Pertengkaran

32 5 0
                                    

"Seorang pria sejati tidak Berjanji, ia Berkomitmen. Seorang wanita sejati tidak Menuntut, ia Berterimakasih."

Oprah

Author Pov
"Assalamu'alaikum." Ucap Fatimah.

Zaky kaget mendengar kalimat tersebut. Lalu ia menjawab dengan kaku dan gagap.

"Wa... 'Alaikum... Salam."

Zaky terdiam dan melamun sambil tertegun di depan perpustakaan. Tak lama ada suara perempuan yang memanggilnya.

"Zakyyyy!!!"

Zaky segera tersadar dari lamunannya. Lalu ia menengok ke arah belakang untuk melihat siapa yang memanggilnya. Ternyata suara itu adalah suara bu Sri.

"Zaky! Kamu dari mana aja?! Lama banget ambil buku doang! Pasti tadi kamu ke kantin, jajan. Iya kan??" Ucap bu Susi kesal.

"Ngga bu. Ehh iya sih bu, tapi tadi saya ke toilet dulu terus mampir ke kantin tapi cuma buat beli air putih. Saya haus bu. Ngga beli apa-apa lagi." Ucap Zaky sambil menunjukkan sebotol air putih yang dipegangnya.

"Kamu kan udah tau ga boleh jajan?! Masih aja ngeyel. Ya sudah kali ini ibu maafkan. Tapi kalau diulang lagi, ibu akan jemur kamu di lapangan."

"Iya bu, maaf. Ngga ngulangin lagi deh. Janji."

"Kamu udah ambil bukunya?? Lho, mana bukunya??"

"Ini baru mau ngambil bu ke dalem perpus."

"Yaaa ampuuuun. Ya udah buruan ambil, terus langsung balik ke kelas. Ga ada mampir mampir lagi ke kantin. Jangan lama kamu, Ibu tunggu di kelas. Ibu ke kelas duluan."

"Iya bu. Siappp."

Bu Sri pergi meninggalkan Zaky di depan perpustakaan. Kemudian Zaky masuk dan mengambil buku di perpustakaan lalu kembali ke kelas.

.
Di kelas selama pelajaran berlangsung, Zaky melamun memikirkan Fatimah. Ia heran ada perempuan seperti Fatimah. Dia tahu bahwa memang ada perempuan seperti itu di dunia ini, tapi ini di dekat dia. Dia tak menyangka dan terus memikirkannya.

Kringgg ~

Bel istirahat berbunyi seperti biasanya. Zaky keluar bersama Ardan dan ke kantin untuk makan. Mereka duduk di tempat yang sudah menjadi langganan mereka berdua.

Ketika makan, Zaky memperhatikan sekitar berharap akan kehadiran Fatimah di kantin. Tak lama Zaky mencari dengan menengak-nengokan kepalanya, ia menemukan Fatimah sedang membeli minuman. Lalu ia terus memperhatikan Fatimah sampai Fatimah duduk di meja yang berada tepat di depannya.

.
Selama makan, Zaky dengan sengaja mencuri pandang ke Fatimah. Tanpa ia sadari, minuman miliknya tumpah ke celananya.

"Woe, ki. Tumpah nih minuman lu." Ucap Ardan menyadarkan Zaky.

"Ehh, hah, apa?? Ehh tumpah woe. Yahh basah. Ck ilah." Balas Zaky sambil bangun mengeringkan celananya.

"Bentar gw cari tissue dulu." Ucap Ardan.

"Nih kak, tissue."

"Ohh iya makasih." Zaky segera mengelap celananya, tanpa melihat siapa yang memberikan tissue.

"Makasih yaa." Ia lalu menengok ke atas dan melihat ternyata Fira yang memberikan tissue tersebut.

"Ehh kamu Fir. Makasih ya sekali lagi."

"Iya kak, sama sama."

Tak lama Ardan datang. Ketika ia melihat Zaky sudah mendapatkan tissue dari Fira, ia langsung membuang tissue yang di belinya, Dan menghampiri mereka berdua.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 18, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hijrahnya Sang PremanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang