New School

58 6 4
                                    

"Haru, bangun nak sudah pagi"

Haru bisa merasakan ada tangan yang mengusap lembut kepalanya, dan suara lembut dari eomma nya. Haru berusaha kuat untuk membuka kedua matanya yang masih ingin tertutup rapat.

Kemarin sore, ia baru saja sampai di Seoul. Ia membereskan barang-barang yang dibawanya dari Busan hingga larut malam. Itu sebabnya ia masih mengantuk berat pagi ini.

Sebelumnya Haru tinggal di Busan bersama kakek dan neneknya. Ia memutuskan pindah ke Seoul untuk bisa tinggal bersama eomma dan appa nya.

Ahh satu lagi. Bersama kakak laki-laki nya juga.

Haru segera duduk setelah ia bisa mengontrol matanya untuk terbuka.

"Hari ini kau harus bersiap ke sekolah. Kau bisa berangkat bersama kakak mu karena eomma dan appa mendaftarkan mu disana"

"Ahh baiklah" hanya itu yang Haru ucapkan. Setelah itu eomma nya meninggalkan kamar nya. Haru segera bergegas mandi dan mengenakan seragam yang telah disiapkan eommanya pagi tadi sebelum ia bangun.

Ia menuruni anak tangga, menghampiri keluarganya yang sedang berkumpul di meja makan.

"Kim Taehyung, kau harus selalu menjaga adikmu di sekolah dengan baik ya" appa mengeluarkan suara.

"Oh tentu saja, dia ini kan adik satu-satu nya yang paling ku sayang" Taehyung memasang wajah sok imut dan mengacak pucuk kepala adiknya itu.

"Ah, berlebihan sekali" Haru menjawab dengan malas.

Setelah Taehyung dan Haru menyelesaikan sarapannya, Taehyung dan Haru pamit pada kedua orangtuanya.

----------

"Kau jangan mudah tergoda dengan siswa laki-laki di SMA Hanyoung. Mereka tidak lebih tampan dariku, percayalah. Kau ini cantik, pasti banyak yang mengincarmu" Taehyung berbicara tanpa melihat Haru. Ia fokus memegang setir dan menatap lurus jalanan.

"Apa kau baru saja memujiku?" Sejujurnya Haru kaget mendengar perkataan kakak nya itu. Padahal biasanya kakak nya itu selalu membuatnya kesal.

"Siapa yang memujimu" kata Taehyung dengan santai.

Benar kan? Dia memang mengesalkan

"Barusan kau bilang aku cantik kan?"

"Siapa yang bilang. Sepertinya kau salah dengar, atau pendengaranmu rusak"

Setelah tiga tahun mereka berpisah, tidak ada yang berubah dari diri Taehyung. Ia tetap Kim Taehyung yang menyebalkan dan akan selalu membuat Haru kesal.

Sudah jelas-jelas aku mendengarnya dia bilang aku cantik.

----------

Setelah Taehyung memarkirkan mobilnya, mereka turun dari mobil tersebut. Taehyung jalan begitu saja tanpa memperdulikan Haru.

Apa dia lupa kalau dia membawaku?

Itu yang ada di pikiran Haru.

Haru langsung buru-buru menyambar lengan kiri Taehyung. Taehyung segera menoleh.

"Ada apa?" Jawab Taehyung santai.

"Aku kan tidak tahu letak ruang guru dimana. Apa kau tidak berniat mengantarku? Aku malu..." Haru mengecilkan suaranya di akhir kalimat.

"Kau kan sudah besar, masa harus ku antar? Ruang guru ada di sana" Taehyung menunjuk ruangan tersebut.

"Kalau kau membutuhkan bantuanku, kelasku ada di sebelah sana" Taehyung langsung pergi begitu saja.

"Tadi saja di rumah, pura-pura akan menjagaku. Dasar pecitraan" Haru berdecak sambil memasang wajah jengkelnya.

Haru segera menuju ruang guru. Tetapi ketika ia melihat plank bertuliskan toilet, ia memutuskan mampir ke toilet untuk bercermin, memastikan penampilannya tidak aneh.

Ia menyelipkan anak rambut yang terlepas dari kuncirannya ke belakang telinga, dan sesekali menyisir poninya ke samping dengan jarinya.

Setelah ia yakin bahwa penampilannya tidak aneh, ia langsung keluar dari toilet tersebut.

Ia melanjutkan perjalanannya ke ruang guru. Tetapi saat di persimpangan ia dikagetkan sekaligus menabrak tubuh siswa laki-laki yang mempunyai tinggi badan yang jauh lebih tinggi dari dirinya.

Haru hanya sekilas melihat wajah laki-laki tersebut dan langsung membungkukkan badannya sambil meminta maaf. Namun laki-laki tersebut hanya melewatinya tanpa berkata apapun.

Haru yang menyadari laki-laki tersebut pergi begitu saja, hanya berkata "aneh" sambil menampakkan muka kebingungannya.

----------
Haru sudah sampai di ruang guru. Tak lama dari itu, bel masuk pun berbunyi.

Haru menuju kelasnya di antar guru yang baru ia ketahui namanya di ruang guru tadi. Bu Hana.

Tiba-tiba jantung Haru berdetak dua kali lebih cepat saat mereka hampir sampai di depan kelas.

Kelas yang tadinya ricuh dan di penuhi dengan gelak tawa para siswa, kini hening ketika Bu Hana dan Haru memasuki kelas.

Mereka saling melempar tatap satu sama lain dengan wajah kebingungan. Berbisik-bisik dengan teman sebangkunya.

"Wah cantik sekali dia"

"Aku harap dia tidak memanfaatkan wajah cantik nya untuk bersikap semaunya di sekolah ini"

"Wahh berapa banyak biaya yang dikeluarkan untuk membuat hidung seperti itu"

Dan masih banyak lagi. Haru bisa memakluminya.

Memang wajah Haru memiliki kecantikan di atas rata-rata. Tetapi itu ia dapatkan secara alami, tanpa ada yang ia ubah sedikitpun.

Kalian harus percaya itu.

"Hari ini kita kedatangan murid baru, Haru namanya" setelah Bu Hana memperkenalkan namanya, Bu Hana menatap Haru, mengisyaratkan bahwa Haru harus memperkenalkan dirinya secara langsung.

"Annyeonghaseyo, namaku Kim Haru, senang bisa bertemu kalian. Aku harap kita bisa berteman dengan baik" ucap Haru sambil membungkukkan badannya.

"Kamu bisa menempati bangku yang kosong Haru"

Haru mengangguk. Dia melihat ada 2 bangku yang kosong. Yang satu di tempati oleh satu siswa laki-laki, dan yang satu ditempati oleh satu siswa perempuan.

Haru melirik siswa perempuan tersebut. Ia melihat siswa tersebut berucap "sini" tanpa suara, dan dengan tangan yang bergerak kecil menginstruksi Haru untuk duduk di sebelahnya.

Haru melangkah sambil menengok ke siswa laki-laki yang sebelah bangkunya kosong sambil melempar senyum tipisnya, agar laki-laki tersebut tidak begitu sakit hati.









tbc.
Vote juseyo^^

MY JEON •jjkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang