Awal

8 2 0
                                    

Hari ini tepat satu tahun aku dan Vero menjalin hubungan. Tak terasa waktu berlalu begitu cepat dan sekarang kita duduk di bangku kelas 12. Sebentar lagi kita akan lulus. Aku berencana untuk tetap menetap di kota asalku. Sedangkan Vero dia akan mendaftarkan diri untuk masuk dunia militer.

Sebenarnya aku khawatir, tapi bagaimana lagi itu sudah menjadi pilihan Vero. Keluarga Vero pun sangat mendukung akan hal itu. Aku tak boleh egois disini, aku juga ingin Vero dapat menggapai cita citanya.

"Kamu lagi ngapain?" Vero menghapiriku saat suasana kelas mulai sepi karena waktu istirahat telah tiba. Aku dan Vero tidak di kelas yang sama. Aku anak IPA sedangkan Vero anak IPS. Tapi dia sering sekali datang ke kelas IPA untuk menemuiku, bahkan sebelum kita berpacaran.

"Um, ga lagi ngapa ngapain. Aku laper, kekantin yuk!" jawabku buru buru menyembunyikan buku diary ku. Yak katakanlah aku alay, tapi ini hobi ku. Aku selalu menuliskan hal hal terindah yang terjadi padaku. Seperti sekarang ini.

"Yaudah ayo!" Vero menggenggam erat tanganku menuju kantin. Lebay banget emang. Tapi ini yang membuat hubungan kami awet. Vero selalu memperlakukan ku dengan baik. Memang hubungan tak selalu mulus tanpa masalah, kita pun sama. Namun hanya sedikit masalah yang dapat kita selesaikan dengan baik.

"Masih nulis diary?" ku anggukan kepala sebagai jawaban. Sebenarnya ada rasa malu saat Vero menanyakan ini.

"Nulis apa sih? Kok rajin banget" tuhkan, nantinya Vero akan tanya dan jawabanku pasti sangat memalukan.

"Eummm.. Nulis kita hehe" aku sedikit bingung untuk menjawab. Tapi begitulah yang keluar dari mulutku, sangat memalukan.

Vero tersenyum sambil mengusuk rambutku. Ahh sangat manis bukan?. "Yang rajin biar bisa diceritain sama anak kita nanti yaa" oh tuhan.. pipiku memerah, pipiku terasa panas. Yak! Vero apa yang kamu lakukan!.

Untung kita sudah sampai di kantin jadi aku tak perlu menjawab Vero. Takutnya tambah malu akunya, hehe.

"Aku yang pesen yaa. Kamu mau apa" biasanya Vero yang memesankan, dan aku selalu duduk menuggu dan memainkan ponsel.

"Yaudah kaya biasa aja, mie ayam minumnya samain kaya kamu aja" aku pun pergi untuk memesan.

Kulirik bangku ku tadi. Lihatlah, penggemar Vero mulai memandangnya dengan terang terangan. Huh, sudah biasa ketika aku lengah penggemar Vero mulai menampakan dirinya.

Aku kembali membawa makanan kita. Vero menghampiri ku dan membawa nampan yang ada ada di tanganku. Aku membalasnya dengan senyuman.

"Dimakan dulu, biarin mereka liatin kita" akupun mengagguk dan kita mulai menyantap makanan kita.

Tomorrow isn't for Us

Hubungan kita sangat lancar, hanya mungkin sedikit masalah. Aku dan Vero saling support untuk masa depan kita. Hari ini, pengumuman snmptn seluruh indonesia. Snmptn akan diumumkan sore ini, Vero ada disampingku menemaniku disini.

Kurasa waktunya akan tiba, oh tuhan aku deg degan.

Selamat, Anda dinyatakan Lulus Seleksi SNMPTN 20** pada

PTN                          : UNIVERSITAS *****
Program Studi : PENDIDIKAN EKONOMI

"SELAMAT SAYANG!!" ucapan Vero mengejutkanku. Aku yang awalnya hanya termenung kini langsung memeluk Vero. Aku menangis, jelas bahagia.

"Hey jangan menangis, kamu berhasil" Vero terus menyemangatiku, aku pun berhenti menangis dan tetap memeluk erat Vero.

"Lebih baik kamu bilang sama mama kamu sekarang, mungkin mama udah pulang" oh mama, aku mengangguk dan turun dari kasurku. Aku mencari mama di lantai satu dengan Vero, astaga sampai saat ini pun aku belum bicara sama sekali.

"Mamaa..." teriaku.

"Di dapur Ra" aku langsung menuju dapur. Setelah menemukan mama aku langsung memeluknya.

"Hey kenapa menangis?" tanya mama bingung.

"Aku.. Aku diterima snmptn maa" mama membalas pelukan ku dan memberikan selamat.

"Selamat sayang, mama bangga sama kamu" aku hanya mengangguk.

Vero hanya melihat kami di pintu masuk dapur. Mama melepaskan pelukan ku dan tersenyum kepada Vero.

"Makasih ya Vero, kamu selalu ada disamping Raya" Vero mendekati kami.

"Iya mah, itu udah jadi tanggung jawab Vero" jawab Vero memeluk mama ku.

Mama dan Vero memang sudah sangat dekat. Vero yang selalu datang kerumah, kadang juga membatu mama dalam beberapa hal. Dan mama meminta Vero memanggilnya mama sepertiku.

"Kamu juga semangat yaa, kapan mulai tes akmil?" tanya mama.

"Bulan depan ma, doain Vero ya"

"Selalu sayang, kita makan dulu yuk. Tadi mama beli mie ayam di depan komplek"

Kami pun mulai menikmati mie ayam. Kata mama sih syukuran karena aku diterima PTN, hehe.

Tomorrow isn't for Us

Haii akhirnya aku balik😂
Aku emng udh rencana kalo per part ga terlalu panjang. Jadi jan bilang kurang panjang ato apalah yaa😂.

Jangan lupa voment yaa💕
Aku pengin target, ga muluk muluk deh 20 vote aja😊.

Mohon bantuannya yaa🙏
Makasi yang udh baca😚

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 28, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tomorrow isn't for UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang