Bab 1

3 0 0
                                    

"Kyaaaaaaaaa" suara teriakan dan dentuman kaki yang berlari cepat.

"Maaf, toko ini sudah tutup."


ZREEEEEEEK!!!!! DUGH!!!

'WE ARE CLOSE'


Seorang wanita penjaga toko menutup pintu dan tirai toko susu dan yoghurt hingga tak terlihat isinya. Dia berjalan ke arah belakang menemui tiga orang pria asing yang berada di dalam.

"Kau sudah tutup pintunya? Tirainya? Apa kita sudah aman?" Tanya seorang pria berambut blonde dan memakai bandana di keningnya.

"Sudah kututup pintu dan tirainya bahkan aku sudah menempelkan label tutup di pintu. Kalian sudah aman!" kata wanita penjaga toko

"Syukurlah.." Kata pria yang paling kecil diantara kedua temannya.

"Tunggu, kalian siapa? Dan kenapa para wanita diluar sana mengejar kalian? Kalian habis maling? Jambret? Ngerampok? Atau.. haaaa... jangan – jangan kau.. sengaja masuk kesini untuk merampok tokoku?"

"Hei! Apa tampangku tampang maling? Jambret? Perampok? Lihat baik-baik wajah kita." Kata pria yang paling tinggi diantara yang lainnya. Ketiga pria tersebut langsung memasang tampang cool dan ganteng. Wanita penjaga toko mulai memperhatikan wajah ketiga pria asing tersebut.

"Molla." Sahutnya

"Kita member Seventeen!!"

"Ha? Seventeen?" Tanya wanita tersebut dengan lugu.

"Kau tahu?"

Wanita penjaga toko itu menggeleng dengan lugu.

"Kau sungguh tidak tahu?" Tegas pria yang paling kecil.

"Kami boyband seventeen yang menari MANSAE!" Sambung pria blonde bermata sipit sambil mengangkat tangan nya bergaya Mansae.

"Ya sudahlah, sekarang bagaimana kita keluar dari sini?" Tanya pria yang paling tinggi.

"Mmm, bagaimana ya? Kalau kita menunggu sampai mereka bubar, itu tidak mungkin. Terlalu lama! Aku akan kehilangan pelangganku!"

Wanita penjaga toko itu pun berpikir keras bagaimana cara mengeluarkan ketiga pria asing tersebut agar dia dapat segera membuka tokonya kembali. Terlihat tampang aneh dari ketiga pria tersebut. Pria berambut blonde menyipitkan matanya hingga tak terlihat (baca:merem). Pria yang paling pendek mengelus-elus dagunya, sedangkan pria yang paling tinggi bergaya sok cool dengan memegang keningnya.

"Ahaa! Aku punya ide bagus!" Sambil mengepalkan tangannya.

"Ikut aku!" Lanjutnya.

Beberapa saat kemudian, semua berubah seperti power ranger. Ketiga pria asing itu memakai baju karyawan toko berwarna ungu. Mereka bertiga kini terlihat sama dengan penjaga toko yang sebenarnya.

"Daebak! Cocok dengan kalian! Mengapa kau tidak coba memakai yang seperti in untuk live!?" Kata wanita penjaga toko.

"Ya! Hati-hati kalau bicara! Kita ini member Seventeen tahu!" Sahut pria yang paling kecil.

"Ne! Arasseo! Yeah, whatever." Sahut wanita penjaga toko.

"Sekarang ikut aku, kita lewat pintu belakang!" Lanjut nya.

Mereka berempat berjalan menuju pintu belakang toko tersebut dengan hati-hati.

Krrreekkk!

Dibukanya dengan hati-hati pintu tersebut agar tidak ketahuan.

"Pink dan merah. Kau akan pilih yang mana?" Tanya wanita tersebut.

"Apa maksud mu?"

"Sepeda itu! Cepat pilih!"

"Aku warna merah!" Jawab pria blonde bermata sipit.

"Baiklah, sekarang siapa yang ikut dengan mu?" Tanya wanita penjaga toko.

"Dia!!" Jawab pria blonde itu dengan cepat sambil menunjuk pria yang paling kecil.

"Baiklah. Kalian berdua naik yang merah dan kita naik yang pink. Mengerti?" Kata wanita tersebut pada pria yang paling tinggi.

"Cepatlah, kita terlalu membuang banyak untuk ini! Cepat naik!" Ajak pria yang paling tinggi.

Syuuutt!! Krrrr!!

Syuutttt!!! Krrrr!!

Syuuutt!! Krrrr!!

Bunyi suara ayunan sepeda yang semakin lama semakin cepat.

"Itu seperti nya mereka! Iya itu mereka! Kejarrrr!" Teriak para kerumunan yang sedari tadi berada di depan toko.

"Kyaaaaaaaaaaaaaaa" Suara teriakan beriringan dengan dentuman kaki yang terdengar begitu hebat.

"Ppalli!!!" Teriak pria yang paling tinggi.

Wanita penjaga toko yang mengendarai sepeda memacu ayunan sepeda nya lebih cepat. Kedua pria yang lain sudah berada cukup jauh di depan mereka.

"Cepat!! Apa kau tidak bisa lebib cepat?" Teriak pria tinggi dari belakang punggung si wanita.

"Sedang ku usahakan! Kau diam dan duduk manis saja!"

"Berhenti!!" Teriak si pria tinggi.

Sepeda pun berhenti dengan mendadak. Pria tinggi tersebut bertukar posisi dengan wanita penjaga toko. Terlihat tak buruk memang, karena pria lebih kuat dan bertenaga.

"Cepat!! Apa kau tidak bisa lebih cepat dari ini?" Tetiak wanita penjaga toko dari belakang punggu pria tersebut.

"Sedang ku usahakan!" Jawab pria tersebut yang mengayun sepeda nya seperti kesurupan.

"Tunggu! Itu kata-kata ku, dasar payah! " Lanjutnya sambil teriak.

Sepeda berjalan begitu cepat hingga akhirnya mereka sampai. Rumah yang besar dan megah, seperti istana ada didepan mereka. Sepeda berwarna merah tergeletak didepan. Rupanya pria blonde dan pria yang paling kecil telah sampai terlebih dahulu.

"Terimakasih atas bantuan nya" Kata pria yang tinggi itu sambil menyerahkan sepeda nya.

" Aku akan kembali untuk mengambil sepeda dan seragam itu." Kata wanita penjaga toko tersebut. Sebuah tangan membalas nya dengan membentuk simbol yang mengisyaratkan 'OK'.

"Emmm... Maaf, bolehkah aku minta minum?" Lanjutnya, namun sayang nya pria tinggi itu sudah berjalan meninggalkan nya.

"DASAR PAYAH!" Teriaknya.

"Cihh! Dia pikir siapa yg telah menolongnya?" Omelnya.

Wanita penjaga toko pun meninggalkan rumah tersebut sambil menuntun sepeda nya.

"Ucapan terimakasih macam apa itu? Aku bahkan tidak dikasih minum! Dia tidak tahu bahwa aku lelah mengayun sepeda dengan tubuh nya yang berat! Bisa-bisa nya dia hanya bilang seperti itu dan memberikan simbol OK pada ku! Whoaa jinjja!" Omelan dan teriakan wanita tersebut berhenti saat dua orang pria tengah berada didepannya.

"Oh, ada tukang susu! Apa kau habis mengantar susu?" Ejek salah satu pria yang berambut hitam.

Wanita tersebut tak menggubrisnya sama sekali. Dia malah melihat kedua pria itu dengan tatapan tajam dan dingin.

"Ada masalah?" Kata pria tersebut.

Dia membungkukkan setengah badannya lalu pergi. Dia kembali mengayun sepeda nya dengan pelan hingga sampai ke toko nya. Dia meletakkan sepeda nya ditempat semula lalu pergi masuk ke dalam toko. Saat itu toko tengah ramai dengan pengunjung. Tak tahu ada angin apa, hanya saja pengunjung toko hari ini sangat banyak dan semua nya wanita.

"Seperti nya aku pernah melihat orang-orang aneh itu!" Ucap wanita penjagatoko dalam hati.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 14, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

17+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang