Yugyeom dan erin sampai di basecamp gatse.
"kak jisoo" teriak erin berhambur kepelukan jisoo
"hey, ututu adek ipar makin cantik aja" kekeh jisoo membalas pelukan erin
Yugyeom membiarkan erin dan jisoo di ruang tengah dan beralih ke sebuah ruangan yang disitu ada jaebum, doni dan juga bryan yang memantau layar komputer
"gimana bang udah tau siapa?" tanya yugyeom
"gy ini kayak kode huruf gtu, mungkin nanti kalo udah selesai semua bisa kebentuk nama" tunjuk jaebum
"dari beberapa nomor yang lo kirim itu, semua kartu habis pakai, jadi kemungkinan identitas bakal bisa dia tipu, dia cerdik bisa sedetail ini untuk pasang umpan, tapi ini masih loading buat ngungkap satu nomor lagi, nanti kalo dah selesai kita kaitin satu persatu setiap huruf ini" jelas doni
"trus gimana bang?" tanya yugyeom
"emm akhir-akhir ini erin dapat telpon lagi gak gy? Sapa tau bisa nambah huruf gtu biar tambah jelas" tanya bryan memastikan
"erin tadi dah cerita ke gua, dia bilang dia gak dapet telpon atau sms sama sekali, tapi dia langsung didatengin, dan parah nya lagi kemarin di supermarket dia di todong pisau...." belum sempat yugyeom selesai bicara jaebum langsung memotong
"adek gua di todong wah bener-bener gak bisa dibiarin" jaebum mengepalkan tangannya, marah, tidak terima adiknya ditodong menggunakan pisau
Yugyeom menghela nafas kasar
"maaf bang karna gua belum bisa jagain erin dengan baik, gua juga gak tau kejadian itu, dia baru mau cerita tadi" yugyeom menyesal tidak bisa menjaga erin dengan baik
"hm gini-gini gimana kalo kita setting di handphone erin pengaturan pendeteksi" saran doni
"maksudnya bang?" tanya yugyeom
"semacam disadap gtu bang handphone nya?" ujar bryan
"gimana maksud lo don?" tanya jaebum
"hm hampir mirip di sadap, tapi gak menyeluruh, jadi gua setting di kontak dia, panggilan cepatnya sama bagian sms nya aja, jadi........." doni menjelaskan bgitu detail dan akhirnya mereka mensetujui saran dari doni, dan itupun tanpa sepengetahuan erin, karna jika erin tau dia bakal gak terima walau itu demi kebaikannya, karna menurut erin privasi diri masing-masing itu penting.
Terdengar suara kling pertanda data yang sedang memuat di komputer telah selesai, doni yang melihat itu membuka dokumennya dan mendapatkan huruf lagi.
"nih udah dapet hurufnya" ujar doni mengamati komputer yang menyuguhkan huruf-huruf yang tersirat nama di dalamnya
"coba dari pertama lo urutin huruf nya bang penasaran gua" ucap yugyeom
"nih ya E, N, Y, N, yg terakhir tadi O dapat nyimpulin siapa" ujar doni sambil memikirkan
"em noyen? Em neyon? Yonne? Enyon? Jelek amat namanya sapa sih" ucap bryan mencoba menebak
"ini kurang valid nih hurufnya" penyimpulan jaebum
"lo gimna gy, udah ada orang yang terlintas di pikiran lo belum" tanya bryan
Yugyeom diam saja masih mengamati huruf-huruf yang belum menjadi sebuah nama, yugyeom menebak nebak dalam hati
'kalo diliat dari awal huruf tadi gua langsung nyimpulin irene, tapi disini ada huruf Y, dan O, aapa?...... Gak masa iya sih arghhh ini siapa yang neror jadinya' frustasi yugyeom dalam hati, masih bingung dengan prasangka yang dia simpulkan
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] dijodohin ketos ✔️
Teen Fiction[COMPLETED] "gua gak mau tau, gua gak mau" erin "siapa juga yang mau sama lo" yugyeom hayo mau gak mau apa, yuk langsung baca!!