03

0 0 0
                                    

Kata orang kebahagiaan akan datang sama seperti pelangi akan muncul setelah hujan,begitu pun denganku aku berharap semoga kebahagiaan itu cepat datang menghampiriku sebelum aku putus asa dengan keadaan ini.
💤💤💤

14:15 WIB

Proses belajar mengajar di SMA PELITA sudah selesai.Para siswa dan siswi berhamburan keluar kelas untuk pulang melepaskan penat dan beristirahat. Sama halnya dengan ara dkk yang saat ini ada di parkiran untuk bergegas pulang ke rumah masing masing. Kali ini ara tidak ikut bersama mereka untuk pulang bersama karena hari ini ara membawa kenderaan sendiri tidak seperti biasanya mereka berangkat bersama.

"Guys gue duluan ya gue bawa mobil"ucap ara kepada ke empat temannya.

"Oke ra hati hati di jalan"ucap mereka bersamaan lalu masuk ke dalam mobil Dio karena hari ini Dio yang mendapat giliran menjemput yang lainnya dan juga mengantarnya. Yaa gitulah persahabatan mereka terlihat konyol tapi itu seru.

❣❣❣❣❣

Setibanya di kediaman Fernando ara langsung menuju lantai dua atau lebih tepatnya menuju kamarnya untuk mengistirahatkan diri beserta batinnya. Beginilah setiap hari saat ia berada di rumah ini hanya merasakan kesepian di Rumah megah dan mewah ini. Saat orang orang iri terhadap dirinya yang sempurna memiliki paras cantik dan harta berlimpah mereka hanya mengetahui sebatas luar tanpa mengetahui keadaan dalamnya. Keadaan dimana ia harus memendam rasa sakit yang di sebabkan oleh keluarganya sendiri yang tidak menganggap kehadirannya ada di sekitar mereka. Karena terlalu asik meratapi nasib tak sadar ia tertidur pulas meninggalkan beban itu untuk sementara sebelum iya kembali ke dalam dunia nyata.

"Kamu itu jadi anak gak tau diri banget sih sudah saya bilang jangan pernah kamu dekat dekat dengan saya dan keluarga saya apa kamu budeg hah?!" ucap wanita setengah paruh baya kepada gadis kecil di hadapannya.
"Tapikan ara juga anak bunda ara juga mau main sama ayah bunda bang feri dan kak era"ucap gadis itu tertunduk
"Apa kamu bilang main dengan kita?!jangan mimpi kamu!kamu itu buka siapa siapa kita kamu gak pantes ikut sama kita"ucapnya lagi "dan iya jangan pernah kamu sebut saya bunda saya bukan bunda kamu kamu itu anak gak tau diri udah bagus di tampung belum juga bersyukur udah sana mending kamu bersihin rumah gak usah deket deket kita"lanjutnya lalu mendorong gadis kecil di hadapannya menjauh.
"Hiks...hikss...hiksss ara juga mau hikss..main sama bun..da sama ayah juga hiks...ara juga anak bunda hikss..."ucap seorang gadis kecil di sela tangisnya "kenapa bunda jahat sama ara ya Allah hiks..apa salah ara mau main sama keluarga ara hikss ara juga kan adiknya kag era sama bang feri hikss"lanjutnya lalu menatap sekelompok keluarga yang terlihat bahagia tanpa dirinya di taman belakang rumah yang ia tinggali itu.

"Huh huh huh astaga kenapa gue mimpiin itu lagi sihh"monolognya sambil memegangi dadanya yang naik turun."astaga kapan sih gue bisa ngelupain ini semua ayo dong ara lo harus bisa ini udah takdir lo"monolognya lagi. kisah itu adalah kisa seorang Arabella Fernando Elizabeth yang tidak pernah di terima oleh keluarganya tanpa sedikitpun ia ketahui penyebabnya.Keluarganya tidak pernah memperlakukannya baik terutama bundanya yang sangat membencinya dirinya sedangkan ayahnya hanya diam tak memperdulikan dirinya yang selalu di marahin dan di bentak oleh bundanya begitupun kembaran nya Zeneta Fernando Elizabeth yang seakan akan membenci kehadirannya sedangkan abangnya tetap menyayangi nya dan menganggapnya ada namun pada saat ia di marahi oleh bunda mereka ia tidak bisa berbuat apa apa karena takut di marah oleh ayahnya.

Keluarga Fernando yang memiliki 3 orang anak itu di cap sebagai keluarga harmonis oleh alak media namun mereka tidak mengetahui kebenaran yang terjadi di dalam rumah tsb. Febri Fernando seorang pengusahan terkenal di indonesia dan menduduki sebagai pengusaha sukses peringkat ke 5 menjadikan ia selalu di sorot oleh awak media begitupun dengan keluarganya. Istrinya yang bernama karlita Elizabeth .Namun entah mengapa dan entah apa yang merasukinya ia sangat membenci putri sulungnya itu. Ia sering memperlakukan putri sulung nya dengan tidak baik bahkan ia sering membentaknya dan bahkan ia hanya mengakui memiliki satu orang putra dan satu orang putri di depan awak media tanpa memikirkan perasaan putri sulungnya yang tidak sama sekali di anggap olehnya.

_________________________________

17:00

Ara sudah berbaur dengan peralatan dapur untuk memasak makan malam untuk keluarganya. Bukan karena keluarga tidak memiliki asisten rumah tangga tapi itulah tugasnya sedari dulu yang di berikan oleh lita katanya 'tugas kamu memasak untuk sarapan dan makan malam gak usah manja jadi cewek udah sukur di kasih tumpangan' kira kira begitulah ucapan lita terhadapnya pada beberapa tahun lalu. Bagi ara itu bukanlah sebuah masalah besar karena ia bersyukur bisa menyajikan masakannya kepada keluarga yang tak menganggapnya. Lagi pula ara hobby memasak dan ia dapat menuangkan bakatnya ke dalam hal itu dan akan berguna pada hari esoknya.

18:00

Seluruh keluarga Fernando sudah berkumpul di meja makan untuk melaksanakan makan malam. Namun pada kali ini tidak di isi dengan kehadiran fernando dikarenakan masih ada rapat penting di kantor. Yaa bukan hanya sekali dua kali Fernando tidak mengikuti makan malam di rumah hal itu adalah hal yang lumrah bagi mereka.

Selesai menata sajiannya di atas meja makan ara berniat untuk duduk namun sebuah suara menghentikan pergerakannya

"Heh mau ngapain kamu duduk di situ kamu gak berhak untuk makan bareng kami sudah sana ke dapur gak sopan banget sih"ucap lita mengusir

"Mah apa apaan sih ara itu keluarga kita dia juga berhak makan bareng kita dia udah cape masak buat kita mah apa salahnya sih kalo makan bareng"bantah feri membela ara

"Lo yang apa apaan bang pake bela bela dia segala benar yang bunda katakan dia gak level duduk sama kita"ucap era yang duduk di samping feri

"Dia itu adik kita dia itu kem-"ucapan feri terpotong karena lita

"Diam kamu feri gak usah bela bela dia mau kamu bunda bilangin sama ayah?!"ucap lita mengancam

"Tapi kan bun dia it-"lagi lagi ucapannya terpotong

"Udah bang gapapa ara makannya di belakang aja sama bi nasih"ucap ara mengalah

"Tapi ra-"protes feri lagi"udah gapapa"potong ara lalu melenggang pergi ke meja belakang bersama asisten rumah tangganya.

"Loh non ara kok disini kenapa gak di meja utama non?"tanya bi nasih

"Gapapa bi ara lagi pengennya di sini bareng sama bibi"ucapnya tersenyum kepada bi nasib selaku asisten rumah tangganya semenjak ia masih kecil.

ARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang