razia

8 2 0
                                    

"WOI WOI WOI KAK ADRIAN MAU RAZIA KELAS KITA"

Karasha dan kedua sahabatnya, Jihan dan Bintang langsung lihat-lihatan. Karasha panik "Makeup kita umpetin dimana nih?"

Telat. Ketua osis bernama Adrian kenandra sudah terlanjur memasuki kelas membuat Jihan dan Bintang pasrah. Tetapi tidak dengan Karasha.

"Anjir ini pallete gue harus ke Amerika dulu baru bisa beli anying" gerutu Karasha lalu memasukkan pallete yang berukuran lumayan besar itu di file holder pelajaran kimia.

Satu kelas diam saat Adrian dan anak yang satu angkatan dengan Karasha yaitu Joshua mulai keliling. Karasha menghembuskan nafas lega, untung Joshua cees-nya.

Mata Karasha membulat saat Adrianlah yang menggeledah barisannya, bukan Joshua. Sialan kenapa harus Kak Adrian sih? Gerutu Karasha dalam hati.

Lalu tibalah giliran Karasha,Jihan, dan Bintang untuk di geledah. Adrian memberikan senyum kepada mereka bertiga. Karena semua makeup yang disita oleh para osis hampir setengahnya milik mereka bertiga.

"Oke pertama Jihan Athaya" Ujar Adrian membuat Jihan panik akan keamanan kedua makeup pouch miliknya. YAALAH SEMOGA KEDUA MAKE UP POUCH GUE SELAMAT teriak Jihan dalam hati.

"Jihan Athaya. Pouch Makeup keberapa yang saya sita nih?" Tanya Adrian sedang Jihan hanya menyengir.

Walaupun dalam hati kesal pouch makeup isi liptintnya kesita dan lega pouch makeup yang isinya foundation dan lain-lainnya selamat.

"Bintang Latisha Maira... kira-kira berapa bedak tang akan kamu berikan ke ruang osis lagi ya?" Bintang tersenyum lalu melihat kebelakang dimana tasnya berada.

Bintang menghela nafas kecewa saat bedaknya disita lagi "Makasih sumbang bedaknya dek Bintang" ujar Adrian.

"We save the best for last ya? Karasha Nicole Adlani kamu siap-siap yaa" ujar Adrian lalu menggeledah isi tas Karasha.

Karasha menahan nada saat makeup pallete yang ia beli di Amerika saat liburan ditemukan oleh Adrian. Rasnya Karasha pengen nangis aja sekarang.

"Karasha Nicole Adlani.... anak yang nilai kimia-nya paling tinggi satu angkatan mengumpatkan palet makeup bya di file holder berisi rumus-rumus kimia ada tidak saya cek. Benar Adlani?"

Bukannya menjawab Karasha malah menanya balik "Kak, Makeup pallete saya nanti dibalikkin kan?"

Satu kelas ngga ada yang kaget dengan ucapan Karasha. Bahkan Adrian saja tidak kaget.

Karasha anak yang pemberani. Bahkan kepada ketua osis sekaligus. Mungkin.... ini efek temenan sama basis basis angkatan XI sampe XII.

"Sesuatu yang terduga keluar dari mulut seorang Karasha Nicole Adlani"

Tanpa mengucapkan satu kalimat lagi, Adrian keluar dari kelas Karasha untuk lanjut merazia kelas lainnya.

"HUAAA BLUE BLOOD PALETTE NYA JEFFREE STAR GUE KENA SITA"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 06, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

palleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang