Melanglang buana wabah bencana,
tiba-tiba menggemparkan dunia
Mencuri perhatian awak media,
segenap wartawan turut bertanya-tanyaCorona, pandemi berbahaya
Menggandeng malapetaka
Bagai dikutuk menyerang daksa
Bumi sepi tanpa tirta amartaKami, atas nama rakyat jelata,
amat menderita!
Pendidikan diliburkan, ekonomi dirugikan,
ibadah dihentikan, pertemuan dibataskan
Lalu, siapa yang akan memberi kami pangan?Kami terpenjara di dalam rumah
Kaki dilarang mengecap tanah
Yang jomlo merenung bermuhasabah,
yang menikah gagal walimah
Miris, setiap insan dibuat gelabahNamun kepadamu Corona, terimakasih
Karenamu kami saling berbagi kasih
Meski dilarang bersungkeman,
tapi kami jadi rajin membasuh tanganMelalui Corona, Tuhan bercerita
Tentang romansa harsa cita
Tuhan ingin menunjukkan betapa kilau Nur-Nya
Tuhan ingin mempertontonkan betapa pedih azab-NyaTuhan rindu akan kita,
yang sok sibuk mengurus dunia
Melalui Corona, Tuhan mendekap kita
Agar kita kembali ke jalan-Nya
Kepada dokter dan perawat,
ringan tanganmu pasien selamat
Meski diri pun rawan terjangkit,
tapi jasamu esok dijunjung ke langitDan dalam bait-bait diksi,
kudawaikan puja-puji asa pada ahli
Beriring berarak membawa raga dalam sebuah adorasi
Hingga menghirap lenyap pandemi ini
Dan hanya kepada-Nyalah kami berserah diri
Rima_puisi
• 🏅1 - pada event lomba Cipta Puisi FTIK IAIN Pontianak bertema Covid-19
KAMU SEDANG MEMBACA
Lintang Reswara
Поэзия- Melambung aksa bagai lintang reswara Menggapai asa untuk sebuah baswara Dunia ini bukan tentang paripurna Nikmatilah karya sastra -