Kasih Sayang Seorang Sahabat

43 5 3
                                    

Namaku Nada Elvira Alfath, aku anak pertama dari pasangan Chandra Alfath dan Maya Stacya usiaku baru 18 tahun. Aku punya adik bernama
Nesya Chrsillia Alfath usianya baru 8 tahun. Satu jam yang lalu aku
mendapat kabar bahwa papa dan mama meninggal karna pesawat yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan.

“Sudah, jangan menangis ikhlaskan kepergian papa dan mama.Mereka
pasti sedih melihat kamu terus menangis seperti ini.” Nada terus saja  membujuk Nesya agar berhenti menangis. Sebenarnya Nada sendiri juga
sangat terpukul atas kepergian kedua orang tuanya, tetapi dia harus
berusaha tegar didepan adiknya ia tidak mau melihat adiknya terus
bersedih.

Nada dan Nesya turun ke bawah untuk melihat jenazah kedua orang
tuanya untuk yang terakhir kalinya seblum mereka dimakamkan. Di bawah sudah banyak orang yang datang untuk mendoakan Alm.Papa dan mama Nada disana juga ada sahabat Nada Vivi, Caca,dan Kenan saat mengetahui Nada sudah turun mereka lantas menghampirinya.
“Kita turut berduka cita atas meninggalnya papa sama mama lo.” ucap Vivi sambil memeluk Nada.
“Kalau lo butuh apa - apa jangan sungkan buat minta bantuan sama kita.’’kata Caca sambil menepuk pundak Nada.
“Terima kasih, karna kalian selalu ada disaat gue mengalami
kesusahan.”kata Nada sambil tersenyum.

Kini orang tua Nada sudah dimakamkan, setelah pulang dari pemakaman Nesya langsung masuk ke kamar dan mengunci pintunya.Nada sangatbingung bagaimana caranya membuat Nesya bisa mengikhlaskan
kepergian kedua orang tuanya? Nada tersadar dari lamunannya karna om
dan tante memanggilnya.

“Malam ini juga kamu dan Nesya harus pergi dari rumah ini.” kata tante Linda dengan tatapan tidak suka kepada Nada.
“Kenapa aku dan Nesya harus pergi dari rumah ini? Ini kan rumah
Alm.Papa dan mama jadi aku dan Nesya berhak tinggal dirumah ini.”
tanya Nada dengan ekspresi kebingungan.

“Karna rumah ini sudah bukan milik Alm.Papa dan mama mu, rumah ini
sudah jadi milik tante dan om. Jadi malam ini juga kamu dan Nesya harus pergi dari rumah ini.” jawab tante Linda dengan penuh amarah.
Setelah percakapan dengan tante Linda, Nada lantas pergi ke kamar Nesyauntuk mengajaknya pergi dari rumah itu. Sesampainya di depan kamar Nesya, Nada lantas mengetuk pintu kamar Nesya. “Tok,tok,tok Nesya buka pintunya kakak mau bicara sebentar.” kata Nada dengan terus mengetuk pintu. Nesya akhirnya membuka pintu kamar dan langsung memeluk Nada “Kak papa sama mama udah ninggalin kita untuk selamanya.” kata Nesya dengan menangis.

“Ikhlasin mereka dek, kamu jangan nangis terus kakak jadi sedih kalau
kamu kaya gini terus, kan disini masih ada kakak.” Kata Nada dengan perasaan sedih. “Iya kak, aku bakal berusaha untuk ikhlasin papa dan
mama.” kata Nesya sambil menghapus air matanya.
“Dek, kita harus pergi dari rumah ini, karna rumah ini sudah jadi milik om sama tante.” Kata Nada dengan menahan tangis. “Kok bisa rumah ini jadi milik om sama tante kak?.” tanya Nesya dengan kebingungan. “Kakak
juga ngga tahu dik.” kata Nada. “Kenapa om sama tante tega ngusir kita ya kak? Padahal dulu sewaktu papa sama mama masih hidup mereka baik sama kita.” tanya Nesya kepada Nada.

Nada hanya bisa diam, dia bingung bagaimana caranya menjelaskan
kepada Nesya. Akhirnya malam itu Nada dan Nesya pergi dari rumah,
Nada hanya diberi uang 5 juta oleh tantenya dia bingung harus pergi
kemana malam – malam seperti ini.Tiba – tiba hujan turun dengan sangat deras,akhirnya Nada mengajak Nesya untuk berteduh di pos ronda, saat
melihat adiknya tertidur dengan pulas Nada menagis memikirkan masa depan dirinya dan adiknya.
“Tuhan,tolong tunjukkan jalan kepada hamba agar bisa melewati semua ini.” kata Nada sambil menatap ke langit.

Keesokan harinya Nada mengajak Nesya pergi untuk mencari tempat kost, pada siang hari mereka menemukan tempat kost. Setelah itu Nada pergi untuk mencari pekerjaan paruh waktu setelah berkeliing akhirnya Nada diterima bekerja di restoran. Satu bulan telah berlalu kehidupan Nada dan Nesya sudah mulai membaik, hari ini adalah hari ulang tahun Nesya.Nesya ingin di hari ulang tahunnya ia di belikan kue dan es krim akantetapi Nada belum mendapatkan gaji, ia hanya punya uang untuk makan selama seminggu kalau uang itu ia gunakan untuk membelikan Nesya kue dan es krim maka ia dan Nesya tidak akan bisa makan. Ia bingung harus bagaimana di satu sisi ia ingin membahagiakan adiknya tetapi disisi lain iatidak punya uang untuk membelikan kue dan es krim kesukaan adiknya, akhirnya ia mencoba untuk membujuk adiknya.

“Dek kakak saat ini belum punya uang buat beli kue sama es krim
kesukaan kamu, bagaimana kalau beli kue sama es krimnya itu setelah
kakak dapat gaji?.” tanya Nesya dengan perasaan was – was. “Aku mau kue sama es krimnya sekarang kak, ini kan hari ulang tahun aku.” jawab Nesya dengan memohon. “Yasudah, nanti kakak belikan kue sama es krimnya.” jawab Nada dengan tersenyum. ”Yeay, makasih kak.” kata Nesya dengan memeluk Nada.Nada pergi untuk membelikan Nesya kue dan es krim setelah berpikir bagaimana caranya ia bisa membahagiakan adiknya tetapi ia dan adiknya masih bisa makan, akhirnya Nada membelikan roti donat dan es lilin, saat dalam perjalanan pulang ia berharap Nesya mau menerima kue dan es krim yang ia bawa. Saat dia akan membuka pintu betapa terkejutnya ia saat melihat Nesya mengagetkannya di balik pintu, rupanya Nesya sudah
sangat tidak sabar untuk memakan kue dan es krim kesukaannya ia langsung mengambil kantong plastik yang dibawa Nada.

Setelah mengetahui isi dari kantong plastik itu bukan kue dan es krim
kesukaannya, ia langsung memberikan kepada Nada dan berlari masuk kedalam kamar. Nada sangat bingung bagaimana caranya membujuk Nesya agar tidak ngambek, tiba – tiba ada yang mengetuk pintu rumah Nada saat membuka pintu alangkah terkejutnya Nada saat melihat ketiga sahabatnya datang dengan membawa kue ulang tahun dan es krim kesukaan Nesya.

“Nesya dimana?.” tanya Kenan.
”Nesya ada di kamarnya,bentar aku panggilin kalian silahkan duduk.” kataNada. Dengan segera Nada memanggil Nesya, saat Nesya pergi ke ruang tamu betapa sangat terkejutnya dia saat mengetahui disana sudah ada kue dan es krim kesukaannya. Nesya langsung memeluk Nada dan
mengucapkan terima kasih ia juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada ketiga sahabat Nada, setelah itu dilanjutkan dengan acara tiup lilin dan potong kue.

Nada lantas mengajak ketiga sahabatnya untuk pergi ke teras rumahnya.
“Terima kasih karna kalian sudah beliin Nesya kue sama es krim, gue ngga tau gimana jadinya kalau kalian ngga datang, pasti Nesya sangat sedih.” kata Nada dengan menangis. “Nad, gue kan udah bilang sama lo kalau butuh bantuan jangan sungkan buat bilang sama kita, kita kan sahabat lo.” kata Caca sambil memeluk Nada.”Gue ngga mau ngrepotin kalian.” jawab Nada sambil menunduk.

“Ngrepotin? Kita ngga merasa kalau lo itu ngrepotin kita Nad, justru kalau lo ngga bilang sama kita kalau lo sedang dalam masalah kita itu ngerasa kalau kita bukan sahabat lo.” kata Vivi sambil mengelus pundak Nada.
“Bener tuh apa yang dikatain Vivi, dulu saat kita punya masalah lo adalah orang pertama yang nolongin kita Nad, masa sekarang giliran lo punya masalah kita cuma diem saja, kita ngerasa jadi sahabat yang munafik tau ngga.” kata Kenan.

“Terima kasih banyak, kalian memang sahabat terbaik gue, gue ngga tahu lagi gimana cara bales semua kebaikan kalian. Ngomong – ngomong kalian tau dari mana tempat kost gue disini?.” tanya Nada dengan penuh selidik. “Maaf ya Nad, dulu kita ngikutin lo pas waktu pulang, habisnya lo sih ga mau kasi tahu kita alamat kost lo, lo gak mau ya kalau kita main ke tempat kost lo?.” jawab Vivi dengan cemberut. “Ya maaf, gue ngga bermaksud gitu,Vi.” jawab Nada sambil menggaruk kepalanya yang sebenarnya tidak gatal.

Sekarang Nada lebih terbuka dengan ketiga sahabatnya, mereka sekarang
menjadi sering main ketempat kost Nada. Sekaran Nada juga sudah tidak sungkan lagi ketika meminta bantuan kepada ketiga sahabatnya, sekarang
Nada menyadari bahwa ia benar – benar beruntung karna memiliki tiga sahabat yang selalu membantunya ketika ia susah.

END

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 07, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MY DIARYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang