Saat istirahat banyak namja dan yeoja yang mengerubungi Tzuyu di meja paling pojok – karena hanya meja itu yang tersisa -. Dia kesal duduk ditempat yang –menurutnya – lebih pantas digunakan oleh anak nerd ditambah lagi di harus duduk sendirian tapi dia terpaksa menahannya karena statusnya sebagai siswa baru. Jadi dia hanya menampilkan senyum manisnya berusaha menunjukkan image tanpa cela.
"Tzuyu-ssi, kenapa kau pindah kemari? Bukankah di JYP SHS lebih bebas?" tanya Minkyung penasaran.
"Ani. Aku ingin mendapat pendidikan yang lebih baik jadi aku pindah kesini. Bukankah Pledis SHS adalah sekolah paling bagus di Korea?" jawab Tzuyu masih dengan senyum. Sandara yang ada di sebelah Tzuyu mengernyitkan kening tidak suka ketika menyadari Tzuyu terus-terusan melirik kearah Mingyu yang duduk di bangku nomer dua berjarak dua baris dari bangkunya. Seolah ingin menarik perhatian anak pemilik sekolah itu.
"Kalau kau tau kenapa kau baru masuk ke sekolah ini? Kenapa tidak dari dulu?" tanya Sandara dengan nada lumayan sinis. Tzuyu yang ditanya seperti itu sedikit terkejut tapi dia berhasil menutupinya dengan senyum.
"Orang tuaku yang meminta." Jawabnya.
"Ahh... bukankah Wonwoo juga dari JYP SHS? Apa kalian saling kenal?" tanya Seokjin.
Tzuyu melirik kearah Wonwoo yang duduk diam disebelah Mingyu sembari membaca bukunya, "Ne. Aku sering melihatnya dulu. Tapi aku tidak tahu dia pindah kesekolah ini apalagi masuk kelas khusus ini."
Sandara makin mengerut tidak suka kearah Tzuyu. Dia melirik kvarah Chaerin yang menampilkan ekspresi tidak jauh berbeda dengannya. "Tentu saja Wonwoo akan masuk kelas ini. Dia sangat pantas disini." Ujarnya, "Chaerin-ah.. kantin?" ajaknya yang disetujui oleh yeoja berwajah tegas itu.
Di bangkunya, Wonwoo bisa mendengar semua percakapan antara Tzuyu dan teman-teman sekelasnya. Tangannya sedikit meremat buku yang dipegannya. Matanya memang tertuju pada buku ditangannya tapi pikirannya melayang kemana-mana membuatnya gelisah.
Mingyu melirik kearah Wonwoo dan menyadari teman sebangkunya itu tengah gelisah, "Ada apa?" tanyanya pelan. Wonwoo menoleh kearah Mingyu dengan tatapan datarnya, "Kau gelisah."
Wonwoo menunduk sembari mengernyitkan keningnya. Merasa heran kenapa namja disebelahnya itu bisa menyadari kegelisahannya padahal dia yakin tidak menunjukkannya dengan jelas.
"Semuanya sangat jelas dimataku." Ujar Mingyu membuat Wonwoo kembali menatapnya. Entah dorongan dari mana, tangan Mingyu bergerak menggenggam tangan kurus Wonwoo, "Tenanglah. Tidak akan ada hal buruk yang akan terjadi."
Wonwoo menatap Mingyu dalam. Dia juga ingat Mingyu mengatakan itu untuk menenangkannya saat dirinya dilempar ke laut. Entah kenapa mendengar itu membuat Wonwoo merasa terlindungi. Dia menyukai bagaimana Mingyu menenangkannya dan bagaimana tangan Mingyu yang hangat menggenggam tangannya lembut. Dia juga ingat bagaimana Mingyu menenangkannya saat dirinya ketakutan di dalam pesawat.
Blusshh...
Wajah Wonwoo merona tipis saat otaknya mengingat kejadian di pesawat tanpa seijinnya. Mingyu yang melihat wajah merona Wonwoo kembali merasa ditarik menuju dasar pesona Wonwoo. Dia hampir saja menyentuh pipi merona itu jika Wonwoo tidak bangkit dan melepaskan genggaman tangannya kemudian pergi keluar kelas. Mingyu mengikuti tiap langkah Wonwoo tanpa berniat mengejarnya. Tanpa sengaja netranya melihat kearah Tzuyu yang tersenyum manis kearahnya. Mingyu memutus kontak mereka tanpa membalas senyuman gadis itu. Tzuyu yang mendapat perlakuan seperti itu merasa geram. Dia mengepalkan tangannya kesal.
"Permisi. Aku ingin ke toilet." Ijin Tzuyu masih dengan senyum manisnya.
"Apa perlu kuantar?" tanya Sohye.
KAMU SEDANG MEMBACA
You and I
RomanceBagaimana jika dua siswa datar dipertemukan dan saling jatuh cinta?