seis

190 30 17
                                    

Aku lari saat turun dari halte terakhir ku ke sungai Han, aku coba ke toko yang tadi aku kunjungi bersama Hendery. Tapi ternyata hanya ada 2 bekas mangkok ramen saja disana.

Huh. Aku telat lagi. Rasanya aku ingin menangis saja. Ketika sudah hampir mendapat apa yang aku mau, aku gagal lagi. Dia sudah pergi lagi lagi dan lagi.

Setidaknya jika dia tidak ingin bersamaku lagi, aku hanya ingin mengetahui kenapa dia pergi meninggalkanku. Aku hanya ingin tahu alasannya. Jika masuk akal aku akan melepasnya, tapi jika tidak masuk akal aku tidak mau melepasnya lagi.

Terserah kalian mau bilang aku apa. Tapi aku terobsesi untuk memilikinya lagi. Tidak tahu kenapa aku hanya ingin, sangat ingin.

Sekarang aku ada rumah dan sedang rebahan di kasurku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekarang aku ada rumah dan sedang rebahan di kasurku. Sekian lamanya aku tidak pulang, akhirnya aku merasakan kasurku lagi. Nyaman, itu yang aku rasakan.

Prang!

Ada suara seperti panci jatuh di dapur. Tentunya aku langsung berlari ke arah suara dan melihat ibu yang sedang memasak.

"Astaga. Ibu, dengar tidak Hendery bilang apa tadi? Ibu harus istirahat di rumah. Kalau ibu mau makan kan kau bisa menyuruhku, kenapa masak sendiri?" Protesku.

"Heol. Kamu pikir ibu tidak punya kaki dan tangan sampai harus menyuruhmu untuk hal kecil seperti ini. Tenang saja, nak."

"Cukup pikirkan cara menemukan Taeyong sudah cukup untukmu sekarang. Tidak perlu terlalu mengkhawatirkan ibu ya." Lanjut ibu.

Ah, ibu selalu seperti ini. Mengingatkanku dengan hal yang membuat hatiku gelisah.

Aku juga takut berharap terlalu tinggi dan jatuh pada akhirnya. Tapi yang aku mau, harapan satu ini saja yang terpenuhi.

Meski kau selalu hadir dalam setiap mimpiku, ayo kita bertemu secara langsung walau hanya sebentar. Tak apa meski sulit, karena cinta ini bersinar seperti cahaya bulan di malam hari. Jika mungkin, aku akan mengarungi semesta sampai aku dapat menemukanmu lagi. Aku tak akan melepaskan kenangan, sekecil apapun. Karena kenangan yang terukir di setiap musim, mereka datang dan pergi beberapa kali tapi aku akan tetap mencarimu.

 Karena kenangan yang terukir di setiap musim, mereka datang dan pergi beberapa kali tapi aku akan tetap mencarimu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kalian hari ini tidak ada destinasi gitu? Malam ini salju pertama akan turun." Ucap Wendy eonni.

Ah, benar juga.

"Rencananya hari ini aku akan berdiam diri di rumah dan menikmati segelas coklat hangat." Jawab Irene eonni sambil tersenyum bangga.

"Aku juga." Ujar Seulgi.

Apa aku mencoba pergi ke Namsan Tower? Mungkin saja dia ada disana, atau tidak? Tapi tak apa kalau misalnya dia tidak ada disana, aku bisa menikmati pemandangan Seoul dari atas bangunan itu.

Apa aku mencoba pergi ke Namsan Tower? Mungkin saja dia ada disana, atau tidak? Tapi tak apa kalau misalnya dia tidak ada disana, aku bisa menikmati pemandangan Seoul dari atas bangunan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesuai rencana ku, aku pergi ke Namsan Tower. Ini hal yang paling tidak enak nya, jalanan yang sangat menanjak menurutku, kedua kaki ku sudah lelah berjalan naik sedari tadi.

Aku datang ke tempat ini sudah dengan senjata lengkap, iya pakaian hangat pastinya.

Akhirnya, setelah berjalan tadi aku sampai juga disini, pusat perhatian Namsan Tower. Aku mencoba berkeliling di sekitar sini, sambil berharap akan bertemu sosok yang sangat ingin ku jumpai.

Sampai aku melihat seorang laki-laki yang membelakangi ku karena dia sedang menatap bangunan-bangunan beserta jalan raya di bawah sana.

Dari belakang, aku sangat yakin itu dia. Rambut putih kekuningan, dan postur tubuh sama persis seperti yang kemarin aku lihat terakhir kali di cafe.

Aku menarik napas lalu menghembuskannya di detik setelahnya. Aku berjalan perlahan tapi pasti ke arahnya.
Dan berhenti saat berdiri tepat disebelahnya.

Dan berhenti saat berdiri tepat disebelahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haduu, gimana ini. Makin gajelas ya? ಥ╭╮ಥ

Aku dabel apdet yah, part depan udah selesai tuh :(








——

euneirophrenia°
© banxnamilkeu ; 2020

✓ | euneirophrenia ✧彡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang