hey. . .you didn't tired yet?
.
.
.
Author Point of View
"Ya, aku Aileen" jawab Aileen dengan datar
salah seorang dari kumpulan tersebut maju hingga jarak selangkah dengannya
"Hei,ikut kami sebentar" perintahnya
"Maaf, bel masuk telah berdentang beberapa menit lalu, kupikir kalian juga mempunyai pelajaran saat ini ..-"
Aileen sedikit menjeda dan melirik lambang tingkat mereka
"-...senpai?""Kau berani juga melawan ya, apa kau tidak mengenal kami?"
Aileen menahan napas, lalu memandang mereka tajam
"Selain sebagai siswa yang saling bersaing di sekolah dan lebih tua setahun dariku, apa lagi ?""heh, hanya karena prestasi dan tampangmu, kau jadi lebih arogan dan dingin kepada sesama temanmu ya~" remaja lelaki yang berada di hadapannya membunyikan tulang tangannya sambil menyeringai
Aileen menunduk ke bawah , ia terdiam sejenak
"Apa? yang kukatakan benar ya?"
"hm, entahlah..." Aileen mengangkat tangan kanannya dan memandang tangan miliknya sejenak mengabaikan orang-orang di depannya sembari tersenyum miris
"huh?kau-"
BUAAGGGHH!!!
Remaja lelaki tersebut terlempar ke belakang hingga menubruk teman-temannya tepat dibelakang
Aileen yang masih mengeratkan tangannya memandang mereka sinis dan masih memasang senyum
"Masih mau berkata sesuatu? saya akan dengarkan seluruhnya...." Aileen lalu mendekat dan bersiap-siap melayangkan pukulan kedua
"Kalau senpai masih-"
SEETT!!
"Sudahlah" seorang siswa menghentikan tangan Aileen sebelum sempat mengenai remaja yang di pukulnya barusan
Aileen menoleh ke arah orang yang menghentikan aksinya
"Duh, apa kau harus selalu dijaga ya? baru beberapa menit ditinggal sendiri malah sibuk gelud" hela remaja yang menghentikannya lalu segera memandang siapa korban teman sekelasnya tersebut
'Anjir mereka kan senior kita?!!' Batin Yamato"Yamato-san" Aileen lalu melemahkan kepalan tangannya dan kembali berdiri tegak
"Kau tidak lupa kan, selanjutnya pelajaran guru yang mana?" Yamato sweatdrop lalu mendekat kepada remaja yang dilukai teman sekelasnya itu
Yamato menunduk dan menggaruk tengkuknya di depan para remaja tersebut
"M..maaf ya senpai, kuharap tidak perlu di besar-besarkan"
"Kau, anggota OSIS ya?" tanya senpai berambut abu-abu itu dengan tajam
Yamato mengerjapkan matanya "E..e yah, saya dari divisi humas"
"huh, ya sudahlah" diluar dugaan senpai tersebut berdiri lalu segera meninggalkan mereka
"A..anu senpai tidak akan mempermasalahkan nya lagi kan?" Tanya Yamato memastikan
'repot nanti kalau terlibat hal begini lagi'
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Change Your Fate
Teen FictionBagi mereka, Kehidupan mereka memuakkan. Semua sudah tergariskan sejak lahir. Pasangan, masa depan. Semuanya telah ditetapkan. Namun, jika suatu saat kau bertemu dengannya "Apa kau. . . . . . ingin merubah takdirmu...