3

3 0 0
                                    

Pagi ini, kelas Rachel ramai. Bising seperti suasana pasar. Maklum, sebuah rutinitas pagi. Mereka yang belum mengerjakan PR akan berjalan kesana kemari untuk mencari contekan. Tangan yang biasanya malas mencatat akan bekerja sepuluh kali lebih cepat ketika menulis jawaban.

"Tugas apaan bim?" Rachel bertanya pada Bimo. Cowok gendut yang duduknya paling belakang.

"Mtk hel"

"Lo udah belum?" Rachel to the point. Ia belum mengerjakan. Bahkan tak ingat sama sekali kalau hari itu ada PR.

"Udah. Tapi punya gua lagi dipinjem noh sama Audrey"

Segera saja, Rachel menghampiri meja Audrey untuk meminjam buku Bimo.

"Drey, minjem buku Bimo dong. Mau nyalin gua"

"Ah, gua juga lagi nyalin hel"

"Masih lama ga?"

"Ya... Lumayan lah"

"Eh, btw, bedak lo berantakan tuh"

Audrey spontan mendongakkan kepalanya. Matanya melotot.

"Serius hel?"

"Iyaa.. Trs tuh apasi yang di mata lo namanya? Itu juga rasa berantakan gitu"

"Hah? Yaampun? Masa sih" Ia langsung meraba tasnya. Mancari kaca.

Di saat seperti itu, Rachel langsung saja menyambar buku Bimo diam-diam dan mengendap ke meja nya. Takut keburu bel. Tak lama, terdengar teriakan dari ujung kelas.

"Racheeeelll!!! Anjir ya lo bohongin gua! Lagian mana ada coba berantakan. Orang udah cantik gini kok" Audrey berteriak. Rachel hanya menunjukkan jari telunjuk dan jari tengahnya. Menunjukkan tanda peace. Berdamai.

"Eh, cabe rawit, bisa diem ga sih lo. Gua ga bisa konsentrasi nih ngedenger teriakan lo" Daffa menyahuti Audrey

"Yee.. Nyontek aja butuh konsentrasi. Ribet banget sih hidup lo" Audrey mencebik

"Maaf maaf aja nih ya. Seenggaknya gua bukan golongan kayak lo yang bakal diem lamaaaaaa banget didepan kaca buat make up an apalah itu. Lagian kalo gua yang jadi kaca, udah retak kali gua setiap hari dipantengin sama lo" Daffa membalas tak mau kalah

Audrey hanya memberikan jari tengah


—————-

Hari ini segini aja yaa..
Maaf ya gaes kalo sedikit 🙁

See you 🖤

FriendzoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang