_______
Farel sudah janji sama Dinda untuk mengantarkan Bu Maya cek up ke rumah sakit, tapi Farel binggung, Farel lupa kalo hari ini dia ada janji juga, janji sama orang yang di suka, kalo dibatalkan pasti orangnya akan kecewa, Farel gamau orang yang dia suka jadi kecewa hanya karena ga memenuhi janji nya, jadi Farel harus apa?
Drttt Drttt Drrtt
Tiba-tiba ponsel Dinda bergetar, Dinda yang sedang bersiap siap untuk ke rumah sakit, mengambil ponsel yang ia letakan di atas meja rias miliknya
"Hallo Din"
Ternyata Farel, Farel menghubungi Dinda untuk memberikan kabar, bahwa dia tidak bisa menemani Dinda untuk pergi ke rumah sakit
"Iya hallo rel, udah jalan kan? Ini gue tunggu ya dirumah,lu buruan Dateng, kasian ibu nungguin"
"....."
"Hallo rel? Ko gaada suara?"
Farel binggung harus mulai dari mana kata kata yang ia rancang untuk memohon maaf pada Dinda, ia lontarkan, ia merasa ga enak sama Dinda apalagi Bu Maya, karena dia sudah janji
"Oiya Din, gue minta maaf banget, maaf ya gue gabisa nganterin lu, gue lupa kalo gue punya janji"
"Oh gitu ya, yaudah gapapa rel, aturan tadi lu gausah janji sama gue, kalo emang gini, yaudah gapapa gue bisa sendiri, assalamualaikum"
Tittttt
Dinda langsung mematikan ponselnya, bukan marah, cuma kecewa, kenapa Farel janji padanya, kalo memang ia tidak bisa
"Ayo Bu kita jalan" ucap Dinda yang sekarang wajahnya yang mulai mengkerut
"Loh Din, katanya sama Farel, ga nungguin?" tanya Bu maya yang sedang bersiap-siap
"Farel gabisa Bu, katanya dia ada janji sama temennya, yaudah yu Bu gapapa kita cuma berdua, gapapa kan?" Tanya Dinda dan meyakinkan Bu Maya untuk hanya pergi berdua
*rumah sakit*
Kini wajah Dinda mulai, resah, perasaanya tidak enak, khawatir bagaimana kondisi ibu nya saat ini.
"gimana dok kondisi ibu saya?" Tanya Dinda dengan perasaan yang khawatir
"Bisa kita bicarakan ini berdua aja mba?" Jawab dokter sembari jalan menuju mejanya
"Jadi, bagaimana kondisi ibu dok?" Tanya Dinda sembari duduk
"Bu Maya saat ini kondisinya drop mba, harus cepat-cepat mendapatkan donor hati, perkiraan saya umurnya 6 bulan lagi, tapi kalo Bu Maya mendapatkan donor hati pasti Bu Maya bisa sembuh kok mba, saya yakin" ucap dokter meyakinkan Dinda
"Tapi, memang sudah ada donor untuk ibu dok?" Tanya Dinda dengan raut wajah cemas
"Maaf mba, saat ini belum ada yang mau mendonorkan hati nya" jawab dokter
"Oke dok, makasih ya, nanti saya akan coba mencari donor untuk ibu" ucap Dinda dengan setetes air mata
" Saya pamit ya dok, terimakasih sebelumnya"
"Iya sama-sama mba"
__________
"Hai ra, udah lama nunggu nya?" Tanya Farel grogi, saat bertemu aura, perempuan yang dia sukai saat pertama bertemu
"Hai rel, nggak ko santai aja, baru Dateng juga" jawab aura dengan senyum manisnya
"Boleh duduk ga Ra, pegel banget ni" ucap Farel tersenyum tipis
"Boleh ko duduk, kan kursi buat duduk" jawab Aura yang menyodorkan kursi untuk Farel duduk
"Makasih Ra hehehe" jawab Farel grogi
"Oiya rel tadi kamu naik apa kesini nya?" Tanya Aura yang menatap wajah Farel. "Gue jalan kaki tadi, soalnya tadi abis dari toko alat-alat olahraga" jawab nya
"Emang kamu beli apa?" Tanya Aura
"Beli basket, buat main-main aja" jawab Farel dengan sok asik
"Oya? Main basket juga kamu?" Sontak Aura kaget namun dengan raut wajah bahagia
"Iya Ra emang kenapa? Lu juga main basket?" Tanya Farel
"Ohh ngga aku ga main, tapi aku suka liat orang main basket" jawab Aura
"Oh gitu, kapan-kapan liat gue tanding lu mau ga?"
"Wah, mau rel tapi aku ga janji ya, tapi nanti aku juga akan usahain buat ikut kamu"
"Iya Ra, Ra gue boleh ngomong ga, tapi ini serius banget" ucap farel grogi
"Ngomong apasi serius banget kayaknya, ngomong tinggal ngomong aja rel"jawab Aura dengan senyumannya
Drttt Drrtt Drttt Drttt Drrtt
Ponsel Aura bergetar tanda ada telpon masuk
"Bentar ya rel"
3 menit kemudian
"Farel, maap ya, aku harus pulang, soalnya mamah sama papah aku, mau ke luar kota untuk beberapa hari ini" ucap Aura dengan wajah memohon
"Tapi Ra gue mau ngom-"
"Aku duluan ya rel, see u next time rel"
Ucapan Farel terputus sebelum dia ingin mengutarakan rasa nya, kali ini farel gagal menyatakan perasaannya ke Aura
"aduhh gimana lagi, gimana caranya supaya Aura bisa dengerin omongan gue, gamungkin Lewat telepon apalagi chat, ga jentel banget gue" batin Farel agak kesal
"Dinda udah balik belum ya, gue kesana aja deh, siapa tau udah pulang, gaenak juga sama ibu, tadi gue kan ga Dateng" ucap Farel bicara sendiri
_________________________________
Bersambung.....
hai gais, gimana ceritanya, seru ga? Kalo seru terus vote sama komen ya, biar author semangat bikin cerita nya, ini sedikit-sedikit karena author nyamain tempat mereka berada, see u next story ya gais
KAMU SEDANG MEMBACA
Kasih Tak Sampai
Teen Fictionhai hai hai Nama gue Adinda indriana Yunadi, sekarang gue kuliah ngambil fakultas ekonomi, jujur gue tomboy dan gue gabisa pake rok, gue punya sahabat namanya Farel maliq Atmaja panggil aja bisul dia tu dulu waktu SD bisulan terus gara-gara banyak m...