.
.
.Senin sore, ketika genk Dokter berkumpul di bangku dekat lapangan FK. Ada yang berbeda dari Kit.
Anak itu terus memandangi pergelangan tangannya sendiri. Dan memang ada yang berbeda di sana. Sebuah gelang berbandul gear melingkar di pergelangan yang biasanya tertutup lengan baju.
"Lu udah dilamar Ming ya?" tanya Phana.
Beam terkejut. Mereka baru tingkat tiga, by the way.
"Nggak lah. Ya masa' gue dilamar..." jawab Kit santai "Cuma... y'know, a part of commitment katanya."
"Gila, bocah kayak Ming, udah bisa komitmen jauh..." nada bicara Phana kagum betulan. Seserius-seriusnya ia dengan Wayo, masih berpikir tentang 'nanti' setelah lulus "Eh Forth gimana?"
Beam yang masih memandangi gear yang dipakai Kit, menoleh "Gimana apa?"
"Dia udah ngasih lu gear-nya?" Kit yang menjelaskan.
Beam menggeleng. Ia bingung, harus memasang ekspresi bagaimana. Ia bahkan belum pernah melihat wujud gear milik Forth.
"Udah dikasihin mantannya kali." Phana yang menjawab. Memang, genk mereka kompak, apalagi urusan memanas-manasi.
"Iya kali." Beam menanggapi cuek. Tangan mulai kembali masuk ke dalam bungkus keripik.
Kit, bertukar tatap dengan Phana lalu mengangguk "Bukannya... dia sebelum sama lu, pernah deket sama beberapa orang?"
"Iya. Cewek, cowok. Sefakultas, beda fakultas, seangkatan, beda angkatan, kampus lain juga pernah." Beam sudah mulai malas menanggapi pertanyaan temannya.
"Iya kali Beam, dikasih ke mantannya." Phana menanggapi.
"God, i don't even ask, okay?"
Setelah mendengar tanggapan Beam yang kesal, baru Phana dan Kit diam. Menahan tawa, tentunya.
.
.
.Beam bukan tipe orang romantis. Jauh dari romantis, bahkan. Jadi, inginnya ia tidak memikirkan urusan 'gear technic' milik Forth. Ya kenapa juga dipikirkan. Sudah diberikan atau akan diberikan pada siapa tidak ada pengaruh baginya.
Inginnya, ia berpikir begitu. Tapi, penasaran juga. Selama ini Beam tidak pernah melihat Forth memakai gear itu, sebagai kalung, gelang, gantungan, atau apapun.
"Gear itu... penting banget buat anak teknik ya?" tanya Beam. ia masih menyender pada dada bidang Forth yang polos, sementara tangan sibuk scrolling ponsel.
"Bagian identitas sih, katanya..." jawab Forth. Tangan kiri memainkan rambut Beam, tangan kanan membalas chat di grup angkatan.
"And... what if you give it to someone?" Beam mendongak, mencari tatap dengan pacarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shiver Silver || Forthbeam
FanfictionMature Fic || 18+ || Not Child . Shiver silver empat bulan setelah berpacaran, Forth dan Beam sama sekali tidak pernah mengulang kejadian di rumah Laem . Glowing gear Tentang gear milik Forth yang Beam tidak pernah lihat wujudnya