Flashback On
Aurora Prov
"Eunji-a!!! " teriak seorang laki-laki berseragam Senior High School dari luar pagar rumah.
Namanya Kim Junmyeon. Sahabat Eunji dari kecil. Persahabatan mereka dimulai saat mereka tidak sengaja duduk bersebelahan pada awal masuk sekolah dasar. Rumah Junmyeon hanya berjarak 5 rumah dari rumah Eunji karena itu mereka selalu berangkat sekolah bersama. Seperti hari ini, hari pertama masuk SMA.
"Ne, Junmyeon-a... Aku belom berpamitan sama appa dan eomma.. " teriak Eunji dari dalam rumah.
"Appa.. Eomma.. Eunji berangkat yaa.. " kata Eunji sambil mencium kedua pipi orang tuanya.
Eunji berlari kecil menghampiri sahabatnya yang sedari tadi sudah menunggunya dengan wajah sedikit gusar.
"Ayo berangkat! Nanti kita terlambat!" perintah Eunji sambil duduk di boncengan sepeda Junmyeon.
"Ya!!! Sekarang siapa yang bangunnya kesiangan Jung Eunji-ssi??" jawab Junmyeon sambil mengayuh sepedanya cepat.
Jarak sekolah dengan rumah mereka tidaklah jauh. Sebenarnya mereka bisa berjalan kaki ke sekolah tapi karena Eunji terlambat bangun jadi Junmyeon memutuskan untuk naik sepeda daripada terlambat.
5 menit setelah meninggalkan rumah Eunji.
"Ji-a.. Selama liburan kamu banyak makan ramyeon? Kenapa baru sebentar mengayuh sepeda, aku sudah merasa lelah?" tanya Junmyeon sambil terus mengayuh sepeda.
"Mwo!!! Maksudmu aku gendut! jawab Eunji sambil mencubit pinggang Junmyeon
"Aaooww.. Sakit Ji-a.. aku hanya bercanda.. Bisa lepaskan cubitan nya biar kita bisa cepat sampai ke sekolah? " pinta Junmyeon. Eunji pun melepas cubitan nya.
Setelah 10menit berlalu, mereka pun telah sampai di Busan International High School.
Sepeda sudah berada di tempat parkir sepeda. Eunji dan Junmyeon bergegas menuju papan pengumuman untuk mengetahui mereka sekelas atau tidak.
"Junmyeon-a.. Kita sekelas. Kelas X-2. Ayo segera masuk." kata Eunji sambil menggandeng tangan Junmyeon menuju ke kelas.
Ternyata sudah banyak siswa yang masuk di dalam kelas, begitu pula kelas X-2. Mereka sudah duduk di bangku mereka masing-masing. Di ruang kelas X-2 tersisa 2 bangku.
"Junmyeon-a.. aku duduk dekat jendela yaw..." rayu Eunji sambil mengeluarkan aegyo. Jika sudah begini makan Junmyeon tidak bisa menolak. Junmyeon pun menganggukkan kepalanya sambil tersenyum.
"Gomawo.. " kata Eunji pelan karena songsengnim telah masuk ke dalam kelas.
-----------------------------------------------------------
Hari-hari mereka lalui dengan gembira. Tugas sekolah, ekstrakurikuler sekolah mereka lakukan bersama. Dimana ada Eunji disana ada Junmyeon begitu pula sebaliknya. Hingga suatu hari Junmyeon mengajak Eunji ke Taman yang selalu mereka datangi.
(anggap ini tamannya yaw 🙂)
"Eunji-a.. ada yang ingin aku katakan kepadamu." ucap Junmyeon dengan hati-hati.
"Aku akan pindah keluar negeri. Appa lelah jika mondar-mandir Amerika-Korea jadi Appa memintaku dan Eomma ikut ke Amerika. Maaf jika aku baru bilang sekarang. Aku juga baru diberitahu tadi malam." kata Junmyeon sambil menundukkan kepalanya."Kapan kamu berangkat?" kata Eunji menahan air mata yang ingin jatuh.
"Pesawat ku berangkat pukul 11.30 jadi aku berangkat dari rumah pukul 9.00." jawab Junmyeon.
"Okay. Hati-hati dan tolong sampaikan salamku kepada kedua orang tuamu. Maaf aku tidak bisa mengantarkanmu ke bandara." kata Eunji mempunggungi Junmyeon karena dia tidak ingin Junmyeon melihatnya menangis.
-----------------------------------------------------------
Malam hari di dalam kamar Eunji. Sepulang bertemu Junmyeon, Eunji terus berada di dalam kamar. Hingga suara pintu kamar diketuk dari luar.Tok.. tok.. tok..
"Ji-a, bisa buka pintunya? Ini eomma. Ada yang mau eomma berikan kepadamu. Pemberian dari Junmyeon." kata eomma Eunji dari balik pintu kamar
Dengan malas Eunji turun dari kasur dengan malas dia membuka pintu kamar.
"Kemarin setelah mengantarkan mu pulang, Junmyeon memberikan ini kepada eomma." kata eomma Eunji sambil memberikan sebuah amplop berwarna biru muda kepada Eunji.
"Gomawo eomma." kata Eunji.
Setelah memberikan surat itu, eomma turun ke bawah dan Eunji menutup pintu kamar.
Perlahan dia membuka amplop yang ternyata di dalamnya tidak hanya berisi surat tapi juga sebuah kalung.Eunji pun membaca surat yang ditulis oleh Junmyeon.
Dear Uri Eunji 🙂
Ji-a..saat kamu membaca surat ini mungkin aku sudah perjalanan ke Amerika.
Maafkan aku Ji-a kalo kepindahan ku membuat kamu bersedih. Percayalah aku tidak pernah ingin kamu bersedih apalagi menangis.
Ji-a.. Aku mencintaimu.
Aku terlalu takut untuk mengatakannya secara langsung. Tunggu kepulanganku dan akan aku katakan langsung kepadamu kalau aku mencintaimu.Dari Kim Junmyeon
Ps. Tolong simpan kalung ini hingga saatnya aku akan memakaikannya sendiri.
Perlahan Eunji melipat surat dan memasukkannya ke dalam amplop biru. Kemudian mengambil kalung dan menggenggamnya dan berkata lirih
"Aku akan menunggumu Kim Junmyeon karena aku juga mencintaimu".
Flashback Off.
************************************
Maaf jika masih banyak typo