9 | Dia Kenapa?

53 7 0
                                    

Karena kemarahan kamu itu ngebuat aku kehilangan harapan untuk melanjutkan kehidupan

Karena kemarahan kamu itu ngebuat aku kehilangan harapan untuk melanjutkan kehidupan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mey benar-benar merasa tidak nyaman dengan kebungkaman El. Sebenarnya, apa yang terjadi dengan cowo ini?

Di sepanjang perjalanan pulang, tidak ada satupun dari mereka yang mengangkat suara.

Hingga akhirnya, saat mereka tiba dirumah, Mey memberanikan diri untuk bertanya.

"Lo kenapa sih, El?"

El menghentikan langkahnya. Berdiam diri sejenak, dan kemudian melanjutkan langkahnya lagi.

"El, tunggu!"

Lagi, El menghentikan langkahnya.

"Ada apa?"

"Lo kenapa? Kenapa lo tiba-tiba berubah. Kenapa lo diemin gua? Gue ngerasa ga ada salah sama lo. Jadi tolong jelasin kenapa lo tiba-tiba kaya gini".

"Lo ga perlu tau semua hal tentang gue, Mey".

"Tapi gue harus tau karena gue itu-"

El berbalik menatap Mey dengan raut wajah penuh emosi.

"Karena lo apa, HAH?" ucap El dengan nada tinggi.

Nyali Mey menciut. Atmosfer nya berubah. Suasana benar-benar terasa mencekam saat ini.

"Gu gue-" Kalimat Mey terbata.

El melangkah mendekati Mey. Membuat gadis itu perlahan melangkah mundur.

Sial, punggung Mey menempel pada dinding, sedangkan langkah El semakin membuatnya mendekat pada Mey.

Dia terpojok.

Jarak mereka hanya satu jengkal saat ini. Mey menahan napasnya. Menatap mata El yang menyorotkan kilatan amarah membuat tubuhnya bergetar.

El mengangkat kedua tangannya. Meletakkannya disamping kepala Mey. Mengurung gadis itu.

"Lo ga perlu tau semua hal tentang kehidupan gue, Mey". Ucap El parau.

"KARENA LO BUKAN SIAPA-SIAPA DISINI!" El meninggikan suaranya.

Mey bungkam.

"Lo itu, cuma orang ga waras yang ngaku dari masa depan dan maksa gue buat bantuin lo!"

"Sebegitu ga bergunanya kah hidup lo, sampe lo berani buat drama murahan kaya gini, hmm?

"Lo tau? Drama lo ini, menunjukkan kalo lo itu bener-bener menjijikkan!"

El menjeda ucapannya.

"Dan gue. Gue bener-bener nyesel karena udah ambil keputusan buat bantuin lo. Lo itu ngerepotin tau ga! Lo itu benalu!"

Tes

Air mata Mey luruh. Pertahanannya runtuh. Kalimat El benar-benar menusuk relung hatinya.

Pulang. [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang