Bab 3

479 26 1
                                    

Ku update againnn hehe

Cusss ah baca yahhh, jan lupa stay safe ya semuanya

And jan lupaaa, follow ig nya Rainy Hazellet

Happy reading gaesss


Irina sudah pasrah jika hari ini adalah hari terakhirnya bekerja disini setelah tamparan Irina kepada Rayen kemarin malam. Dengan langkah gontai, Irina memasuki ruang kantornya. Setelah menaruh barangnya di ruangan, Irina berencana pergi ke ruangan bos Lena untuk membicarakan kejadian yang menimpanya kemarin. Irina harus jujur, itu lebih baik daripada harus dipecat tanpa pembelaan.

Irina memasuki ruangan bos Lena dan tidak mendapatinya disana. Irina memutuskan untuk menunggu di ruangan bos Lena. Baru saja Irina duduk di kursi tamu, pintu ruangan terbuka dengan wajah bosnya yang menampakkan giginya. Irina sedikit mengerutkan dahinya, apakah pemecatannya ini membuat bos Lena senang?

"Hai, Irina. Selamat pagi."

"Pagi bu."

"Wah, ada apa ini. Pagi-pagi sudah ada diruangan saya?" bos Lena terdiam dan seketika teringat dengan sesuatu hal yang entah apa itu. "Oh, ya. Kamu pasti mau minta bonus kan. Kamu mau minta bonus apapun akan saya kasih. Saya sangat senang dengan kinerja kamu."

Apa sebenarnya maksud bos Lena? Bukannya Irina dimarahi, malah mau diberi bonus. Apa Irina tidak salah dengar?

"Bonus? Maksud ibu apa ya? Saya tidak mengerti."

"Kamu jangan merendah Irina, saya sudah tahu. Ternyata saya tidak salah mempekerjakan kamu. Ayo bilang aja, apa yang kamu butuhkan?"

"Saya datang kesini ingin meminta maaf sama ibu atas sikap saya. Saya benar-benar lepas kendali."

"Apa maksud kamu Irina? Klien sangat puas dengan hasil kerja kamu. Bahkan dia bilang dia mau semua acaranya nanti kamu yang handle. Ini kesempatan yang bagus buat kamu. Rayen Mirano adalah pengusaha paling berpengaruh di Indonesia, dengan mendapatkan kepercayaannya berarti masa depan kamu juga akan bagus."

Irina semakin tidak mengerti dengan penjelasan panjang lebar dari bos Lena.

"Tapi kemarin saya melakukan..."

"Ya, benar. Kamu sudah melakukan pekerjaan yang bagus. Pelayanan kamu sangat memuaskan. Rencananya sekarang kita akan melanjutkan proyek ini." Bos Lena melirik jam tangannya. "Ehm sebentar lagi dia datang, sebaiknya kita segera ke ruang meeting."

Irina masih termangu dengan kebingungannya. Apa sebenarnya maksud Rayen? Kemarin dia penuh kebencian mengeluhkan kinerja Irina, dan sekarang bosnya memuji kinerja Irina dan mengatakan bahwa klien sangat puas dengan hasil kerjanya.

Kehadiran Rayen begitu terasa oleh Irina. Hentakan sepatu yang dipakai Rayen terdengar seolah bergema di lantai lorong ruangan meeting. Harum parfum yang dipakai Rayen membuat kulit Irina seketika meremang dengan sensasi menggoda yang dikeluarkan dari parfum maskulin yang bahkan masih Irina ingat.

"Selamat pagi. Saya harap, saya tidak terlambat." Rayen tidak akan pernah terlambat jika menyangkut urusan Irina. Rayen akan dengan senang hati meluangkan waktunya untuk menyaksikan penderitaan yang Irina terima darinya.

"Sama sekali tidak pak. Anda sangat tepat waktu" Bos Lena tentu daja tidak akan pernah tahu dengan rencana Rayen.

"Saya bukan orang yang suka mengecewakan orang lain dan saya adalah orang yang selalu menepati janji." Rayen jelas menatap Irina dengan tajam dan seolah bicara pada Irina saja meski diruangan itu ada bos Lena. Dan, ya Tuhan jantung Irina berdetak keras saat mata tajam Rayen menatapnya. Dan tentu saja itu karena kebenciannya pada Rayen. Pikir Irina.

MisunderstandingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang