Empat

1.2K 181 13
                                    

Jam 4 sore aku baru sampai di rumah. Menghela nafas berat. Aku sebenarnya enggan masuk ke dalam, karena aku yakin, dua kakak beradik itu sudah menyiapkan jebakan untukku.

Perlahan tapi pasti, aku melangkah menuju pintu utama dan membukanya perlahan. Dan syukurlah, ketika aku masuk tak terjadi apa-apa dengan tubuhku. Aku melangkah kembali menuju kamar yang letaknya ada di lantai dua. Kamarku diapit oleh kamar dua kakak beradik itu.


Aku mengernyitkan dahi, kemana Seungmin dan Jeongin? Tumben sekali mereka tak mengerjaiku? Ah, sudahlah. Aku harus bersyukur akan hal ini.


Kututup pintu kamar, lalu setelah meletakkan tas sekolah di meja lajar, aku bergegas masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri.


Oke, baiklah. Aku selesai mandi dan berganti baju. Tapi, aku sama sekali tidak mendengar keributan kakak beradik itu. Aku hanya khawatir mereka merencanakan sesuatu yang lebih buruk lagi.


Dan benar saja dugaanku, ketika aku hendak turun ke dapur, aku merasakan ada seseorang yang mendorongku dari tangga. Tubuhku berguling-guling dari tangga atas menuju lantai bawah. Pusing dan sakit yang aku rasakan. Tubuhku berhenti berguling dan dengan mata yang sedikit terbuka, kulihat Seungmin dan Jeongin yang berseru senang di ujung tangga. Dan setelah itu, gelap.

~~~~~~~~~~~~~~~~~

Mian, Felix!✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang