Bagian 2

373 26 7
                                    

Hai guys. Gak bosen bosen loh aku ngingetin buat budayakan vote sebelum membaca😅. Jangan lupa buat ikutin akun author ya guys. Juga kalau ada saran/ kritik bisa langsung tulis di kolom komentar. Biar author tambah semangat buat lanjutin ceritanya.hehe😅 udah deh basa basi nya. Buat kalian..

Happy Reading❤

Salwa melewati gerbang sekolah nya dengan lesu. Bagaimana tidak? Hari ini adalah hari terakhir ia bisa menapakkan kaki di sekolah tercintanya ini.

“Hai sal!” sapa seseorang dari belakang punggung nya. Salwa menoleh mendapati naura, sahabat salwa dari smp sedang berjalan ke arah nya. Salwa tersenyum membalas sapaan naura.

“Lo kenap sal? Kok lesu gitu muka nya?” tanya naura yang peka dengan aura menyedihkan dari diri Salwa. Salwa menggeleng. Ia belum siap jika harus cerita perihal perpindahan nya ke pesantren.

“lo beneran gak papa? Apa lo sakit?” tanya Naura lagi. Dan lagi lagi Salwa hanya menggeleng. “ya udah yuk ke kelas” ajak Naura, Salwa mengangguk mengiakan.

Mereka sampai di depan kelas tepat saat bel masuk berbunyi. Terpaksa Naura harus mengurung kan niat nya untuk menginterogasi Salwa. Ia juga yakin salwa nantinya pasti akan cerita dengan sendirinya.

🥀🥀🥀

Bel istirahat akhirnya berbunyi. Para siswa langsung berbondong bondong menuju kantin untuk mengisi perut mereka masing-masing.

Seperti saat ini Salwa dan Naura sedang duduk di salah satu meja kantin. Hening menghiasi keadaan. Tidak seperti biasanya yang selalu di isi dengan tawa tawa santai mereka.

Naura yang sudah tidak tahan dengan keadaan ini akhirnya mulai angkat bicara.

“sal..” panggil Naura. Salwa menoleh,

“lo bener bener gak mau cerita sama gue ya? Katanya sahabat” sindir Naura. Salwa menarik nafas panjang. Ia rasa mungkin inilah saat nya. Lagipula ia sudah tidak punya banyak waktu lagi. “Ada apa sih sebenar nya. Kalo lo ada masalah kan gue bisa bantu.” bujuk Naura.

“Hai guys!!” teriak seseorang. Salwa dan Naura menoleh ke asal suara, di sana berdiri kinan dan putri yang sedang berjalan ke arah mereka.

Ya, selain Naura ada juga Kinan dan Putri yang juga menjabat sebagai sahabat Salwa. Hanya saja Kinan dan Putri beda kelas dengan Salwa. Jadi Salwa lebih sering dengan Naura daripada kinan dan Putri.

“Ada apa nih? Kok suasana nya horor gini. Lo juga sal, kok murung gitu, kenapa?” Tanya Kinan yang saat ini sudah duduk di hadapan Salwa, Begitu juga dengan Putri.

Salwa menarik nafas panjang. Lalu dengan suara bergetar. Ia mulai berucap “guys, gue mau pamit. Besok gue harus pindah  sekolah ke pesantren.”

1 detik 2 detik 3 detik. Hening mendominasi keadaan. Mereka sedang mencerna ucapan Salwa yang mereka anggap lelucon semata.

“Lo bercanda kan Sal? Sumpah ini garing banget. Ya nggak guys?” tanya putri pada yang lain disertai tawa garing.

“Tau nih. Lo kalo bercanda yang bagusan dikit napa topik nya,sal.” sambung naura. Lagi lagi salwa kembali menarik nafas panjang. Ia tau sahabat nya pasti tidak akan terima dengan semua ini.

“Gue serius, masa sih gue bercanda soal ginian. Gue minta maaf ya kalo selama ini gw belum bisa jadi sahabat yang baik.” jelas Salwa.

“Gw gak nyangka kalo ini serius. Gw bakal kehilangan lo banget sal. Lo sahabat terbaik kita.” ucap Naura dengan suara bergetar. Lalu memeluk Salwa di ikuti putri dan kinan.

BAD GIRL IN PESANTRENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang