Ezra tidak pernah melakukan aktivitas olahraga diluar ruangan ataupun keluar dari lingkungan tempat tinggal nya, jika ia melakukannya maka Park Shin Hye berjodoh dengan Vicky Prasetyo alias Tidak Mungkin. Alasannya mudah saja, selain karena ia memiliki alat olahraga dirumahnya, ia juga tidak terlalu suka diperhatikan banyak orang.
Tetapi entah ada angin apa, dia melakukannya hari ini. Dengan memakai baju tanpa lengan, celana training hitam dan menggenggam sebotol air minum ia berlari sepanjang jalan menuju taman yang berjarak 4km dari rumahnya. Bahkan belum sampai setengah dari perjalanannya, dalam keadaan berpeluh ia menemukan seorang gadis yang sedang berlenggok didepannya tanpa menyadari keberadaannya.
Gadis yang berpenampilan sedikit berantakan dengan keadaan sedikit kotor dibeberapa bagian terlihat begitu menikmati indahnya dunia. Ezra berani bertaruh bahwa gadis ini tidak menyadari keberadaannya, lihat saja setelahnya ia ditabrak dengan gadis itu.
Ekspresi wajah senang gadis itu berubah sadis dalam sekejap, tidak ingin meminta maaf dan malah menyemprotnya membuatnya sedikit kesal. Mungkin sedikit memainkan kesabaran gadis ini cukup impas.
Dan itu terjadi setelahnya, ia mencengkram lengan gadis itu dengan tenaga yang sedikit dikeluarkannya. Karena ulah keisengannya itu ia malah kaget bukan main melihat mata gadis itu berkaca-kaca. Ezra jadi tidak tega, dengan menghela napas ia mengeluarkan sapu tangan nya untuk menghapus air mata gadis itu.
Tetapi ia malah melihat mata gadis itu yang mengingatkannya kepada seseorang jadi karena itu pula ia mendekatkan wajah untuk mengecup kedua mata gadis itu agar berhenti menangis, jelas saja gadis didepannya berhenti menangis dan langsung mendorongnya sejauh mungkin.
Mengomel panjang lebar tiada henti kemudian mengambil jeda untuk meminta botol airnya, dan tanpa sengaja ia melihat kertas yang digenggam gadis itu. Hanya membacasekilah bahwa alamat yang tertera adalah kediamannya. Jadi itu yang membuat gadis itu tadi begitu senang.
Great, ia akan berhenti mengerjai gadis itu hari ini karena mereka akan bertemu besok. Ia meyakini itu. Ah, tidak biasanya ia berniat mengerjai seorang perempuan. Ini seperti bukan dirinya.
++++
Ezra melihat gadis itu membelalak, ia cukup menikmati wajah gadis itu. Davina. Ya nama gadis itu Davina.
Ezra sempat berpikir bahwa gadis itu tidak akan datang dan sedikit membuatnya lemas karena ia sudah memiliki rencana iseng yang lebih spektakuler.
Davina masih dengan keadaan terkejut ketika ibunda Ezra mendekatinya dan langsung membawanya menuju lantai atas. Setelah sampai disalah satu kamar yang bernuansa cerah, ceria, dan ramai mainan ini Davina yakin kamar ini adalah punya bocah lelaki balita tadi.
Wanita paruh baya itu langsung menutup dan mengunci pintu, kemudian mempersilahkannya duduk disalah satu sofa.
Wanita itu berdeham " Saya akan mengatan pada kamu bahwa saya neneknya Ezril dan kamu bisa memanggil saya dengan sebutan Nyonya seperti yang lain. Dan karena mulai sekarang kamu baby sister nya Ezril, saya akan memberitahukan apa yang boleh dan apa yang tidak boleh kamu lakukan." Kemudian sang nyonya mengulurkan tangan untuk menjangkau kertas yang ada diatas nakas dan memberikan padanya.
"Saya tidak akan menjelaskan apapun, kamu tinggal baca saja karena saya harus segera ke airport untuk menyusul suami saya. Saya cuma peringatkan, jangan biarkan Ezril bermain terlalu lama, dia phobia ketinggian, dan kamu harus memberikannya vitamin sehari dua kali. Ada di laci nakas nomor dua plastik warna biru."
Kemudian menunduk dan memejamkan mata, ekspresi bu boss nya seperti dicekik seseorang seolah memiliki banyak tekanan. Dan menghela napas dan beralih melihatnya. "Saya sudah mengatakan semuanya. Hanya yang paling penting jangan lupa memberikan vitaminnya, dan selebihnya kamu bisa tanya-tanya sama mbok Arca."
KAMU SEDANG MEMBACA
Happy Tears
Romance"Kangen ya" "Enggak!" "Peluk ya" "Ogah!!" "Cium ya" "Najis!!!" "Nikah yuk" "Hah?" Terlanjur terucap, Ezra membulatkan tekad. "Jadi istri aku ya?"