11 tahun lalu
Ruhi berlari dengan air mata yang tak henti menetes. Ia seorang anak kecil berambut panjang terurai yang terus menangis membawa bonekanya menjauhi batu besar tempatnya bermain tadi
"hiks...iks..hiks" isak tangisnya "jangan deketin uhi" ucap ruhi yang belum bisa mengucap namanya dengan benarRuhi masih terus berlari sambil berteriak untuk tidak mendekati dirinya. Sampai akhirnya dia tersandung kayu dan jatuh dibibir pantai baju yang ia kenakan basah
"uhi takut...hiks..isk, Jangan ganggu uhii hiks, uhi takut" ucapnya lagi sambil menutup mata, boneka yang ia pegang tadi sudah terlempar entah kemana
Pantai sudah tidak lagi ramai seperti tadi karena jam sudah menunjukkan pukul 17.35 WIB . Sedangkan yang ia teriaki masih tak kunjung pergi ia malah berjongkok ingin menyentuh ruhi
Ruhi masih belum membuka matanya ia masih takut "tolong lepasin uhii..,Uhi takut"
"heyy baju kamu basah" teriak seorang anak laki laki yang mendekati ruhi "kamu kenapa disitu"
Anak laki laki itu membantu membuka mata ruhi. "kamu siapa, apa kamu manusia" ucap Ruhi masih dengan menutup matanya
"Aku Raga" ucap Raga mengenalkan diri dan menjulurkan tangannya
Ruhi membuka matanya "kamu manusia beneran kan.."
"iyalah kita semua itu manusia" Raga menarik tangan Ruhi sampai ia berdiri
Sedangkan yang tadi mengejar Ruhi kini tersenyum kearah Ruhi
"aga tolong kasih tau dia buat jangan ngejar uhi" ucap Ruhi menunjuk seseorang yang berjongkok tersenyum kearahnya
"Aku raga bukan aga" ucap raga membenarkan namanya "siapa aku tidak melihat siapa siapa disini" Raga menoleh sana sini untuk lebih memastikan tidak ada orang selain mereka berdua
"Dia disitu" Ruhi menunjuk kearah tempat disamping Raga "dia tadi menakutkan tapi sekarang sudah cantik"
Raga masih terheran heran pasalnya ia tidak melihat siapa pun selain dirinya dan Ruhi tapi karena merasa tidak tega Raga menghadap kesamping tepat Ruhi menunjuk
"hey kamu jangan ganggu ruhi, ruhi takut" ucap raga
Dia pun menghilang entah kemana. Ruhi yang melihat itu tersenyum
"terimaa kasih" Ruhi menundukan diri memberi hormat "cuman kamu yang mau ngusir dia, orang lain bilang aku aneh tapi mereka lebih aneh karena tidak melihat orang yang nganggu aku tadi"
Sebenarnya Raga masih tidak percaya dia tidak melihat apa apa dan dengan polosnya agar tidak melukai ruhi ia menjawab
"nanti kalo ada yang ganggu, panggil aja aku ya" ucapnya sambil tersenyum manis
"Ruhii, Sini nak udah malam ayok pulang" seorang wanita cantik memanggil ruhi
"itu ibu aku, cantik kan, aku duluan ya" ucap ruhi lalu berlari mendekati ibunya
Raga tersenyum dan kembali karena papanya sudah memanggilnya juga
Buleleng
Chek Chek
👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Sesadar Rasa
Teen Fiction"Senyuman adalah benteng, dia menggambarkan kebahagiaan, kesenangan dan kegembiraan dibalik rasa kesedihan" -RagaRuhi "Aku gadis dengan berbagai isyrat bentuk senyuman" -Harun "Aku benci sebuah senyuman" - Prema *Harun yang ramah dengan sejuta cerit...