Perasaanku

1.2K 2 0
                                    

Perasaanku

Ombak berkejaran ke tepi pantai, sebagian menghantam karang. Terlihat matahari sudah mulai hilang ke peraduannya. Warna oranye yang begitu menyilaukan berubah, seketika itu pula langit menjadi gelap.

Aku berdiri di tepi pantai, menginjakan kakiku ke pasir dan melangkah demi sedikit mengikuti ombak yang berkejar-kejaran. Aku hentikan kakiku dan berteriak.

"Aku harus lupain kamu"

" ini janjiku" bisikku lirih

***

1 bulan kemudian

Matahari sudah menampakkan sinarnya. Langitpun berubah lebih terang, ayam jantan sudah berkokok dan burung-burung sudah berkicauan berterbangan kesana kemari.

"ah, sudah pagi rupanya"

Akupun mengambil handuk lalu menuju ke kamar mandi. Aku mengguyurkan air ke tubuhku dengan air, menghilangkan rasa penat, segar sekali rasanya.

Terdengar suara ponselku berbunyi, kulihat ada 2 pesan masuk.

Lus, ingat tugas Fisika

Jangan sampai lupa dibawa, soalnya gw pengen nyontek

Hehe~

Fera ^^

Dari Fera rupanya.

Ok!! Sip deh tukang nyontek.

Bayar ya..

Ku buka sms yang kedua.

Pagi Lus. ini Riko.. masih ingat kan?

Tanganku gemetar tak percaya dengan apa yang kubaca, hampir saja aku menjatuhkan ponselku. Seketika itu pula aku menghapus sms itu.

***

Langit begitu cerah, matahari tak malu-malu untuk menampakan cahayanya untuk menyinari bumi. Teriknya matahari membuat sebagian orang engan untuk melakukan aktivitas pagi ini. Padahal matahari pagi sangat cocok untuk kesehatan.

Halaman sekolah masih sangat sepi, rupanya aku berangkat terlalu pagi, tapi tidak juga ah biasanya jam segini sudah banyak siswa lain yang datang.

Aku berjalan menuju kantin, sewaktu berangkat tadi aku lupa sarapan.

"bu, nasi goreng sama es teh manisnya satu"

"iya, tunggu ya" jawab ibu pemilik kantin "ini neng" katanya sambil membawa sepiring nasi goreng dan es teh manis yang ku pesan.

Aku duduk sendiri menyantap sarapanku, mataku memandang sekeliling dan memang pagi itu sangat sepi. Aku menyantap kembali makananku dan memandang sekeliling lagi, aku terpaku ketika ada seseorang yang duduk menatapku. Langsung ku palingkan wajahku, kusisakan sarapanku yang tinggal sedikit, meminum es teh manis dan membayar. Akupun tergesa-gesa berjalan meninggalkan kantin dan seseorang yang memandangku yaitu, Riko.

"Lus, kenapa lu? Dari pagi mukamu kusut sekali seperti benang layangan." Tanya Fera sahabatku

"ah, enggak papa ko Fer" jawabku bohong

"beneran nih?" tanya Fera lagi menyelidik

"iya beneran Fera sayang, aku enggak apa-apa, sudah ah sana, aku ingin sendirian nih"jawabku mengusir

"huhh dasar, ya sudahlah tapi inget kalo kesambet jangan minta bantuan gue buat bantuin" kata Fera lagi "dan inget, enggak usah dipikirin ya? Anggap aja suma selingan doang, okey?" tambah Fera.

"iya deh Fera sayang" kata ku.

***

Langit begitu berbeda dari tadi pagi. Awan mendung mulai berkumpul dan berubah seketika menjadi gelap. Tak terasa hari yang begitu terik tiba-tiba berganti. Rintik-rintik pun datang, semakin besar dan akhirnya hujan lebat datang membasahi bumi.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 07, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Cerita PendekWhere stories live. Discover now