Pindah ke akun storyaini
KGC ver. Lama akan secara bertahap di hapus. Jika ingin membaca versi kengkap pindah ke akun diatas.Kompak seluruh pasang mata mengalihkan pandangan mereka menatap seorang gadis yang berada di depan pintu masuk kantin.
Dalam hati mereka menanti-nanti drama yang dapat mereka saksika dengan gratis. Tak lain dengan tema "Bully."
Gadis yang merasa dirinya dipanggil berusaha mendekati sang pelaku dengan perasaan was-was. Kepalanya hanya menunduk lantaran takut dengan tatapan dan seringai kejam para penghuni kantin. Memang tidak semua, namun siapa yang berani melawan Ratu Bully Exfard?
Tidak ada. Tentu saja mereka tidak ingin mengambil resiko dengan ikut campur urusan gadis itu.
Satu langkah lagi gadis itu tepat berdiri dihadapan pemanggil. Tentunya dengan jarak beberapa senti.
Kepalanya senantiasa menunduk, tak berani mengadah menatap netra coklat milik lawannya ini. Seperti biasa, Gadis itu sudah siap jika mendapatkan perilaku senooh lagi, walaupun pertahanannya selalu runtuh saat ia sendirian.
"Kerjain PR gue! Pergantian pelajaran lo anter buku ini sebelum Pak Sutris nyampe kelas." Titah nya sambil melempar kasar buku sampul coklat yang untungnya dengan sigap gadis itu tangkap.
Gadis itu memejamkan matanya sejenak. Jika, ia mengerjakan PR milik kakak kelasnya itu, maka ia akan tertinggal mata pelajaran favoritnya-Fisika. Ia tak ingin mendapatkan catatan buruk pada pelajaran favoritnya itu.
"Tapi kak, waktunya mepet." Sangat pelan, namun dapat didengar oleh sebagian orang.
Scarlet menatap gadis cupu dihadapan nya dengan kesal. Sedetik kemudian cahaya lampu bohlam menyala di atas kepala dan smirk terbit pada bibir tipis scarlet.
Dia meraih gelas yang masih berisikan teh panas utuh. Sang pemilik ingin protes, tetapi ia urungkan ketika melihat apa yang dilakukan Scarlet pada teh hangatnya itu.
Rembulan terpekik kaget ketika cairan hangat yang terasa masih panas mengguyur tubuhnya.
~Tamat~
Instagram : @Alt.hz_
Akun WP : @hestiwahyuni9
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Gadis Cupu [PINDAH LAPAK]
Teen FictionDILARANG KERAS MENCOPY/MEMPLAGIAT CERITA ) Proses Revisi PINDAH LAPAK Kenapa harus aku yang hanya merasakan perasaan menyakitkan ini? Kenapa suara-suara itu selalu memenuhi kepalaku? Apakah aku tak pantas bahagia Tuhan? Apakah aku bisa seperti mere...