Shi Zi berjalan menuju halte bus terdekat sambil menikmati udara malam
Mendengarkan musik di handphone dengan menggunkan headset
Saat akan menyebrang, karena asik bermain ponsel ia tidak memperhatikan memperhatikan tanda rambu lalu lintas yg berwarna hijau untuk kendaraan
Tiba-tiba seseorang menarik tangannya dari belakang, dan ia tersentak kaget
Dengan linglung ia mendongak melihat melihat orang yang menariknya
Sepasang mata tajam menatapnya, disana terkandung perasaan marah dan cemas namun tertutupi oleh sikap dingin dan jauh orang itu, tubuh tinggi sekitar 185cm, rambut hitam tersisir rapi namun sedikit berantakan terkena angin mungkin saat ia lari untuk menarik gadis bodoh itu, wajahnya terpahat sempurna, dengan rahang tegas tanpa janggut, bibir tipis, batang hidung tinggi, dan alis tajam membuat orang-orang yang memandang akan berhenti di jalurnya hanya untuk mengagumi karya Tuhan yang satu ini, namun sikap dingin yang dipancarkannya membuat orang takut untuk mendekat
"...apa..... " Shi Zi yang masih dalam masa transnya dari kejadian tak terduga hanya bisa bengong
Lalu perlahan ia mulai menyadari situasinya, melihat sekeliling dan tanda merah untuk pejalan kaki serta tatapan cemas orang disekitarnya yang menatapnya dan ia memahami situasi
"trima kasih.... " katanya pelan sambil membungkuk dan hendak menarik tangannya yang masih di genggam pria itu
Namun tidak ada tanda-tanda dia akan melepaskannya
Ia hanya menatap tajam pada Shi Zi membuat Shi Zi sedikit canggung
"em... tuan, tolong lepaskan tangan saya "
kata Shi Zi perlahan
".. . ."
setelah beberapan menit menyiksa dan canggung itu, akhirnya pria itu melepaskan tangannya namun pandangannya masih pada gadis itu
Lengan nya yang digenggam pria itu masih terasa sedikit sakit
Shi Zi merasa tidak nyaman dengan situasi ini, ia ingin segera pergi dari sana
Ia benar-benar tidak suka perasaan mengganggu ini
"ikut aku.. "
kata pria itu tiba-tiba
".....?" Shi Zi menatap pria itu dengan heran
"kau mau pulang, ikut aku, aku antar"
"tidak...terima kasih tuan, saya masih ada urusan lain" kata Zi sopan
"Urusan apa? Biar kuantar.. " pria itu bersikeras
"maaf... biar saya terus terang, saya tidak mengenal anda tuan, walaupun saya sangat berterima kasih karena anda sudah menyelamatkan saya, tapi saya tidak bisa menerima tawaran anda... " jawab Zi masih dengan santun lalu melihat lampu hijau untuk pejalan kaki, ia berbalik dan berbaur dengan orang banyak yang menyebrang tanpa melihat pria itu lagi
Li Feng hanya menatap kepergian gadis itu tanpa mengejarnya
Asisten Gao berlari mendekati tuannya dengan tergesa-gesa
"tuan, mengapa berdiri disini? "
Setelah menatap kepergian ShiZi, pria itu akhirnya berbalik dan pergi tanpa menjawab
Asisten Gao juga melihat kearah kepergian ShiZi, dia telah bekerja sebagai asisten tuan Li Feng, seorang bos perusahaan raksasa FengHua, perusahaan yang memonopoli intertainment. Banyak aktris dan aktor ternama yang berada di bawah naungan grup FengHua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beauty Quite
FantasyMenjadi diri sendiri dan acuh tak acuh membuatnya dibenci sekaligus dicintai.. hanya mereka yang melihat hatinya yang bisa menangkap mata nya..