Dari Bella Untuk Kyla

22 3 6
                                    

Hubungan Aldana dan Kyla terus membaik sejak kejadian beberapa hari yang lalu, apalagi ditambah dengan tidak adanya Andre si ketua Osis yang sedang dikirim untuk mengikuti kegiatan di Jakarta. 

Aldana sudah sedikit banyak mampu membuktikan perkataannya kepada Kyla, dan itu membantu proses CLBK mereka yang sedang berlangsung. 

Jujur saja, Aldana merasakan kesenangan tersendiri saat mengetahui Andre berangkat ke Jakarta. Karena berarti ia tidak perlu meminum obat darah tinggi karena sikap Andre.

Seperti saat ini, Aldana, Kyla, Gilang, dan juga Anin sedang tertawa sambil menyantap bakso dikantin sekolah saat jam istirahat. Hal itu juga yang membuat Diandra geram, lalu pergi meninggalkan kantin.

"Eh Gil, biasanya lo selalu punya rahasia tentang.." ucap Kyla sambil mengarahkan alisnya ke samping, tempat Aldana duduk disampingnya.

Perkataan Kyla cukup berhasil memancing Gilang untuk sama-sama menggoda Aldana. Dan itu membuat Anin tertawa, apalagi saat melihat perubahan ekspresi dari Aldana. "Kalian mah gitu, gue dibully terus." ucap Al dengan malas sambil mengaduk kuah baksonya.

"Ututututu, gemesin banget kalo ngambek gitu haha.." lagi-lagi Kyla menggodal Aldana yang kali ini sambil menarik-narik pipinya.

"Hmm, emang gini dah kalau masih sayang tapi putus ditengah jalan." timpal Gilang dengan entengnya.

"Nah, udah tahu sayang." Anin juga ikut menimbrung, hingga membuat aktivitas yang Kyla lakukan terhenti dan berubah menjadi saling pandang.

"Kenapa sayang?" balas Gilang yang hendak menggoda Anin, justru mengundak gelak tawa dari Al dan Kyla.

Tak selang berapa lama, Bunda kembali menghubungi Aldana untuk segera mengumpulkan teman-temannya agar segera berkumpul diruang musik untuk gladi hari terakhir latihan, karena besok pagi mereka akan pergi mewakili sekolah diacara festival band.

Sepanjang perjalan dikoridor, Aldana dan Kyla terlihat saling bertukar candaan. Hingga membuat adik kelas yang memuja Aldana menjadi kesal. 

"Lo tahu..?", perkataan Kyla terpotong dengan jawaban Aldana yang membuatnya kesal.

"Enggak." ucap Al singkat.

Aldana melirik gadis disampingnya dengan senyum tertahan, "Apa-apa?", lanjutnya. Saat ia melihat gadis itu memanyunkan bibirnya kedepan.

"Udah lupa." kali ini Kyla ikut menjawab dengan cuek dan malas.

"Yaudah, kalau nggak mau dibeliin ice cream." goda Aldana yang langsung membuat Kyla menatapnya dengan aneh, heran, dan kesal.

"Kan tadi nanyanya bukan ice cream!?", kali ini Kyla berhenti melangkahkan kaki dan mengembang kempiskan hidungnya karena kesal dengan Aldana yang selalu menggodanya.

"Yaudah, sekarang apa?", tanya Al saat berdiri dihadapan gadis yang tingginya hanya sepundaknya. (Lebih tinggi dikit sih"

"Yaudah, mau." jawabnya dengan ekspresi yang masih kesal.

"Yes. Thank you udah mau jadi pacar gue lagi." teriak Aldana lalu berjalan meninggalkan Kyla yang seperti orang linglung.

"Ini gue yang bego, atau emang Aldana yang sengklek?", ucap Kyla yang masih terdiam sambil memperhatikan Aldana yang terus berjalan didepannya.

------------------------------------

Gladi hari terakhir sudah sangat matang, kali ini Aldana sedang dalam perjalanan mengantarkan gadisnya pulang kerumah. Keduanyaterlihat nyaman dengan kebersamaan mereka yang ditemani oleh sebuah lagu milik Ari Lasso yang berjudul cinta terakhir.

ALKYLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang