chapter 1

22 3 0
                                    

Hidup itu pilihan , jika pilihanmu tidak ada dalam daftar yang kau cari,
kau bisa membuat pilihanmu sendiri.
You free. 🎼
- Aya Safira Putri-

***

Hari ini adalah awal aku sekolah di Tahun Ajaran Baru, setelah mengalami libur yang sangat panjang dan melelahkan. Entah kenapa pagi-pagi sekali Aya sedikit bersemangat dan sudah bersiap dengan seragam putih abu-abunya. Ia melihat sekilas penampilannya di cermin, lalu turun ke bawah.

"Ehh non Aya, kok udah rapi aja"

"Hehe iya mbok, Aya cuma lagi pengen cepat-cepat kesekolah." ucapnya kepada bi Sumi yang sudah lama mengabdi di rumahnya bahkan sejak dia kecil.

"Ini bibi udah siapin sandwich jepit sama susu cokelat buat non Aya" setelah mengeluarkannya dari toaster ia mengantarkannya ke meja makan dan langsung di makan Aya.

"Mbok panggilin den canz dulu ya"

"Gaosah mbok, tadi Aya udah coba bangunin abang tapi dia kelihatannya sangat letih." ucapnya sedikit berbohong, namun bi Sumi langsung mengangguk tanda mengerti.

Saat ini ia lebih memilih berangkat menggunakan bus kota yang biasanya berhenti di halte lorong depan. Jadi ia harus berjalan sedikit menuju lorong
depan. Kirana telah menelponnya
kalau ia sudah berada di halte bus.

"Ay, lo lama amat sih!! " keluhnya, siapa lagi kalau bukan Kirana sahabatnya sejak SMP.

"Apaan sih, baru aja lo telpon 5 menit yang lalu." Ia, Kirana dan teman-temannya sudah terbiasa ngomong ala-ala anak kota, bahkan orang-orang di sini juga begitu. Ya semenjak ia dan abangnya lebih memilih pindah di Apartemen milik papa di Jakarta yang sebelumnya tinggal di Bandung.

" Gue kangen tau dengan sekolah" Namun tak mendapat respon dari Aya.

"Ehh lo denger ga sih?! "

"Lo ngomong ke gue?" setelah sadar karena Kirana merubah raut mukanya.

"Eng-ga tadi gue ngomong sama orang sebelah" dengusnya dan langsung terdiam.

* * *

Tak butuh waktu lama, akhirnya mereka sampai kesekolah, sekolah yang sudah satu bulan tidak berpenghuni. Terlihat dari lantainya yang berdebu serta kaca yang berubah warna. Namun tak mengubah kesan mewah pada setiap sudutnya. Yang membuat sekolah itu menjadi sekolah favorite. Disinilah Aya bersekolah, terpampang jelas tulisan di spanduk 'SMA Garuda Bangsa'.

"Supirnya tadi udah datengnya telat, jalannya lelet. Untung kita ga telat, kalo telatkan bisa berabee" Kirana mengomel sepanjang jalan, membuat kuping Aya sakit.

"Udahlah Kir yang penting kan belum masuk" lalu Aya meninggalkan Kirana yang terus mengomel tanpa henti. "Ay, kok lo gitu sih. Jahat banget sama gue" sambil berjalan cepat menyusul Aya.

Mereka berjalan sengaja melewati koridor sekalian mau melihat daftar kelas mereka yang tertera di mading yang ternyata sudah di kerumunin oleh siswa-siswi SMA yang sedang bergantian mengecek kelasnya atau sekedar ingin bergosip.

"Yahh.. "

"Gue aja yang liatin" Kirana memutuskan untuk mengecek kelas mereka berada, karena di tau Aya tidak suka keramaian.

"Gimana kok lo diam" tanya Aya pada Kirana yang sudah berdiri di depannya tanpa menoleh.

"Lagi-lagi kita ga sekelas" keluhnya.

"Cuma gitu doang?".Sekilas Aya melihat muka sedih sahabatnya itu.

"Kok lo ga sedih sih. Dari dulu kita pasti ga pernah sekelas lho?"

Lalu Aya menutup buku yang sadari tadi ia baca " Yaudah lah Kir, yang penting kita kan tetap temenan dan selama ini gue rasa kita akur-akur aja."

Meskipun Ia dan Kirana sudah bersahabat sejak SMP, mereka tidak pernah sekelas. Terbukti karena Kirana masuk di kelas 11 IPA 2, sedangkan Aya di kelas 11 IPA 3.

"Aya, gue kangen banget tau" Seseorang dengan suara cempreng memeluk dari belakang, yang membuat Aya sedikit terkejut.

" Gue jugaa, akhirnya kita sekelas lagi ya" lalu ada lagi yang hampir membuat buku yang ia bawa terjatuh karena pelukkannya itu.

Siapakah dia?

Apakah Kirana?

Atau adik kelas?

Atau nenek lampir??

Bersambung..

Nanti aku up lagi ya, sekarang nggak sempet lagi banyak tugas online..
Wkwk..

Jangan lupa ninggalin jejak, biar aku lebih semangat buat cerita ini

The Secret Of My Heart Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang