02. konten oh konten

449 39 0
                                    





"nih"

seongwu memberikan sebuah keresek berisi belanjaanya tadi pada jeno setelah masuk ke dalam kostan.

"tadi lu belinya susu stoberi kan?" tanya jeno sambil asik memainkan handphone nya tanpa melirik ke seongwu yang masih berdirindi depan pintu.

"lah gue belinya susu yang rasa pisang, mana gue tau lu mau stoberi, ngga ngomong juga kan" kelak seongwu agar tidak disalahkan.

"ya lu main matiin aja jadi kan gue ga sempet ngomong, gue kira lu udah tau makanya langsung lu matiin telfonya" jeno pun menaruh hp nya lalu mengambil kresek belanjaan yang tadi dibawa seongwu dan menaruhnya di dapur.

"yaudah sih maap, lagian juga udah bagus gue mau beliin, mana tadi lu ngehina gue krempeng pula, dahlah berisik, mending lu bikinin gue mie sana sebagai imbalan udah gue beliin susu" jawab seongwu sambil merebahkan dirinya di sofa ruang tamu sambil menyalakan tv.

"iya deh iya ini gue bikinin, sekalian gue juga laper, btw makasih ya susu nya" sahut jeno dari dapur setelah menaruh kresek belanjaan sekalian mempersiapkan panci untuk memasak mie.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

sementara itu, di tempat lain, daniel, pemuda yang bertabrakan dengan seongwu di depan betamart tadi sedang memilih-milih ice cream untuk dia beli. setelah memilih ice cream dan membayarnya, daniel pun kembali ke tempat gym dimana ia bekerja sebagai trainer. sebenarnya daniel ini anak yang pintar, dia pun sudah lulus s1 manajemen bisnis, hanya saja dia tinggal menunggu ayahnya pensiun dan menggantikan posisi ayahnya itu di perusahaan warisan milik nenek nya daniel. daniel ini berumur 25th, dia anak pertama dari 3 bersaudara, ayah nya itu anak pertama juga, jadi wajar saja dia yang meneruskan perusahaan neneknya ini.

sudah setahun lebih daniel ini lulus dari masa perkuliahnanya, namun setengah tahun belakangan ini dia sudah bekerja menjadi trainer di sebuah tempat gym, semua ini berawal dari semasa waktu menganggur, daniel lebih sering menghabiskan waktu di rumah dengan rebahan, tidur, dan ngemil, sampai akhirnya dia merasa tubuhnya semakin tak terurus, pipi semakin tembem, perut sixpac pun hilang, dan lain-lain, karnanya daniel lebih memilih untuk lebih sering pergi ke tempat gym daripada diam di rumah. saking sering nya daniel pergi ke tempat gym, dia jadi mengenal beberapa orang yang sering pergi ke tempat gym, dan daniel juga menjadi dekat dengan pemilik nya dan dia pun disuruh menjadi trainer di tempat gym itu, daniel sih awalnya menolak karna dia sadar dia bukalah seorang yang handal dalam masalah gym ini, namun setelah di beri tau bahwa tugas yang diberikan nya ini cukup gampang yaitu hanya membantu orang-orang yang butuh bantuan dan arahan, daniel pun meng-iya kan tawaran tersebut, lumayan upahnya untuk pergi hang-out di malam minggu bersama teman-temanya, walaupun tanpa bekerja pun daniel sudah punya uang dari orang tuanya.

"maaf, ini bagai mana ya cara nyalain nya?" tanya seorang perempuan dengan pakaian olahraga yang sexy yang ingin memakai treadmill pada daniel.

"ah ini cukup ditekan tombon bagian sini dan sini, kalo ingin kecepatan lebih mba tinggal pencet bagian sini dan kalau ingin mengurangi kecepatan, pencet tombol ini saja, namun sebelum nya mba harus memulai kecepatan dari nol" jawab daniel sambil mempraktikan apa yang dia beritau pada perempuan itu, sambil dengan senyum tentunya hingga membuat perempuan itu malah menatap daniel dengan tatapan memuja terus tanpa mendengarkannya.

"mbak?" tanya daniel sambil menyadarkan perempuan itu yang ternyata tidak memperhatikanya.

"e-eh iy-iya mas ?" jawab perempuan itu sedikit kaget.

"ngerti ga mba? kalo ga ngerti saya jelasin lagi"

"ngerti ko mas, makasih ya" jawab perempuan bernama hani tadi dengan sedikit genit.

sebenarnya tempat dimana dia bekerja ini rasanya semakin ramai setelah dia bekerja, pak lee si pemilik tempat gym ini pun mengakui bahwa tempat gym ini rasanya semakin ramai setelah daniel bekerja di tempatnya, biasanya sih hanya ada laki-laki di tempat gym nya, namun sekarang jadi banyak perempuan juga yang berlatih gym ditempatnya. daniel tau apa tujuan perempuan-perempuan itu, pasti niatnya datang untuk melihat daniel, bukanya daniel ke geeran, namun buktinya saja banyak perempuan yangsecara terang-terangan menggoda nya dan bahkan mengajaknya kencan, namun ya daniel hanya menjawabnya dengan senyuman dan pura-pura tersipu, daniel sudah biasa diperlakukan seperti itu, menurutnya sih selama hal itu tak merugikanya ya tak masalah.































slurpp

jeno menghabisakan sisa kuah mie nya, kalau seongwu sih sudah habis duluan, dia bener-bener kelaperan kayanya.

'pakeeet'

"wu paket tuh, ambil sono" suruh jeno yang masih terduduk kekenyangan setelah menghabiskan 2 bungkus mie gorenh instan.

"iya" seongwu pun melangkahkan kakinya ke depan kosan dan mengambil paket yang entah milik seongwu atau jeno.

"paket siapa wu?" tanya jeno yang melihat seongwu masuk dan duduk di sofa.

"paket gue deh kayanya, soalnya kmaren gue beli lighstick jkt48 yang bisa ganti 12 warna di tokped" jawab seongwu sambil membuka paketnya.

"tuh kan bener" setelah seongwu buka, benar itu paket miliknya, lighstick lumica jkt48 yang katanya bisa ganti 12 warna.

"dih gapenting amat beli gituan" ucap jeno sambil ke dapur untuk mencuci piring bekas makan mie tadi.

"ya gapapa dong, biar di teater bisa dadah-dadah ke member pake lightstick hehehe" iya, seongwu itu wota, dia sering ke teater juga kalo hari minggu.

terpikirkan sebuah ide di benak seongwu
'apa gue review aja di yutub yah? buat konten lumayan kan hehehe'

dia pun mulai menyalakan kamera ipun nya dan mulai merekam kegiatanya me review lightstick.

"hallo gaiss balik lagi ke cenel gue, osw A K A seongwu, nah gue tuh hari ini bakal bla bla bla bla......"


















"wu gue tau gimana cara nya biar lu ga krempeng la.......gi" disaat sedang asik merekam kegiatanya mereview lightstick, tiba-tiba jeno menghampirinya tanpa tau bahwa dia sedang mengganggu seongwu dengan aktifitas nya.

"KAMPRET LU NGAPAIN SIH KAN GUE LAGI BIKIN KONTEN!!! JADI GAGAL KAN AH" seongwu pun langsung menghajar jeno dan melupakan kegiatan mereview nya.

"ah ampun wu ampun" jerit jeno memohon agar seongwu berhenti memukulnya.

"yah padahal kan tadi udah lama nge rekam nya ah jeno sialan" memang sih apa susah nya merekan ulang? memang tidak susah, tapi seongwu itu paling gabisa kontenya dibuat-buat, jadi jika sekalinya muncul ide, harus langsung dituangkan. "tuh kan lupa tadi mau ngomong apa aja" tambahnya yang masih kesal dengan jeno.

"ya maap wu, kan gue gatau lu ga ngomong sih pas gue di dapur
yaudah deh lu ikut gue besok mau ga? gue ada cara nih biar lu ga krempeng lagi" bujuk jeno agar seongwu mau memaafkanya.

"mau ngapain?" tanya seongwu masih dengan sewot nya.

"lu ikut gue ke tempat gym, nanti kan kalo lu berotot pasti banyak yang nonton yutub lu, bener deh ntar orang-orang pasti tertarik" jawab jeno.

"hm yaudah deh"

"nahh gitu dong temen gue jangan ngambek lagi ya?" ucap jeno sambil merangkul temanya ini.




















to be continue,
jangan lupa pencet bintangnya dan tulis tanggapan kalian di komentar yah! 😍😍

My personal trainer  I  ongniel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang