ke Aku-an

22 0 0
                                    

15 September 2011 

Waktu yang telah kupersembahkan untukmu...

 kiranya tiada berarti.

karena engkau hanya tau dengan waktumu....

Jiwa yg ku hadiahkan untukmu kiranya hanya mimpi semu penghias kehidupan,.

Ku bergerak dalam langkah ketika asa kupendar..

Engkau menghadirkanku seperti kita yang bermimpi, 

terbangun dikala mimpi pergi

Dan terbangun dari lelap yang panjang dan terhempas ketika mimpi buruk datang

Ragaku adalah bagai boneka, yang bisa kau raih bila saat kau inginkan,

Kau pandang dan kau kagumi tapi dapat kau abaikan saat kau menjauh... 

 hanya bila kau ingin kau raih dan kau lantunkan nyanyian untuk bonekamu...

Musim berganti musim...

Terlalu dalam panas dan terik serta hujan yang tiada tentu...

Terpaan badai yang berkecamuk,

Memporak porandakan bangunan yang kokoh Keakuan diri, 

yang berdiri tegak untuk karena kekuatan tiang-tiang penyangga, semua hilang...

Dan, ku tinggal harap dan kerinduan akan bohong dan damai...

kuberanjak dalam pecahan kaca, 

kutinggal dalam kesakitan tentang harga satu kehidupan yang tiada nilainya...

Ku tinggal harap untuk satu penyatuan yang tak tercapai, ketika langkah tertatih...

Gelombang jiwa semakin meradang, memuncak hingga mencapai bukit lelah,Hempasan karang dan cadas tak terhiraukan lagi...

Gelombang pecah... 

Menjadi ombak dan menyapu hingga bibir pantai menyeret semua sampah berserakan dan akhirnya hanya buih yang tersisa...

Aku... 

bukan siapa-siapa dan ku adalah pasir pantai bagimudalam pandangan,

 ketika kala jauh terlihat indah... 

sejauh mata memandang...

Dan...

 tempat berpijak dan kotoran yang terlempar dan dilempar

Aku.... bukan... siapa-siap... bagimu...

Aku... bukan apa-apa bagimu.

Aku... adalah... Aku..

Engkau... adalah... Engkau...

ke Aku-anWhere stories live. Discover now