First Meet

607 95 49
                                    

Park Jihoon pemuda berusia dua puluh tahun itu, menyeka keringat yang membasahi pelipisnya. Rambut blonde miliknya sedikit terasa lembap karena perbedaan suhu antara  Korea dan juga kota New York. Satu tangan Jihoon meremat kuat pegangan koper berukuran besar, tubuhnya yang tidak terlalu tinggi itu masih membawa beban lainnya. Satu ransel berukuran sedang, dan juga sebuah tas biola miliknya.

Pemuda dengan wajah cantik, perpaduan Korea-Australia itu mendongkak dengan senyuman bangga menatap plang besar sebuah nama sekolah music bergengsi salah satu di Dunia itu.

Julliard Art School New York

Jihoon sama sekali tidak menginginkan Harvard atau Oxford dimana, Ayah dan Kakak-kakaknya merupakan lulusan dari universitas tersebut. Jihoon memutuskan untuk berbeda arah dengan semua anggota keluarganya dan memilih sekolah musik. Awalnya, sang Ayah Park Chanyeol melarang keras Jihoon fokus di dunia musik, hingga sebuah perjanjian terjadi diantara mereka.

Terimakasih kepada Taehyung, Joy, dan juga Woojin yang membantunya memberikan ide itu untuk menangani Ayah mereka.

Jihoon boleh sekolah musik asalkan diterima di Julliard. Tentu saja setelah membuat perjanjian itu dirinya harus berkerja keras untuk lulus dan bisa belajar musik disana.

Tidak sia-sia, disinilah dia sekarang, menatap bahagia plang sekolah musiknya dengan senyuman bangga.

"Kau baru sampai?" Seorang pemuda dengan tinggi badan yang tak berbeda jauh dari Jihoon menghampirinya. Jihoon mengangguk-menerima sebuah botol air mineral yang diberikan oleh Lee Daehwi; Temannya selama kursus musik di Korea.

"Mana kakakmu?" Jihoon memperhatikan sekeliling Daehwi, biasanya Lee Hangyul sang kakak kembar akan selalu berada di radius kurang dari sepuluh meter dari adiknya.

Lee Daehwi menggendikan bahu sempit miliknya sembari tersenyum.

"Ntah!" Daehwi menarik tangan Jihoon "Ayo! Kau harus mengurus dormmu, besok kelas pembukaan" Pemuda Lee itu membawa Jihoon ke area Hall dimana daftar mahasiswa yang akan tinggal di dorminory  kampus berada.

"Kau yakin akan tinggal di dorm?" Tanya Daehwi.

Jihoon mengangguk "Kakak-kakak ku selama di luar negeri tidak pernah meminta tinggal di apartemen, rasanya akan kurang ajar jika aku meminta lebih dari mereka" Jihoon memperhatikan daftar nama tersebut dengan seksama.

"Bagaimana apartemenmu dan Hangyul?"

"Not bad, ada dua kamar. Aku menempati kamar yang lebih lebar karena kamar mandi dalamnya. Hyung bilang dia tidak masalah dengan kamar mandi terpisah" jelas Daehwi.

Jihoon berdengung "Jika itu terjadi antara aku dan Woojin. Bisa dipastikan aku akan tidur di sofa" Jihoon mencebik "Untung saja dia di Oxford sekarang"

Daehwi mau tak mau ikut terkekeh mendengar ucapan Jihoon "Kalian kembar yang aneh"

Jihoon mengangguk "Kau bukan orang pertama yang mengatakan itu Lee"

Mereka berdua masih berada di depan papan pengumuman, hingga suara seorang pemuda beraksen Kanada mendekat dan berdiri disebelah Daehwi.

"Aaah lantai empat" desis pemuda itu sembari menoleh kearah belakang dimana seorang pemuda yang lebih tinggi berada "Dorm mu dilantai berapa?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 07, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lovestruck | CasWink Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang