Kisahnya sudah berakhir, lalu untuk apa diungkit lagi.
Kamu sendiri yang membuatnya berakhir dengan dengan pelan-pelan, kamu sendiri yang tak bisa mempertahankan kepercayaan, kamu sendiri yang menghancurkan secara perlahan, lalu untuk apa kisah yang lalu diceritakan kembali sedangkan kini aku sudah enggan untuk mengingatnya kembali.Tidak ada rasa kecewa dan marah saat ini, bahkan rasa sayang yang dulu pernah ada kini sudah hilang, kepercayaan yang dulu pernah aku beri sudah pupus seiring berjalannya waktu.
Sakit memang, seolah aku sendiri yang memperjuangkan, seolah aku yang bertahan, seolah hanya aku seorang yang pada saat itu mencintai.
Kamu yang mengakhiri tanpa ada sepatah kata, kamu yang meminta mengakhiri dengan damai padahal saat itu aku bertanya-tanya kepada keadaan, aku salah apa. Sehingga kepercayaan yang aku berikan kamu retakan secara spontan.