part 2🌞

8 2 0
                                    

"Siapa yang suka?" Ucap seseorang di hadapan mereka, shasa dan meila mendongak kedepan.

Tatapan shasa dan vano bertemu. 'Ganteng juga nih orang klo ga nyebelin' batin shasa. Shit shasa baru saja mengakuinya.

"Lo suka sama gue?" Tanya vano menunjuk dirinya sendiri.

"Ck." Lamunan shasa buyar. "Ge'er lo anjir" ucap shasa.

"Ya gimana ya?"

"Gimana apanya lagi si?" Tanya shasa bingung setengah mati dengan ucapan vano.

"Orang ganteng kalo di sukain itu wajar aja." Ujar vano di selingi gerlikan mata dan kekehan kecil.

"Ish najis.."

"Najis-najis gini tapi lo liatin juga kan?" Ujar vano makin gencar menggoda shasa.

"Waduh nyamuk nih--" ucap meila mengipas-kipaskan bawah kakinya. "Gue duluan ya.." ujar meila lalu mengambil hpnya dan berlalu dari hadapan vano dan shasa.

"Mei tungguin.." ujar shasa ingin berlari juga, namun cekalan tangan menghalangi jalannya. Shasa menghempaskan cekalan tersebut kasar. "Apaan si? Jangan sentuh gue!" Ingat shasa.

"Oke" vano melepaskan cekalannya. Shasa ingin berlari kembali, tapi ucapan vano membuatnya terdiam beberapa saat. "Kayak nya gue mulai suka sama lo." Ujar vano.

Shasa menoleh kebelakang lagi " terus? Masalah buat gue?" Ujar shasa ketus.

"Iyalah, karna lo bakal gue perjuangin."

"Terserah."

"Siap siap aja hari lo ga bakal bebas lagi."

"bukannya hari gue ga bebas ya sejak lo ngejailin gue?" Ucap shasa menyindir.

"Hahaha.." tawa vano lepas. Shasa pun berlalu dari hadapan vano.

Sungguh ia mencintai shasa entah sejak kapan. Tapi vano akan memperjuangkan shasa.

***

Shasa saat ini sedang berada di kamar apartnya. Ia bingung ingin melakukan apa. ucapan vano tadi pagi membuat dirinya terus menerus memikirkannya. Ingin tidur pun tidak bisa pikirannya terus saja melayang layang.

"Akhhh..." shasa kesal dengan dirinya sendiri.

Ting

  Pintu kamar apart shasa berbunyi. Langsung saja ia berlari ke depan pintunya, dan membukanya.

"Ngapain lo ke sini?" Ujar shasa setelah melihat seseorang yang tengah berdiri di depan kamar apat nya.

"Suka suka gue lah, nih gue bawa martabak coklat sama coklat buat lo. Lo suka kan?" Tanya orang tersebut sambil menunjukan kantong plastik besar tersebut ke hadapan shasa.

"Suka, tapi kalo dari lo gue ga suka." Ujar shasa mantap, "uda sana pergi gue pengen sendirian." Ucapnya lagi.

"Ohh gitu ya, yauda deh gue buang aja, bye" ucap cowok tersebut, vano.

"Eh tunggu dulu!" Ujar shasa reflek mencekal tangan vano. Mereka bertatapan, keadaan menjadi canggung shasa melepaskan cekalan tangannya.

"Gue mau terima." Ujar shasa lagi.

"Terima jadi pacar gue?" Tanya vano sambil menunjuk dirinya sendiri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 07, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

UP TO YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang