Ray-2

73 6 6
                                    

"Ray sayang, ayo sarapan ini udah jam setengah tujuh loh." Tak ada jawaban dari sang empu.

" Kok gak dijawab sih, ayah makan dulu ya bunda mau keatas takutnya anak itu belum bangun."

Akhirnya bunda keatas, pelan pelan bunda buka pintu kamar dan ternyata benar dugaan sang anak tercinta masih bergelud dengan mimpi ditemani bantal dan selimut yang nyaman.

Bunda mengelus dada, harus extra sabar mengurusi anak satu satu nya ini. Memang dari kecil Ray selalu mendapat kan apa yang ia mau tanpa berusaha dan jadilah begini ia tumbuh menjadi anak yang manja.

Bunda berjalan mendekat, mengelus Surai anak nya yang paling ganteng ini.
" Ray bangun!, Udah jam setengah tujuh nanti kamu telat lagi." Well dia cerita kebunda kalo dia telat gara gara liat cewe cantik.

"Lima menit lagi ya Bun, Ray masih nangkep penjahat nih, Ray lagi nyelametin cewe cantik." Bunda dibuat bengong, anak nya sungguh ajaib.

" Gak Ray, ayo bangun sebelum bunda siram pake air keran."
" Bunda kejam, bunda gak sayang sama Ray?." Ini yang paling bunda gak suka dari Ray kalo udah ngerayu susah nolak.

" Ya sayang lah ray."
" Yaudah lima menit lagi ya! Bunda cantik melibihi nayeon eonnie."

Tanpa ba-bi-bu Ray yang masih ngantuk kembali tidur, ini cara terakhir bunda, bunda rela kasur basah asal anaknya gak telat. Bunda berjalan kekamar mandi Ray, mengambil air dari gayung.

Dilihat Ray masih tertidur.
" Nih anak didiemin malah diem."
Tak lama bunda berjalan menumpahkan air yang digayung kemuka ganteng anaknya.

Alangkah terkejutnya Ray, saat mimpinya berada ia sedang ingin memeluk cewe cantik yang ia maksud tadi seketika buyar. Digantikan wajah cantik bundanya yang sudah mengeluarkan tanduk yang sebentar lagi akan menyeruduknya.

" Masih mau gak bangun!! Kurang airnya? Iya?." Ucap bunda yang udah kehabisan kesabarannya.
" Gak bunda ia ini Ray mandi, jangan marah ya nanti cantik nya ilang."
" Yasudah cepet abis tuh turun sarapan, bunda ninggalin ayah sendirian dibawah."
" Iya iya, udah sana bunda temenin ayah ."

Akhirnya bunda keluar juga dari kamar Ray,  Ray yang memang masih sangat ngantuk gara gara nonton drakor itaewon ini kembali tidur tak peduli jika kasurnya basah.

Dan tak lama terdengar suara gledek serta petir yang menggelegar. Membuat sang Ray terkejud ia menengok ke pintu kamarnya ternyata benar bahwa semua yang terjadi saat ini bunda nya yang buat. Bunda kembali mengeluarkan tanduk ditambah asap yang keluar dari hidungnya.

"RAY!!!! UDAH BUNDA BILANG BANGUN NANTI KAMU TELAT MALAH TIDUR LAGI, MANDI SEKARANG ATAU BUNDA KURUNG DIKAMAR SEKARANG, HITUNGAN KE 3 BELUM KEKAMAR MANDI BUNDA KUNCI KAMU SEBELUM KESABARAN BUNDA HABIS."

" SATU... DUA...". tak butuh waktu lama Ray lari terbirit-birit ia tak mau jika ia dikurung.

" Astaga kurang sabar apa aku." Ucap bunda menenang.
" Ray kamu mandikan? Kok gak ada suara air? Awas kamu kalo gak mandi! Apa mau bunda mandiin?."
" ENGGAK BUN INI MANDI KOK." teriak ray.

°°°

"Kalo bukan bunda gua aja, lagi enak-enak tidur dibangunin." Gerutu Ray dalam hati.
Lagian siapa suruh bangunin harimau, baru tau rasakan.

Akhirnya ray selesai dengan kegiatan nya, dan turun untuk menemui ayah dan bundanya.

" Pagi yah, pagi Bun!."
" Pagi Ray, kenapa dimarah bunda lagi?"tanya ayah.
" Tau tuh bunda."
" Ye suruh siapa gak bangun, udah ini cepetan sarapan kamu jemput tyrzi kan?."
" Iya iya."

°°°
Dikediaman Erlangga.

"Loh nak, kok belum berangkat? Si Ray gak jemput kamu?."
" Jemput kok mi, mungkin dia kesiangan."
Jawab Erlangga, ia mencium bau bau tak enak.
" Apa mau bunda anter kamu biar gak telat?."

RAYSAKA ALDEBARANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang