakit itu. Apapun yang terjadi padanya ia akan tetap mencintai Eunha walau harus dibuat sakit hati berkali-kali ia tak masalah yang terpenting Eunha nya akan selalu menjadi miliknya sampai kapanpun.

---

Jungkook terbangung dari tidurnya ditengah malam kepalanya terasa pusing dan juga sekujur tubuh terasa dingin, mengabaikan keadaannya Jungkook mengambil ponselnya meja samping tempat tidur mengecek apa ada kabar dari Eunha. Senyum kecut yang ditampilkan setelah melihat ponselnya, tak ada satu pun pesan atau panggilan dari Eunha, apakah Eunha tak peduli lagi dengannya?
.
.
.
.

TBC


The StorysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang