Epilog - Leave

1.6K 155 37
                                    


BGM : Exo - Miracle in december

Exo - Universe

Exo - Sing for you

!!Beberapa kalimat terinspirasi dari lirik lagu-lagu diatas!!


Dalam kegelapan, Wang Yibo terduduk dibawah ranjang, memandang keluar jendela. Sinar rembulan malam ini cukup terang untuk menyinari setiap sudut ruangan gelap itu, tapi tidak cukup untuk menyinari hati Wang Yibo yang bahkan lebih gelap daripada langit malam.

Sudah lima tahun terlewati begitu saja. Musim dingin kembali menyapa, menambah duka yang bersarang dihatinya. Sekali lagi dia meneguk minuman beralkohol ditangannya.

Lima tahun ini, Yibo habiskan dengan menyesali semuanya. Lima tahun ini, Yibo berusaha menjadi ayah yang lebih baik lagi untuk anak mereka, seandainya  Xiao Zhan masih ada, dia pasti akan bahagia melihat betapa perhatiannya Yibo terhadap anak mereka. Lima tahun, Yibo hanya membutuhkan waktu lima tahun untuk diakui sebagai Presdir muda paling berbakat, tapi rassanya gelar itu percuma, Xiao Zhan sudah pergi, siapa yang akan Yibo banggakan?

"Besok adalah malam natal" Berbisik lirih kemudian meneguk alkoholnya sekali lagi, "Apa kau ingin menghabiskan malam natal bersamaku Xiao Zhan? Bersama A Yuan? Kita bisa menghias pohon natal bersama, lalu makan malam, lalu– lalu kita–" Suaranya tercekat, tak mampu untuk melanjutkan kalimatnya. Pikirannya kembali melayang pada malam natal lima tahun lalu, betapa bahagianya saat mereka menghias pohon natal bersama dengan Wang Yuan yang tidak berhenti mengoceh digendongan ayahnya, betapa lezatnya masakan Xiao Zhan malam itu, namun sayang semuanya harus hancur karena satu panggilan masuk dari Zi Xuan. seharusnya Yibo tidak pergi waktu itu, kalau dia tidak pergi, mungkin Xiao Zhan masih disini bersamanya, atau seharusnya Yibo menyadari perasaannya lebih awal sehingga Xiao Zhan tidak perlu tersakiti begitu dalam.

Yibo memejamkan matanya ketika rasa kantuk mulai menyerangnya. Dia tidur dengan membawa harapan bahwa semua ini hanyalah mimpi buruk.

"Setidaknya datanglah ke mimpiku"

.

.

.

Saat bangun, Wang Yibo mendapati dirinya terbaring dilantai kamar yang dingin, dengan pelan pria itu bangun, mengerjap beberapa kali sebelum sadar kalau ada sosok lain dalam ruangan ini.

"Xiao– ibu?" Ada kekecewaan yang terselip dalam nadanya ketika Yibo mendongak dan mendapati kenyataan bahwa ibunyalah yang berdiri didepannya. Wanita paruh baya itu menatap sang putra dengan kesedihan yang kentara dimatanya.

"Cepat mandi dan turun untuk sarapan. A Yuan sudah menunggumu" Mendengar nama anaknya disebut, Yibo bergegas pergi mandi sesuai perintah sang ibu.

Yibo dapat melihat jelas sosok Zi Xuan dari tempatnya berdiri, emosinya tiba-tiba naik begitu melihat bagaimana bahagianya A Yuan disuapi oleh Zi Xuan. Dengan langkah lebar Yibo menghampiri kedua orang itu, dia segera menarik putranya menjauh dari sang mantan ketika sampai dimeja makan.

"Yibo" Nada penuh teguran dikeluarkan oleh tuan Wang, tapi Yibo tidak peduli.

"Harus berapa kali aku katakan, jangan datang kerumahku dan menyentuh anakku!" Zi Xuan menunduk takut.

"Daddy jangan marah.. A Yuan yang meminta mama untuk menyuapi A Yuan" Perkataan A Yuan sukses menarik perhatian ayahnya. Dengan tatapan marah bercampur tidak percaya, Yibo menatap anaknya, menyentak tubuh kecil A Yuan dengan cukup keras, "Siapa yang kau panggil mama?! DIA BUKAN MAMAMU WANG YUAN!"

Stay or LeaveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang