23

1.2K 71 2
                                    

Erin pov

Akhir-akhir ini aku selalu melamun dan lebih sering mendapat telpon teror lagi entah siapa yang berbuat, dia selalu meyuruh ku untuk menceraikan yugyeom, entah darimana dia tahu jika aku istrinya yugyeom, aku baru saja merasakan kebahagiaan karna menikah dengan yugyeom tapi ada saja cobaannya, bahkan kami saja belum mencetak kenangan yang paling tidak terlupakan dan dia seenaknya saja menyuruhku untuk menceraikan Yugyeom, dan di umurku yang masih muda ini aku tidak mau menjadi janda. Entah dia penguntit atau apa dia selalu tau gerak gerikku.

"Gyeomie..." panggilku dari dapur

"hm... Kenapa sayang, mau kubantu" ucap nya langsung memelukku dari belakang, disaat aku sedang mencuci sayuran

"yak lepaskan, aku susah bergerak ini"

"tak akan" serunya sambil menelusup ke dalam leherku mencium aroma vanila di leherku

"akhh yak Gyeomie geli tau, sudah pergi sana" usir ku dan melepaskan tangannya yang ada di perutku

"aku kan suamimu, ingin juga dimanjakan olehmu" ia mempoutkan bibirnya, wah itu terlihat imut, aku tak tahan, ku kecup singkat bibirnya

"yak, kau lucu sekali saat seperti itu, aku ingin kau kesupermarket untuk membeli belanja bulanan untuk bulan ini"

"gak mau sendiri, kamu harus ikut"

"ya ya baiklah, ganti dulu bajumu, aku akan menaruh sayuran ini di kulkas" dan yugyeom mengaggukkan kepalanya

****

Supermarket

"baiklah kita harus cari apa ya" gumam ku saat memasuki supermarket

"belilah yang benar-benar diperlukan,  kita harus berhemat, untuk kedepannya, kita masih bergantung kepada orang tua, aku belum bekerja, dan belum paham tentang perusahaan papah"

"baiklah salahkan mama papa yg menyuruh kita menikah, padahal uang aja masih minta wkwk" aku tertawa dan dia pun ikut tertawa

"tidak...  Seharusnya aku berterimakasih pada mereka karna telah menikahkan anaknya denganku hihi" cengir yugyeom, ku cubit perut nya dan berlari meninggalkan dia yg meringis kesakitan

'bruk'

Aku jatuh menabrak seseorang yang ada di depanku, ku berdiri dan melihat sepertinya seorang laki-laki berpakaian serba hitam menggunakan topi dan memakai masker itu menodongkan pisau yang ada ditangannya kearah ku.

Aku kaget dan mencoba mundur agar tak terlalu dekat dengannya

"kamu siapa, kamu mau ngapain... Jangan mendekat" aku mundur untuk menghindarinya

"kau itu sudah diperingatkan Berkali-kali dan ini akibatnya... " ucap tegas penuh emosi orang tersebut

"YUGYEOM TOL..... "

"HENTIKAN jika tidak pisau ini akan mengiris lengan mu atau bahkan jantungmu sekalian hahaha"
tu orangnya ketawa jahat :v ~ author

Gak lama terdengar suara yugyeom memanggil manggil namaku

"erin rin sayang dimna,  erinn"

"kali ini kau selamat nona, ku peringatkan satu lagi, ceraikan yugyeom jika kau masih sayang nyawamu" ucap sarkas seseorang itu dan lalu pergi aku terduduk lemas di lantai sambil menahan air mata.

"yak erin kamu kenapa?" tanya yugyeom panik melihat kondisi ku pucat pasi dan keringat yg bercucuran

Aku tak menjawab serasa pusing dikepala dan pandanganku memburam dan gelap 'pingsan'

[1] dijodohin ketos ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang