"Siall..... kenapa harus hari ni coba" gumam seorang gadis yang tengah mencari sesuatu di dalam tas ransel pinknya. " padaha gue inget banget udah naroh disini'' ucapnya dengan sangat frustasi.
Bagaimana tidak frustasi, pasalnya sekarang hari sudah mulai menjelang gelap, dan dia masih di sekolah. Dengan keadaan sekolah sepi, dan sialnya lagi kunci mobilnya hilang, padahal ia sangat yakin telah memasukkanya ke dalam tas.
Okey ini harusnya bukan masalah besar, ia bukan gadis biasa. Gadis itu mengeluarkan ponsel dari saku seragam sekolahnya dengan senyum merekah, harusnya bukan hal sulit. Tinggal menelpon sang papa dan minta jemput. Finsh, masalah selesai..
Belum genap semenit ia tersenyum, senyum itu telah sirna dari wajahnya yang putih bersih. " kayanya hari ini gue bener-bener sial deh, kunci mobil ilang dan sekarang apaa.." dia bergumam sambil memandangi ponselnya yang tidak bisa menyala karena kehabisan baterai karena tadi pagi ia lupa mencharger ponselnya
Dengan rasa terpaksa yang penuh ia meninggalkan parkiran sekolahnya menuju gerbang utama dan berharap akan mendapatkan kendaraan umum yang akan mengantarkannnya pulang
"Ella..."
Merasa ada yang memanggilnya gadis itu membalikkan badannya dan menemukan seorang pria berdiri tak jauh dari gerbang sekolah
Ella, iya gadis itu adalah Ella. Gabriella Putri Permata.Gadis dengan mata yang tajam dan tatapan yang kadangbterkesan dingin namun memiliki senyum yang sangat manis
Ella menaikkan sebelah alisnya saat pria itu menghampirinya " kunci mobil lo kan?" ujarnya sambil memberikan kunci mobil kepada ella
" iyaa, darimana lo tau?"
" Ada nama lo di kuncinya" ujarnya sambil menunjuk gantungan kunci di gemggaman gadis itu
" ahh ia, gue lupa" ujarnya sambil tersenyum kecil
" Btw thanks ya, gue pulang dulu" ujar gadis itu lalu berbalik arah menuju parkiran untuk mengambil mobilnya.
" Dia ga nanya gitu gimana kunci mobilnya bisa ada di gue, atau minimal basa-basi aja kek. Dasar supel, aneh. Kenapa gue malah mikirin tuh cewek aneh sih, mendingan pulang aja deh" ujarnya sambil menggaruk kepala belakangnya yang tak gatal.
---------------------------
Malam ini ella tengah berdiri di balkon kamarnya sambil memainkan ponselnya, tiba-tiba ia ingat akan suatu hal yang terjadi tadi " gimana bisa dia tau nama gue?" tanyanya pada diri sendiri
" ahh gue lupa.. lagian siapa yang ga tau gue di sekolah. Tapi ini kali pertamanya sih gue ngomong sama dia, wajar juga sih kita kan nga saling kenal" gumamnya sambil sesekali meminum coklat panas buatan mamanya
For your information, cowok tadi yang menghampirinya dalah Mahen, Mahendra Atmaja Putra. Ketua OSIS SMA Trisakti, cowok keren, most wantend, good boy, kesayangan guru dan pastinya idaman para siswi. Eitss satu lagi, mungkin juga dia idaman emak-emak komplek untuk dijadiin calon mantu. Tapi ella ga peduli
Meskipun Ella juga anggota inti OSIS namun ia tidak pernah bicara dengan Mahen, karena Ella kadang tidak peduli dengan keadaan di sekitarnya.
" Bodo amatlah, ngapain mikirin dia" ujarnya sambil beranjak menuju kasurnya yang empuk dan bersiap menuju ke a lam mimpi.
Baru hendak memejamkan matanya tiba-tiba sebuah notif muncul di ponselnya, ternyata dari grup Osis sekolahnya
Bu Ulma
Besok kita rapat osis ya jam istirahat guys, ada yang mau ibu bicarain
Dinda
Okey ibu cans
Derry
Mau bicarain apa sih bu, jangan serius-serius atuhhh
Andi
Kalo istirahatnya di pakai rapat saya gimana makannya dong bu? Kalo saya ga makan trus saki gimana ;(
Anis
Gosa makam lo ndi, biar mati sekalian, biar ga minta pr mulu
Dan masih banyak lagi pesan dari grup osis tersebut yang ella abaikan. Lebih bailk ia tidur daripada meladeni obrolan mereka.
*******
hyyy, ini cerita pertamaku di wattpad
semoga kalian suka ya, jangan lupa vote and comment
YOU ARE READING
Immeasurable
Teen FictionTentang aku yang belum sembuh dari luka, namun harus menemukan luka baru tentangku yang mencintai orang yang salah