Lagi dan lagi,aku harus berhadapan dengan semua senyum palsuku,tertawa palsuku hanya demi bahagiamu.
Tak mengapa,karna aku pun merasa aku tidak sama sekali pantas untuk sekedar terlihat didepan matamu.
Bodoh sekali aku.
Yang selalu berkata aku akan slalu ada di garis terdepan untukmu,namun nyatanya? Kamu pun sama sekali tidak melihatku,sekejap pun.
Bertahan terus pada pilihanmu yaa jika menurutmu itu terbaik untuk mu.
Aku hanya bisa berharap kamu baikbaik saja.
Bahagiamu juga bahagiaku.